Cast :
Zee Pruk Panich
Nunew ChawarinWarning ‼️
Zona BL
Yg ga suka silahkan skip
Terima Kasih°•°•°•°
Nunew sekali lagi membantu pria bertubuh besar itu bangun dari kursi. Dari sentuhan di lengan pria itu, Nunew tahu bahwa demam pria itu telah naik lagi. Sepertinya efek obat yang dimakan tadi pagi telah hilang dan demamnya telah kembali meningkat lagi.Tapi dia juga tidak berani memberinya obat lagi, dia berjaga-jaga jikalau di rumah sakit nanti pria ini perlu minum obat dari dokter yang tidak bisa di campur dengan sembarang obat lain atau perlu mendapat suntikan.
Nunew berusaha memapah pria itu dan dia juga membawa tas besar berisi beberapa barang dari rumah. Orang-orang yang melihat hal ini berpikir tubuh kecil Nunew seperti akan diremukkan oleh Alpha bertubuh besar yang dia rangkul..tapi semua orang juga sibuk, tidak ada yang begitu baik untuk menawarkan bantuan.
Untungnya mereka segera menemukan taksi begitu keluar dari gedung rumah sakit.
Saat mereka masuk ke dalam mobil, seorang pria muda bertubuh kurus memperhatikan dari sisi lain.
.
Rumah sakit pemerintah memang tidak seketat rumah sakit swasta. Tapi obat-obat mereka tidak sebagus itu. Dan penanganannya sangat lambat.
Banyak pasien dari kelas menengah kebawah yang mengantri, tapi sejak setengah jam yang lalu antrian bahkan belum bergerak.
Kursi tunggu penuh dan tidak ada tempat untuk duduk. Jadi dia hanya bisa membentangkan kain yang dia bawa dan meminta pria itu untuk duduk di lantai beristirahat.
Setelah mendudukkannya, Nunew membongkar tas besarnya dan mengeluarkan termos air panas. Termosnya bukan kualitas bagus dan air panas telah berubah menjadi air hangat suam-suam kuku.
"Hia minumlah airnya."
Pria itu dengan patuh minum beberapa teguk. Sembari dia minum, Nunew pergi membasahi handuk di toilet dan kembali lagi untuk mengelap wajah dan area sekitar lehernya beberapa kali.
"Ini sudah hampir jam setengah dua, apa Hia lapar? Antriannya masih jauh, bagaimana kalau Hia menunggu disini dan Nhu pergi membeli makanan?"
"Tidak." Pria itu mengulurkan tangannya untuk mengenggam pergelangan tangan pria kecil itu. Dia sedang tidak nyaman, dan tidak tahu kenapa dia sangat takut. Dia tidak ingat apapun dan hanya memiliki pria kecil ini. Sekarang dia sakit dan sangat menyusahkan pria kecil ini, dia takut pria kecil ini juga tidak menginginkannya dan meninggalkannya disini..
"Tapi Hia harus makan sesuatu.." Nunew melembutkan suaranya untuk membujuk. Namun cengkraman di pergelangan tangannya tidak mengendur. Jadi dia hanya bisa menyerah dan duduk di sampingnya.
Dia dengan lembut mengulurkan tangannya dan menarik pelan kepala pria itu untuk bersandar di bahunya. Lalu melepaskan cengkraman pada pergelangan tangannya dan menautkan jari-jari mereka. Gerakan ini akhirnya membuat Alpha bertubuh besar itu menjadi lebih santai dan perlahan tertidur.
Dahinya yang hangat menempel di kulit leher Nunew dan napas hangatnya juga menerpa sesekali. Walau hanya demam tapi juga tidak baik jika di biarkan terus menerus seperti ini. Antrian pasien juga masih panjang. Disaat seperti ini dia merasa kasihan pada pria ini.
Dia berpikir setelah pria ini sehat, dia akan segera membantunya melapor ke pihak polisi, mungkin saja keluarganya bisa di temukan.
Tapi dia mungkin akan sendirian lagi..
Dalam hatinya dia punya keegoisan kecil yang tidak berani dia katakan. Keegoisan kecil itu berharap tidak ada yang mencari pria ini maka dengan begitu dia bisa mengajukan permohonan identitas baru untuk pria ini. Dan mereka tidak akan di pisahkan.
Tapi dia tahu dia tidak boleh melakukan itu..
.
Antrian yang bergerak perlahan akhirnya tiba di sore hari. Dokternya tidak banyak bertanya, dia hanya mengecek beberapa kali lalu membuka resep obat yang harus di tembus. Dan juga membuka surat kecil yang ditujukan untuk pengambilan infus.
Nunew membawa pria itu dan pergi ke ruangan yang di arahkan. Dan akhirnya pria itu mendapatkan infusannya setelah bolak balik sepanjang hari.
Cairan infus membutuhkan waktu beberapa jam hingga habis. Jadi kemungkinan besar mereka akan tidur di rumah sakit malam ini.
Tidak lama setelahnya pria itu mulai tertidur nyenyak. Barulah pada saat itu Nunew meninggalkannya sebentar untuk pergi ke supermarket kecil di seberang rumah sakit untuk membeli beberapa perlengkapan dan makanan di toko-toko sekitar. Dia tidak berani pergi terlalu jauh dan segera kembali dengan cepat.
Melihatnya masih tertidur saat dia kembali, Nunew menghela napas lega. Jadi dia pergi toilet untuk mencuci wajahnya dan mengganti pakaiannya yang telah berkeringat dan berdebu sebelum kembali lagi dan duduk di kursi samping ranjang rumah sakit.
Dan ikut mengistirahatkan tubuhnya sejenak yang tanpa sadar akhirnya tertidur..
Ketika dia terbangun lagi itu hampir tengah malam. Nunew segera melihat ke atas dan menemukan cairan infus tinggal sedikit lagi. Untunglah dia bangun sebelum infusnya habis.
Dia lalu mengulurkan tangannya ke dahi pria yang tertidur lelap itu dan merasakan demamnya sudah lebih turun, tapi tubuh pria itu masih hangat.
Lalu dia keluar memanggil perawat jaga untuk mencabut jarum di tangan pria itu sebelum kembali tidur di sampingnya.
Keesokan harinya ketika dia bangun lagi. Dia sudah tidur dalam posisi berbaring. Dan wajahnya sangat dekat dengan dada bidang di depannya. Di bawah selimut tipis rumah sakit, dia juga di peluk dengan hangat.
Dan aroma citrus yang segar mengelilinginya mengalahkan bau obat-obatan di rumah sakit. Ketika dia mengangkat kepalanya sepasang mata yang hangat sedang menatapnya.
Nunew mengulurkan tangannya untuk merasakan suhu di dahi pria itu lagi. Setelah merasakan suhunya sudah normal dia akhirnya bernapas lega.
"Demamnya sudah hilang.. apa masih pusing atau tidak nyaman?"
"Tidak lagi."
"Hia belum makan dari kemarin.. apa Hia lapar?"
"Sedikit."
Saat pria kecil itu ingin bangun untuk mencari makanan dia ditahan oleh pria itu.
"5 menit lagi." Pria itu belum rela melepaskan pelukan ini.
Nunew juga tidak menolak. Setelah beberapa saat dia berkata lagi pada pria itu.
"Hia, setelah keluar dari rumah sakit bagaimana kalau kita pergi ke kantor polisi untuk melapor? Mungkin saja ada laporan tentang orang-orang yang mencari Hia.."
Pria itu tidak menjawab. Jadi Nunew berkata lagi padanya.
"Hia tidak bisa terus menerus tidak memiliki identitas. Saat Hia sakit kemarin identitas sangat di perlukan. Mungkin dengan kita mengirimkan laporan, keluarga Hia juga bisa menemukan Hia.. tapi jika tidak ada juga tidak apa-apa, kita bisa meminta surat keterangan dari kepolisian untuk membuat identitas baru untuk Hia. Bagaimana?"
"Identitas baru?"
"Ya. Jika tidak ada catatan kejahatan apapun dan tidak ada yang melaporkan kehilangan maka Hia pasti bisa membuat identitas baru.. Bagaimana kalau kita mencobanya?"
"Khab"
.
To be Continue
Jangan lupa like, comment and follow!
29082024
❤️💙💚💜🧡🤎💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Pick Up a Lover
FanfictionNunew memungut seorang pria yang kehilangan ingatan. Siapa yang menyangka bahwa pria itu akan menjadi kekasihnya kelak. Let's Read , Like , Comment and Follow!