"Love at the first sight" tidak selalu terjadi pada semua orang. Cinta terkadang tak hanya muncul dari tatapan pertama saat dua insan dipertemukan. Cinta bisa diciptakan dan dibentuk dari kebersamaan, asalkan dua sejoli itu mau untuk saling membuka...
Chapter 5 is here. Maaf yaaa karena Upload nya agak mundur dari timing yang seharusnya hehehe.. Author lagi sibuk bangett di real life. Tapi demi demi kalian yang udah mau baca, aku sempat-sempatin waktuku hihi.
Semoga kalian suka ya dengan alur ceritanya.
Sebelum baca, JANGA LUPA VOTE dulu yaaa. Vote dan Komen dari kalian sangat berarti untuk kasih semangat ke aku untuk tetap lanjut nulis dan make sure kalo memang ada yang ngikutin ceritanya.
Happy Reading Guys! ^^
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam dinding di kamar tidur menunjukkan hampir pukul 11 malam. Tampak Yoon Jung masih terjaga dan duduk di atas ranjangnya sambil bersandar pada headboard ranjang empuk berukuran king size itu. Tangan gadis cantik itu masih sibuk memegang ponselnya sambil memperhatikan kembali laporan pertanggung jawaban dari event pembukaan pameran seni tadi dari para staff nya.
Seseorang membuka pintu kamar mereka, dan sosok Jae Wook memasuki kamar tidur tersebut dengan sudah memakai pakaian kasual untuk tidur. Setelah mereka sampai di rumah tadi, Jae Wook memang langsung bersih-bersih, mengganti stelan jas formal yang tadinya dia pakai untuk acara dan bergegas ke ruang kerjanya untuk melakukan pekerjaan kantornya.
"Kau belum tidur?" Tanya pria tinggi itu sambil berjalan mendekat ke arah ranjang.
Yoon Jung mengangguk lalu tersenyum kecil dan meletakkan ponsel yang sedari tadi ia pegang di atas meja nakas.
"Wae? Belum mengantuk? Padahal kau pasti lelah dengan pekerjaan di Galeri seharian ini" Ada intonasi suara yang lembut pada saat mengatakan kalimat itu, dan tak ayal membuat Yoon Jung sedikit berdebar senang.
"Ada beberapa hal yang harus ku cek tadi. Ini baru saja selesai" Ujar Yoon Jung pada suaminya.
Jae Wook mengangguk paham.
"Apa pekerjaan mu sudah selesai?" Kali ini Yoon Jung yang balik bertanya.
"Sudah. Aku hanya sedang mengecek beberapa hal untuk keperluan meeting besok pagi"
Setelah mengucapkan kalimatnya, Jae Wook tiba-tiba mengangkat gagang telepon yang ada di meja nakas di samping ranjang. Dia menekan tombol di telepon rumah itu dan langsung tersambung dengan bibi Jung.
"Bibi tolong bawakan segelas teh chamomile ke atas ya. Gomawo" Ujar pria itu pada kepala pelayan di rumah mereka.
Tak sampai 10 menit, pintu kamar mereka diketuk dari luar. Jae Wook pun berjalan ke arah pintu dan membukanya. Tangannya terulur untuk mengambil secangkir teh chamomile hangat di atas nampan dan mengucapkan terima kasih sambil tersenyum pada Pak Jang, pelayan pria yang mengantarkan minuman tersebut.