"Love at the first sight" tidak selalu terjadi pada semua orang. Cinta terkadang tak hanya muncul dari tatapan pertama saat dua insan dipertemukan. Cinta bisa diciptakan dan dibentuk dari kebersamaan, asalkan dua sejoli itu mau untuk saling membuka...
Maapkan update nya sekarang jadi lebih jarang. Soalnya author lagi sibuk bgt di real life. Harap maklum yaaa..
Tapi aku akan tetap usahain Update tiap Chapter-nya setiap minggu ya.
Oh ya, seperti judunya, Chapter kali ini mengandung Konten tulisan untuk 17 tahun ke atas. Jadi harap bijak dalam membaca!!!
Semoga kalian suka ya sama alur ceritanya.
Dan pleaseeee JANGAN LUPA untuk VOTE dan KOMEN terus, untuk make sure ada yang masih baca FF ku ini.
Happy reading guys and Enjoy this Chapter ^^
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah Mobil sedan Maserati berhenti tepat di Lobby depan rumah mewah milik Jae Wook dan Yoon Jung. Malam sudah cukup larut, waktu menunjukkan hampir pukul setengah 11 malam. 2 orang dari beberapa bodyguard yang sedang bertugas malam itu segera menghampiri mobil Jae Wook dan membukakan pintu untuk namja itu. Sekretaris Kang juga ikut turun dari mobil dan langsung menurunkan barang-barang bawaan Jae Wook dari Shanghai, dibantu oleh supir yang membawa mereka dan salah seorang lainnya dari bodyguard tersebut.
Pak Jang yang sudah diberitahu bahwa Jae Wook baru saja sampai di rumah segera bergegas keluar untuk menyambut majikannya itu.
"Selamat Malam, Tuan Muda." Sapa Pria paruh baya berusia awal 50 tahunan itu sambil membungkuk hormat pada Jae Wook.
"Ne.. Selamat Malam Pak Jang. Apa keadaan di rumah semuanya aman?" Tanya Jae Wook sambil melangkah masuk ke dalam rumah mewah miliknya.
"Semua aman, Tuan." Ujar Pak Jang berjalan di samping Jae Wook.
"Yoon Jung ada dimana? Dia sudah tidur?" Tanya Jae Wook lagi. Begitu tak sabarannya namja itu untuk mengetahui keberadaan istrinya.
Jae Wook terus melangkahkan kaki jenjangnya untuk masuk ke dalam rumah, sembari membuka jas dan dasi yang masih melekat di tubuhnya. Dengan sigap Pak Jang mengambil alih untuk memegang jas dan dasi tersebut dari tangan Jae Wook.
"Nona masih sedang ada di taman kolam renang, Tuan." Jawab Pak Jang.
"Benarkah? Baiklah, aku akan ke sana dulu. Oh ya Pak Jang tolong suruh Bibi Jung untuk meletakkan barang-barang ini langsung di dalam wardrobe milik istriku ya" Titah Jae Wook lagi sambil menunjuk paper bag dan beberapa kotak berwarna oranye berisi barang-barang yang dia belikan untuk Yoon Jung saat di gerai Hermes Shanghai tadi sore.
Sekretaris Kang dan salah seorang bodyguard yang ikut masuk untuk membawakan barang ke dalam rumah segera meletakkan dengan hati-hati semua oleh-oleh mahal itu di atas sebuah meja yang ada di ruang tamu.
