"Love at the first sight" tidak selalu terjadi pada semua orang. Cinta terkadang tak hanya muncul dari tatapan pertama saat dua insan dipertemukan. Cinta bisa diciptakan dan dibentuk dari kebersamaan, asalkan dua sejoli itu mau untuk saling membuka...
Chapter 9 is here... Maapkan update nya lamaaaa yaaa.
Author bener-bener lagi sibuk plus ga enak body dari kemaren. Huhu..
Semoga kalian masih pada nungguin dan semangat untuk lanjut baca cerita ini.
Maaf jika masih ada kekurangan dalam alur dan cara penulisannya. Semoga kalian suka yaa sama ceritanya.
Jangan Lupa untuk tetap VOTE dan KOMEN yang banyaakkkkk..
Happy reading Guys!!!
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoon Jung membuka kedua kelopak matanya perlahan. Sinar matahari pagi yang masuk menembus melalui balkon kamar yang tak tertutup sempurna keseluruhan tirainya, membuat Yoon Jung menyipitkan mata agak kesilauan. Yoon Jung mencoba untuk mengumpulkan kesadaran sambil menggeliatkan tubuhnya.
Oh, kenapa tubuhnya terasa begitu lelah dan pegal pagi ini?
Yoon Jung bisa merasakan bagian bawah tubuhnya masih sedikit perih di bawah sana. Belum lagi sekujur paha dan tungkai kakinya yang entah kenapa terasa agak nyeri dengan sebuah sensasi aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Setelah kesadaran Yoon Jung telah kembali sepenuhnya, barulah ia bisa dengan jelas melihat ke arah wajah seseorang yang kini begitu dekat, nyaris tanpa jarak dengan wajah miliknya sendiri. Yoon Jung juga baru menyadari bahwa sedari tadi tubuh rampingnya juga sedang dipeluk dengan begitu erat oleh sebuah lengan dengan posisi begitu intim.
Yoon Jung kini sepenuhnya sadar bahwa pagi ini dia terbangun di bawah selimut yang sama dengan Jae Wook, suaminya, yang semalaman memeluk tubuh telanjangnya tanpa balutan seutas benang pun. Kulit telanjang namja tampan itu benar-benar tak memberi jarak se-inchi pun dengan tubuhnya. Tak hanya itu, kaki Yoon Jung juga di bawah sana masih menimpa kaki Jae Wook.
Yoon Jung memandangi wajah tampan yang masih tertidur pulas itu lekat-lekat. Jae Wook tampak tidur dengan begitu tenang seperti seorang bayi yang pulas. Ritme nafas namja itu terdengar begitu teratur.
Jari jemari lentik Yoon Jung tak tahan untuk terulur dan menyentuh wajah suaminya. Mengelus dengan gerakan sangat hati-hati, karena takut gerakannya akan mengusik tidur tenang Jae Wook.
Memori tentang kejadian tadi malam kini terekam jelas dan terputar kembali dalam otak Yoon Jung. Malam panas yang begitu indah, yang dia lewati bersama suami yang sudah mulai dia sayangi ini. Yoon Jung kini bisa mengingat dengan jelas bagaimana kilatan gairah itu tampak jelas pada sepasang mata elang milik Jae Wook tadi malam. Belum pernah Yoon Jung merasa diri dan tubuhnya sebegitu diinginkan oleh seseorang. Ritme nafas teratur Jae Wook pagi ini sangat kontras dengan deru nafas namja itu yang begitu memburu tadi malam, saat mencumbui setiap jengkal tubuh Yoon Jung.
