Part 3

204 25 8
                                    

Felix sekarang berada didepan rumah Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Felix sekarang berada didepan rumah Hyunjin. Penjaga dirumah itu sudah hafal betul dengannya, mereka hanya tersenyum dan mempersilahkan Felix masuk.

Ia berjalan mendekati pintu, pintunya terbuka. Apakah sedang ada tamu? pikir Felix, karena kebiasaan keluarga Hwang jika menerima tamu pasti pintu rumah terbuka lebar.

Felix memasuki rumah itu, dua langkah. Baru dua langkah ia berjalan, ia mendengar dentingan piring dan suara perempuan yang sedikit asing ditelinganya.

"Ayah terlihat sangat bahagia."

"Tentu saja Ayah sangat bahagia, putra Ayah satu-satunya akan menikah dengan wanita terbaik dan akan memberikan cucu untuk Ayah, meneruskan keturunan darah Hwang. Ayah sangat bahagia kau mau menjadi menantu Ayah, Nayeon."

Nayeon?
Kak Nayeon?
Felix mengenal satu Nayeon, apakah ini adalah Nayeon yang sama?

"Kau wanita yang tepat untuk berada ditengah-tengah keluarga Hwang. Ayah benar-benar bahagia. Ayah sudah tidak khawatir lagi tentang penerus keluarga Hwang jika Hyunjin bersama Nayeon. Dia wanita, dia WANITA.. hahaha."
Suara Ayah Hwang begitu lantang, seolah itu ditujukan untuk Felix langsung.

Hatinya terasa diremas, selama ini Ayah Hwang tidak pernah terlihat menentang hubungannya dengan Hyunjin, namun hari ini Felix benar-benar mendengar langsung dari sang Ayah, beliau tidak menyebutkan itu Felix hanya saja cara beliau menekan kata wanita begitu menyakiti Felix.

Ia mundur perlahan dari rumah itu, sedikit berlari. Felix tidak menangis bahkan ia tersenyum saat bertemu penjaga dan minta tolong agar kotaknya diambilkan, ia akan menunggu diluar gerbang, katanya pada pria penjaga.

Seingatnya Ayah Hwang sangat baik padanya, ia tidak pernah menyakiti hatinya, dan tidak memberi beban apapun pada Felix. Ia berpikir begitu dalam hingga tak sadar seseorang menghampirinya dan menepuk pundaknya. Felix agak berjengit karena terkejut.

"Nak, kenapa tidak masuk?"
Wanita paruh baya itu bertanya.

Felix sedang memikirkan jawaban yang tepat dan bagaimana ia harus memanggil Ibu Hyunjin. apakah memanggilnya 'Ibu' seperti sebelumnya dia masih pantas?

Lalu Ibu Hwang berkata lagi.
"Bisa kita bicara sebentar?"
Nadanya halus sekali, Felix tidak enak hati kalau menolaknya, jadi dia mengangguk saja.
Mereka duduk dibangku halaman depan.

"Kau pasti sibuk sekali sekarang ya, membuka cabang baru lagi, kau hebat Nak. Bagaimana kabarmu sayang?"
Tanya Ibu Hwang yg duduk disamping Felix.

"Felix baik..... tante"
Jawab Felix lirih diakhir kalimatnya.

Ibu Hwang menyercitkan alisnya.
"Sebegitu kecewanyakah kau pada Hyunjin hingga tak mau memanggilku seperti biasa lagi Felix?"
Wanita itu memegang kedua tangan Felix dan menatapnya.

Felix perlahan mengangkat kepalanya yang tertunduk. Ia menggigit bibir bawahnya, ia tidak ingin bicara, takut jika tidak bisa menahan sesak didadanya jika mulutnya terbuka.

Us (Hyunlix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang