Part 11

190 20 0
                                    

Sesuai permintaan Felix, seminggu setelah lamaran Hyunjin yang sangat tak romantis itu mereka mendatangi kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan mereka, Ayah dan Ibu Hwang datang sebagai saksi dari Hyunjin begitupun Mama dan Papa Lee se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sesuai permintaan Felix, seminggu setelah lamaran Hyunjin yang sangat tak romantis itu mereka mendatangi kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan mereka, Ayah dan Ibu Hwang datang sebagai saksi dari Hyunjin begitupun Mama dan Papa Lee sebagai saksi dari pihak Felix.

Mereka sempat mendiskusikan hal ini sebelumnya pada keluarga masing-masing, tidak ada masalah apapun karena orang tua merekapun menyerahkan semua keputusan pada sang putra.

Felix bilang pemberkatan bisa dilakukan saat Hyunjin sudah tak terlalu sibuk dikantor, mungkin setelah proyek baru perusahaan selesai, untuk urusan tinggal, Hyunjin sudah menyiapkan penthouse untuk mereka tinggali bersama, lokasinya dekat dengan toko Felix dan juga tak begitu jauh dari kantor Hyunjin.

Awalnya Felix ingin Hyuna tinggal bersama mereka tetapi Ibu Hwang menyarankan Hyuna tetap dirumah bersama kakek dan neneknya dan sesekali boleh menginap. Ibu Hwang juga bilang Hyuna akan tinggal bersama Hyunjin dan Felix tahun depan, menurut Ibu Hwang saat ini sebaiknya mereka berdua mendekatkan diri dan menikmati waktu bersama sebagai pasangan pengantin baru.

Mereka berdua benar - benar menikmati hari-hari sebagai pengantin baru seperti yang disarankan Ibu Hwang, meski Hyunjin tetap pada kesibukannya dan Felix pun demikian, kedua insan itu terlihat lebih bahagia dari sebelumnya.

Felix sering mendapat godaan dari Minho tentang status barunya sebagai pasangan Presdir Hwang, sedangkan Jeongin selalu mengatakan Felix tidak boleh melupakannya saat upacara pemberkatan pernikahannya nanti.

Sedangkan bagi Hyunjin semuanya tetap sama dikantor, hanya saja Jisung selalu menatapnya dengan lirikan penuh selidik karena Hyunjin tak mengatakan apapun padahal Seungmin sudah heboh sekali cerita pada Jisung.

Bagi Felix, pernikahan dan keluarga adalah kehidupan pribadi yang tak perlu dipamerkan pada umum, itu adalah kebahagiannya sendiri jadi dia juga tak mengabari banyak orang. Hanya yang dekat saja itupun karena melihat cincin baru dijari Felix.

Changbin bahkan merasa dikhianati sebagai teman karena Felix tak memberitahu apapun padanya, jika bukan karena mereka bertemu tak sengaja di pusat perbelanjaan maka Changbin mungkin tak akan pernah tahu.

Saat itu Hyunjin dan Felix sedang belanja untuk mengisi kulkas kosong di penthouse yang baru mereka tinggali, mereka bertemu Changbin dan Seungmin yang sedang berkencan. Lalu ke empatnya memutuskan ke Caffe bersama, santai sekali hanya saja Seungmin sedikit canggung karena bagaimanapun Hyunjin adalah bos-nya.

Changbin sedikit bersungut-sungut karena bagaimana mungkin Felix menikah tapi tak mengabarinya, sedang dia banyak meminta bantuan pada yang muda apalagi tentang rencananya melamar sang kekasih.

Felix menjawab santai bahwa mereka belum pemberkatan, hanya saja sudah mendaftarkan pernikahan mereka. Sebagai permintaan maaf Felix dan Hyunjin setuju mengundang Changbin dan Seungmin saat acara pemberkatan nanti.

Malam ini pasangan baru itu sedang bergelung didepan tv dengan nyaman, ada satu cangkir coklat panas dan cangkir lain terisi kopi hitam, jelas milik siapa dan siapa karena Felix tidak bisa minum kopi sedikitpun sedangkan Hyunjin tidak menyukai terlalu manis

Dan jika ditanya mengapa? jawabannya akan tetap sama sejak dari 13 tahun yang lalu. Karena baginya sudah cukup dengan kadar manisnya seorang Lee Felix saja. Jawaban yang sungguh buaya sekali.

Ditengah kehangatan mereka Hyunjin mengingat sesuatu dan memutuskan bertamya pada Felix.

"Babe, saat aku membantumu membereskan barang-barang di apartment-mu aku menemukan sesuatu."

"Apa itu?"

"Kotak."

"Ayolah... sayang kotaknya banyak sekali. Kotak apa?"

"Tak begitu besar, mungkin hanya sebesar ini."
Jelas Hyunjin sambil mengukur kira-kira besar kotak yang ia maksud.

Felix hanya mengangkat sebelah alisnya, ia masih tak paham dengan kotak apapun itu.

"Lalu?"

"Aku melihat ada banyak sekali foto-foto kencan lama kita beberapa tahun yang lalu. Aku senang kau masih menyimpannya dan aku juga melihat ada begitu banyak amplop, kutebak itu pasti surat."

"Oh... kotak itu."
Ujarnya lirih sekali tapi masih dapat didengar suaminya. Felix mengingatnya sekarang kotak apa yang dimaksud Hyunjin.

"Iya benar itu surat. Kenapa?"

"Tidak apa-apa sih, hanya saja dari tulisan tangan dibagian luar amplop itu, aku seperti mengenalnya."

"Benarkah??... Lalu menurutmu itu tulisan siapa?"
Felix tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Hyunjin.

Butuh beberapa saat untuk Hyunjin menjawab pertanyaan tadi, bukan apa apa sebenarnya, hanya saja menurut dirinya topik dan nama yang akan ia sebutkan sedikit sensitif dalam hubungan mereka.

"Ibunya Hyuna."

"Benar."

Felix mengalihkan pandangannya kearah tv. Hyunjin tetap berada posisi yang sama, ia menunggu apa yang akan dikatakan suami kecilnya itu, namun setelah beberapa menitpun tak ada satu katapun keluar dari mulut Felix.

Hyunjin memutuskan untuk bertanya tentang hal itu, ia penasaran dan ia tak ingin menyimpulkan sendiri apapun itu, karena mungkin akan berakibat salah paham dan tak baik untuk hubungan mereka, seperti yang sudah-sudah.

Pria itu kemudian duduk disamping Felix yang masih setia menonton tv didepannya.

"Babe, kau bilang kau tau alasanku menikah dengan Ibunya Hyuna. Apa itu dia sendiri yang memberitahumu? Jika aku ingin tahu bagaimana kau tahu tentang kami. Apa kau akan menceritakannya padaku?"
Tanya Hyunjin hati-hati.





••••••••••••••••••••••••
TBC
••••••••••••••••••••••••

Us (Hyunlix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang