Part 15

139 15 1
                                    

Waktu begitu cepat berlalu, Hyuna sudah berusia 4 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Waktu begitu cepat berlalu, Hyuna sudah berusia 4 tahun. Anak itu kini sudah dimasukan di kinder garten unggulan pilihan Felix dan persetujuan Hyunjin.

Seperti rencana Felix sebelumnya, Hyuna tinggal bersama mereka, Felix tak ambil pusing masalah toko, karena sudah ada Jeongin yang sunggu dapat dipercaya dan bekerja keras. Felix hanya sesekali pergi melihat keadaan toko.

Hyunjin sendiri memang sudah sibuk dari dulu, hanya saja sekarang pria yang berstatus sebagai kepala keluarga itu selalu berusaha menyelesaikan pekerjaanya dengan cepat, ia ingin makan malam dirumah setiap hari, juga mengusahakan tetap luang pada akhir pekan.

"Ingin menghabiskan waktu dengan suami dan putrinya." katanya.

Ini hari minggu, Felix sedang menyiapkan buah di counter dapur, sedang ayah dan anak itu sedang duduk di sofa menonton tv sambil berpelukan. Tentu Felix dapat melihat dengan jelas karena tidak ada sekat antara counter dapur dan sofa tempat nonton tv. Saat itu telinganya mendengar putrinya bertanya pada sang ayah.

"Ayah, Miss Lili bilang kita harus selalu jadi orang baik. Menurut ayah, orang baik itu seperti apa?"

Hyunjin terlihat berpikir sebelum menjawab pertanyaan putrinya "mmm, orang baik itu seperti apa ya? suka menolong. mudah memaafkan. tidak membenci orang lain. penuh kasih sayang. mungkin begitu."
Hyunjin memandang putrinya setelah berbicara.

Menunggu apa lagi yang akan ditanyakan putrinya. Sejatinya Hyunjin sendiri tak pernah tau definisi 'orang baik' adalah yang seperti apa, namun untuk umuran anak kecil tak ada salahnya kan ia menjawab seperti itu, sebagai pengetahuan dasar dan penanaman sikap sejak dini.

"Apakah ayah pernah bertemu orang baik seperti itu?"
Tanya sang anak kemudian, netraya memandang sang ayah. menunggu jawaban yang keluar dari mulutnya dengan seksama.

"Oh kalau itu Ayah mengenalnya dengan baik."
Jawab Hyunjin enteng dan ia bersandar pada sofa dibelakangnya.

"Benarkah? katakan padaku siapa Ayah, aku ingin bertemu dengannya juga!"
Katanya sangat antusias menyambut jawaban sang Ayah.

"Dengar princess, ini teman lama ayah, teman dari kecil. kau tau kami bersekolah disekolah yang sama, berkuliah di Universitas yang sama, hanya saja kami beda Fakultas. Selama berteman dengannya ayah mengaguminya karena dia sangat baik, suka menolong orang lain, mudah memaafkan kesalahan orang lain, penuh kasih sayang, dan kau tau? Ayah pernah mengecewakannya dan menyakitinya begitu dalam, tapi dia tak membenci ayah. Bahkan dia masih mau jadi teman ayah lagi. masih mau menyayangi ayah lagi."

"Benarkah ada orang seperti itu?"

"hmm ada. maka dari itu, Ayah tidak mau kehilangan dia lagi, ayah akan mencoba dengan keras untuk tidak menyakitinya lagi."

"Ayah bolehkan aku bertemu dengannya?"

"Boleh tentu saja. Dia bahkan sangat menyayangi Hyuna dan menjaga Hyuna setiap hari. Mengajari Hyuna banyak hal."

"Benarkah?"
Gadis kecil itu mulai bingung menebak siapa yang dimaksud ayahnya, seingatnya hanya Papanya yang setiap hari mengurusnya dan mengajari banyak hal. atau mungkin miss Lili? tapi sepertinya bukan karena miss Lili tidak menjaganya setiap hari, kan?

Felix yang dari tadi mendengar obrolan ayah dan anak itu hanya tersenyum menahan tawanya, rasanya ia ingin meninju Hyunjin.

Buah yang ia siapkan sudah rapi di piring putih, lalu ia membawanya pada suami dan putrinya yang berada disofa depan tv.

"Buah datang." ucapnya singkat, yang lalu ditimpali oleh Hyunjin.

"Nah Hyuna putriku, ini adalah orang paling baik yang pernah Ayah temui."

"Papa? Ayah bilang teman Ayah."
Katanya dengan raut bingung.

"Dia adalah teman Ayah, dari dulu sekali ayah masih bodoh sampai sekarang ayah punya Hyuna. Papa selalu bersama Ayah. Papa selalu jadi teman Ayah, yang sama-sama menyayangi dan menjaga Hyuna, dan juga mengajari Hyuna banyak hal. Papa Fe adalah teman Ayah Hyun. teman selamanya setiap saat."
Hyunjin memandang Felix yang duduk disebelah putrinya, keduanya tersenyum satu sama lain.

Menghabiskan waktu seperti ini adalah yang paling berharga bagi mereka.

Hyunjin berharap ia tidak akan kehilangan lagi saat-saat indah seperti ini. Hampir saja, hampir saja ia tidak dapat menikmati hal indah ini karena kebodohan masa lalunya. Tapi juga sekarang semuanya jadi pelajaran berharga.







••••••••••••••••••••••••
TBC
••••••••••••••••••••••••

Us (Hyunlix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang