Marhaban...
..........
Part sebelumya..
"Apa kamu tau apa konsekuensinya jika kamu berpacaran? " lanjutnya
"Ya ayah. Aku siap nerima hukumannya. " jawab Nasya dengan pasrah.
"Kalau begitu—"
..........
"Ayah sudah tidak tahan lagi dengan sikapmu, Nasya. Kamu harus masuk pesantren," tegas Pak Ahmad."What!! Masuk pesantren? Tapi kenapa harus pesantren, Nasya gak mau masuk penjara suci itu. "
"Siapa juga yang meminta pendapatmu, ini adalah hukuman karena kamu telah berpacaran dan membohongi ayah bunda. " ucap ayahnya dengan tegas.
"Tapi kenapa hukumannya harus pesantren, yah? " kesal Nasya.
Sungguh dirinya sangat benci dengan yang namanya pesantren, bukan karena membenci pelajarannya namun dirinya sangat membenci aturan-aturan didalam pesantren.
"Besok kamu akan ayah masukan ke pesantren, ayah tidak menerima penolakanmu. " tegas ayah Ahmad
Gadis itu menatap ayahnya dengan malas.
"Apa gue kabur dari rumah aja ya. Hmm idenya tidak buruk" batinnya lalu tersenyum.
"Jangan coba-coba untuk kabur atau ayah akan menambahkan hukumanmu. " ucap ayahnya
Gadis itu menatap tak percaya ayahnya.
"Ya ya. " kesalnya.
"Sudah sudah, sekarang kamu harus makan, udah dari pagi kamu gak makan nanti maag kamu kambuh. " ucap bunda ayu.
"Emang aku tidur berapa lama? " tanya Nasya
"Seabad. " jawab ayahnya dengan asal asalan.
"WHATT?? Aku tidur selama itu?? " pekiknya secara reflek berdiri diatas tempat tidur lalu berlari menuju cermin memeriksa seluruh badannya namun dirinya merasakan keanehan pada tubuhnya.
Gadis itu kembali duduk memikirkan sesuatu.
"Tunggu. Jika benar gue tidur sampai seabad kenapa tubuhku terlihat masih mudah harusnya kan udah nenek nenek, tapi ini–"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasyazhar || My husband in this world and the hereafter
Ficção AdolescenteMarhaban di cerita pertama saya.🌷 Nasya Ruqayyah az-Zahra, namanya indah bukan? mungkin kalian mengira sifatnya akan sama seperti namanya namun sayangnya gadis itu berbanding terbalik dengan perkiraan kalian. Nasya gadis barbar yang membuat kedua...