13 || persoalan cucu

117 25 26
                                    

Marhaban...

..........

Nasya menyenggol tangan bundanya, membuat Bunda Ayu menoleh. ''Apa sih?'' tanya Bunda Ayu.

"Orang tua saya sudah diatas tante, " ucap Risa sambil tersenyum tipis.

🌷🌷🌷🌷

"Ah, maaf ya bunda gak tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ah, maaf ya bunda gak tau. " ucap bunda Ayu dengan canggung.

"Kalau gitu bunda sama Nasya kesana dulu ya nak"

Wanita itu berdiri lalu mengajak Nasya menemui ayahnya.

"Gue kesana dulu ya ris, "

Risa hanya membalasnya dengan anggukan dan melihat kepergian mereka dengan tersenyum getir, gadis itu menengadah menatap langit diatasnya.

"Gimana keadaan kalian diatas sana? Mama, papa, Risa kangen kalian. "

🌷🌷🌷🌷

Disisi lain saat ini Nasya dan bundanya hampir sampai dimana tempat ayahnya berada.

"Kamu kok gak bilang sih kalau Risa udah gak punya orang tua, "

Nasya menatap bundanya malas, bukannya tadi dia sudah memberi kode hanya saja bundanya yang tidak mengerti.

"Dari mana saja kalian? "

"Taman, " jawab Nasya

"Sudah, lungguh kene. " tutur ummi Fatimah.

Nasya bingung tidak mengerti dengan apa yang ummi Fatimah katakan, "apa yang ummi katakan bunda? " tanyanya dengan suara pelan.

"Katanya, duduk di sini. "

Nasya hanya beroh ria lalu menghampiri ayahnya dan duduk di sebelahnya juga diikuti oleh bundanya, "ayah kangen Nasya gak? " tanya Nasya sambil memeluk lengan ayahnya.

"Gak"

"Masa sih ayah gak kangen sama anak ayah yang cantik nan imut ini. " ucap Nasya dengan pedenya.

Ayah dan bundanya yang mendengar hal itu pun memutar bola matanya malas, yang lain hanya terkekeh mendengar ke narsisan gadis itu, begitupun dengan Azhar.

"Ohya, kamu sudah tau ya tentang pernikahan kamu dan juga nak Azhar? " tanya bundanya lalu diangguki oleh gadis itu.

bundanya tersenyum, "Karna kamu udah tau, jadi kapan nih kalian bakal kasih kita cucu? " tutur bundanya dengan antusias.

Uhuk uhuk

Saking terkejutnya gadis itu sampai tersedak ludahnya sendiri.

Gimana mau punya anak coba, mereka aja baru kenal. dan juga dia baru mengetahui dirinya sudah punya suami kemarin malam.

"Apa sih bund, " protes Nasya.

"Loh kenapa? Kamu dan nak Azhar kan udah nikah jadi itu kewajiban kalian buat ngasih kita cucu, "

Azhar tersenyum tipis mendengar perkataan bunda Ayu "InsyaAllah, "

Nasya memelototi Azhar yang duduk tidak jauh dari dirinya, Azhar yang menyadari hal tersebut hanya membalasnya dengan senyuman tipis.

🌷🌷🌷🌷

Hari-hari berlalu, tak terasa sudah hampir dua bulan Nasya tinggal di pondok pesantren Al-ikhlas hidupnya hanya makan shalat, menghafal dan juga tidur, tidak seperti ketiga temannya yang masih bersekolah.

Fyi. Nasya, yang baru berusia delapan belas tahun, telah menyelesaikan kuliahnya. Dia memang cerdas, turunan dari Ayahnya.

Oke, Back to the story

Kadang-kadang dirinya mengerjai Azhar dengan tingkah bar-barnya saat merasa bosan, Azhar hanya bisa bersabar dengan tingkah gadis itu yang sulit ditebak, selama hampir dua bulan hubungan keduanya sudah semakin dekat layaknya sepasang kekasih.

Hal tersebut menimbulkan tanda tanya bagi santri-santri yang ada di pesantren begitupun dengan ketiga temannya.

Suatu hari Nasya sedang berjalan pulang ke asrama bersama ketiga temannya setelah melakukan shalat isya berjamaah.

"Sya, gue mau nanya sesuatu ke lo. "

"Apaan? "

"Janji lo harus jawab jujur pertanyaan gue!? "

Nasya mengangkat satu alisnya dengan bingung, "tergantung, "

Risa mengangguk kemudian melontarkan sebuah pertanyaan yang selama ini ingin dia tanyakan, "Ada hubungan apa lo sama gus Azhar? "

Mendengar pertanyaan tersebut membuat langkah Nasya terhenti begitupun dengan Kila dan juga Winda.

Nasya terdiam,bingung ingin menjawabnya dengan apa. "Gaada, "

"Gausah boong deh lo, "

"Sebenarnya aku juga penasaran, kok bisa gus Azhar yang paling gak suka deket sama perempuan tiba-tiba deket banget sama kamu, kalian udah kaya pasangan kekasih tau sya. " tutur Kila panjang lebar.

Nasya terdiam dirinya bertambah bingung, apa yang harus dia katakan pada mereka bertiga?

"Apa gue jujur aja kalau gus Azhar tuh suami gue? "

"Nanti gue jelasin pas udah di asrama, " ujar Nasya kemudian melanjutkan langkahnya kembali dan di susul oleh ketiga temannya.

Sesampainya di kamar asrama dan bersiap untuk tidur, Nasya malah di hadang oleh Risa.

"Ada apa? Gue ngantuk astaga, " ucapnya sambil menguap.

"Jelasin sekarang! "

"Apanya? "

"Lo pura-pura apa gimana sih? Tadi katanya mau jelasin soal hubungan lo sama gus Azhar!? "

Winda dan Kila yang juga sudah mengantuk itu menahan kantuk demi menghilang rasa penasaran mereka.

Nasya terdiam mengingat-ingat, beberapa detik dirinya baru mengingat perkataannya yang akan menjelaskan soal hubungannya dan Azhar.

"Besok ajalah gue ngantuk ege, "

"Gue gak mau tau pokoknya lo harus jelasin di hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini juga. " desaknya dengan tidak sabaran.

"Iya iya ah, "

"Jadi? " tanya Winda mendekati Nasya diikuti Kila dan juga Risa.

"Sebelum itu kalian harus janji dulu gak akan ngomongin soal ini ke siapa-siapa!? "

Ketiganya mengangguk mengiyakan, "kita janji gak bakal bilang ke siapa-siapa, " ucap Winda mewakili kedua temannya.

"Jadi....

Bersambung....

Tandai jika ada typo.
Makasih mwehehehe.

🎉 Kamu telah selesai membaca Nasyazhar || My husband in this world and the hereafter 🎉
Nasyazhar || My husband in this world and the hereafter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang