09 || surat

185 92 35
                                    

Marhaban.....

..........

Part sebelumnya......

"Lo gila Dirga? Mana bisa gue hianati sahabatku sendiri!? " tolak gadis itu.

"Gue mohon bel, "

"Apa gaada cara lain? "

Pemuda itu menggeleng dengan lesu. "Gaada."

Bela yang melihat wajah pemuda itu langsung saja membuat bela tak tega.

Gadis itu menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan kasar.

"Baiklah, gue setuju. " pasrahnya.

—Flashback off—

..........

"Dia meninggal sya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia meninggal sya. Dua hari setelahnya tepat jm 15.00 dirumah sakit citra medika, di-dirga menghembuskan napas terakhirnya. " ucap bela dengan sedih.

"Dia juga menitipkan sebuah surat untukmu sya. "

Gadis itu mengambil sesuatu dari saku bajunya lalu diberikannya kepada Nasya.

Nasya, gadis itu mengambil surat tersebut dengan tangan yang bergetar menahan tangis yang akan pecah.

Perlahan-lahan gadis itu membuka kertas surat tersebut dan membacanya.

untuk Nasya Az-Zahra

hai sya, apa kabar, Pasti baikkan? mungkin kamu baca surat ini saat aku udah gak ada lagi didunia ini.

Btw Kamu kangen aku gak sya? Gak mungkin juga sih kamu kangen sama pria yang udah nyakitin kamu. Sebelumnya aku minta maaf udah nyakitin kamu waktu itu, maaf telah berkata kasar padamu.

Kamu berhak bahagia sya tapi bukan dengan pria yang penyakitan ini.

Sya tolong maafin bela. bela hanya membantuku bukan menghianatimu, dia terpaksa melakukan hal itu karena paksaan ku. Aku menyayangimu sya, tapi takdir gak mengijinkan kita untuk bersama, maaf udah nyembunyiin penyakit ini darimu, aku gamau kamu larut dalam kesedihan saat aku pergi nanti.

Bahagia selalu sya dan selamat tinggal.

Dan pada akhirnya air mata yang sedaritadi dia tahan kini mengalir deras di pipinya.

Nasyazhar || My husband in this world and the hereafter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang