5.Bidadari Surga

56 28 23
                                    

"Dirinya begitu indah untuk dideskripsikan menjadi sebuah kalimat, akankah diriku bisa mengikatnya di dalam kalimat ijab?"

_Alengka Prajastama Mahendra_

^^^^^

"Khemm" deheman Hanna yang cukup keras mampu membuat Alengka terlonjak kaget, untung saja Alengka sigap berpegangan pada pembatas jendela, jika tidak maka dapat dipastikan Alengka akan jatuh ke bawah dan mencium tanah

"Allah bunda buat kaget aja" A lengka mengusap usap dadanya karena hampir saja dirinya terjatuh

"Kamu tuh yang kebanyakan ngelamun" cibir Hanna sambil melirik anaknya

"Lagian ngelamunin apasih? Kok sampai segitunya?" Alengka langsung gelagapan saat Hanna bertanya kepadanya sambil memicingkan mata curiga

"Nge-ngelamunin apa? Gak ada kok" elak Alengka dengan cengirannya

"Masakkk?" Hanna merasa senang saat berhasil menggoda Alengka, bahkan wajah anaknya tersebut sudah bersemu merah

"Dia terlalu indah ya untuk dideskripsikan, makanya kamu melihat bulan supaya kamu bisa liat dia di bulan itu, iyakan???" Hanna cekikian saat melihat Alengka yang salah tingkah karena godaan nya

"Cinta itu diperjuangkan bang, kalau gak kamu perjuangin maka kamu harus siap menanggung konsekuensi dia duduk di pelaminan sama cowok lain" Hanna langsung keluar kamar anaknya saat dirinya merasa puas menggoda anaknya, bahkan wajah Alengka sekarang sedang tegang karena mendengar ucapannya

Setelah tubuh ibunya menghilang dari pandangan, Alengka kembali melihat bulan dengan tatapan yang sulit diartikan.

^^^^^

Di kost Aurel sedang bersiap siap untuk segera istirahat, karena keesokan harinya Aurel akan kuliah pagi. Tapi sebelum itu Aurel memilih untuk membuka paketnya terlebih dahulu.

Bibir manis itu membentuk senyuman manis yang menyejukkan hati saat dirinya melihat sebuah novel yang dia pesan 5 hari yang lalu.

"Akhirnya kebeli juga" Aurel langsung meletakkan bukunya di antara buku buku yang dia bawa secara sengaja untuk menemaninya selama berkuliah di Jakarta.

Aurel pun langsung istirahat dan siap untuk menyambut hari esok yang lebih indah.

Tepat pukul 5 pagi Aurel terbangun dan langsung menunaikan shalat subuh, setelah itu Aurel merapikan kamar kostnya barulah dia bersiap siap. Selesai menyiapkan dirinya sendiri Aurel langsung pergi ke dapur dan memasak untuk sarapannya. Sambil makan Aurel memesan ojek online untuk transportasinya pergi ke kampus.

Setelah menunggu 5 menit Aurel pun mendapatkan ojeknya dan selesai sarapan Aurel langsung turun ke bawah untuk menunggu ojeknya datang.

Sebuah sepeda motor pun berhenti tepat di depan Aurel dan Aurel terkejut saat pengendara ojol tersebut adalah yang mengantarkan paketnya kemarin. Bahkan ojol tersebut juga terkejut saat dirinya tau bahwa yang memesan ojeknya adalah seorang wanita yang berhasil mengisi pikirannya.

"Jadi tukang ojek juga mas?" tanya Aurel setelah menormalkan rasa terkejutnya

"Iya sekalian cari cuan tambahan" jawab Alengka sedangkan Aurel hanya menganggukkan kepalanya

Alengka pun memberikan Aurel helm dan mereka berdua pun melesat membelah jalanan yang padat akan kendaraan menuju kampus Aurel.

Saat sampai Aurel langsung turun dan memberikan helm kepada Alengka barulah dia membayarnya dan pergi menghampiri teman temannya yang telah menunggunya sedari tadi.

Alengka hanya tersenyum tipis sebelum memutuskan pergi dari kampus tersebut dan melanjutkan pekerjaannya.

"Ayo" ajak Aurel kepada tiga temannya

"Kuy lah" ucap Arumi

ALENGKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang