14. PULANG

52 24 20
                                    

"Kebohongan tetaplah kebohongan. Tidak ada yang namanya bohong demi Kebaikan, semua itu hanyalah opini yang digiring untuk menutupi kejadian yang sebenarnya"

_Alengka Prajastama Mahendra_

^^^^^

Aurel sedang mempersiapkan barang-barangnya di kost karena Aurel akan segera pulang ke kota asalnya. Aurel tidak sendiri melainkan bersama keempat temannya yang sedang membantu dirinya membereskan barang-barang.

"Rel ini dibawa?" tanya Putri dengan menenteng satu tempat penuh yang berisi pembalut

Aurel, Ghina dan Yumna langsung memelototkan mata mereka saat Putri malah memperlihatkan dengan jelas stok pembalut milik Aurel. Sedangkan Davanka satu satunya lelaki di tempat tersebut langsung mengalihkan pandangannya saat dirinya tidak sengaja melihat satu tempat penuh pembalut yang ditunjukkan Putri.

"Anying sia goblok" umpat Ghina sambil menggeplak bahu Putri sedangkan Yumna langsung mengambil tempat yang berisi pembalut dari tangan Putri.

"Iishh kan lupa ada Vanka" ucap Putri sambil mengerucutkan bibirnya dan mengusap usap bahunya yang habis digeplak oleh Ghina

"Lah lo main angkat aja, liat-liat lah minimal" omel Ghina yang masih kesal terhadap Putri.

"Kan lupa Ghinn" ucap Putri yang masih tidak terima disalahkan

Di antara mereka berlima yang paling lola adalah Putri. Putri adalah tipe orang yang gampang lupa dan begitu polos. Seperti tadi contohnya, dengan entengnya dia mengangkat satu box pembalut padahal sudah jelas-jelas di tempat yang sama ada Davanka yang sedang menyusun buku-buku milik Aurel.

"Lo liat Van?" tanya Putri dengan polosnya yang membuat Ghina gemas ingin memukulnya kembali, tetapi dengan gesit Putri menghindar dan bersembunyi di belakang Aurel

Jika di antara mereka berempat maka Aurel adalah tempat yang tepat untuk dijadikan tempat persembunyian, karena saat Ghina akan kembali memukul maka Aurel akan langsung menghalangi. Beda lagi dengan Yumna, dengan senang hatinya dia akan membiarkan begitu saja Ghina memukulnya. Kalau bersembunyi di belakang Davanka maka akan beda lagi vibesnya.

"Etss Ghin udah" ucap Aurel menghalangi Ghina yang akan memukul Putri kembali

Ghina berdecak kesal saat Aurel menghalangi dirinya untuk memukul Putri, padahal dirinya sedang merasa sangat gemas dengan tingkah Putri yang kelewat polos.

"Au ini mau dibawa ke mana?" tanya Davanka sambil menyusun satu persatu kardus dan akan bersiap untuk mengangkatnya

"Bawa aja langsung ke bagasi mobil, gue kan langsung pulang" jawab Aurel

Davanka langsung mengangkat 4 kardus bersamaan dan membawanya ke mobil. Saat Davanka sudah tidak terlihat, Ghina, Putri dan Yumna langsung memepet Aurel dan menatap Aurel dengan tatapan mengintimidasi.

"Apa?" tanya Aurel yang merasa tidak nyaman dengan tatapan penuh intimidasi dari teman-temannya

"Lo gak suka Vanka?" tanya Putri

"Lo gak cinta Vanka?" tanya Yumna

"Lo gak ada rasa apapun sama Vanka selain sahabat?" tanya Ghina

ALENGKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang