1. Masalah bekal

122 78 123
                                    

"ZEAAAAAA" teriak seorang perempuan di sebrang sana sambil melambaikan tangannya

Zea yang mendengar nama nya di panggil sontak menoleh ke sumber suara yang dimana mendapati via sambil berlari ke arah nya, ya orang yang menyapa zea tadi adalah via atau levia Camilla ia sahabat zea satu satu nya

"Apasih vi teriak teriak gak sopan tau!!" Kesal gadis itu pada via

Sontak via menatap zea seketika, ia menggelengkan kepala nya seolah olah ia sekarang tak menyangka zea menjelekannya seperti itu, padahal itu cuma ngasih tau yang bener loh vi, emang freak nih orang

Namun tak lama ia menetral kan wajah nya "Santai aja kale gak ada orang juga" ucap nya santai dengan tangan yang merangkul zea, seperti orang gak punya dosa bjir lah

"Ya tetap aja dong vi jangan di biasaain" melas zea  pada via

Sebenar nya zea sudah sering mengatakan hal yang sma pada via, namun terkadang ia keceplosan dan begini deh akhir nya

"Serah lu zea serahh" sentak nya frustasi

Dengan santai nya mereka berjalan melewati lorong sekolah, sampai di mana via menoleh ke bawah dan tak sengaja melihat tangan zea yang membawa bekal

"Btw yang di tangan lu apa ze?" Tanya pada zea saat ia notis kalau zea bawa benda kontak di tangan nya persis seperti kotak makan ya kayaknya emang kotak makan dehh
'Tumben banget tuh anak bawa bekal' batin via

"Owh ini bekal vi" jawab nya sambil tersenyum memperlihatkan giginya

"Tumben bener lu ze, biasanya juga makan di warung mba wa-
"Ini buat Rakha vi bukan gue yang makan" potong zea

"Lah? Emak nya nitipin ke elo?" Tanya via yang bingung dan penasaran

"Enggak zea yang buat untuk Rakha" jawab nya sambil tersenyum, bahkan ia berjalan sambil tersenyum senyum tak jelas

"Dari dulu gak ada kapok nya nih anak" ucap via sambil geleng geleng seperti tak suka dengan ucapan zea

…⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

"Ka sore ini latihan lagi?" Tanya bastian pada rakha

"Hm" balas Rakha dengan deheman

"Gila lah tiap hari latihan mulu ka"
"Pen mati rasanya anj lari lari lompat" timpal bevan

"Kan bakal ada pertandingan minggu depan ya mikir lah tu lawan  musuh bebuyutan sekolah anjr" jelas revan pada dua sahabat nya

Rakha yang dari tadi melihat temannya adu mekanik hanya geleng geleng kepala melihat tingkah mereka

"Halah paling juga kalah tu sekolah brahmata" ucap Aldo remeh

"Kita pernah kebobolan bola kalo lo lupa" balas Rakha membalas aldo yang meremehkan lawan yang menurutnya tak kalah hebat dari mereka

"apalagi mereka itu licik" timpal revan

Btw mereka pernah melawan sekolah brahmata dan kalah di final di kernakan sekolah brahmata yang licik mereka mendorong tim wisteria sekolah nya Rakha yang di dorong saat itu adalah bastian dan mendapat kan bola hasil dari dorongan tsb dan mereka tidak dapat ke adilan saat itu kerna pihak lawan tidak mendapat pelanggaran
(sebenarnya cuma ngarang gak tau itu bener ada atau enggak di basket TT ~ kalau anak basket baca ini dan kalian tau silahkan komen aja yaaw)

"Bacot!!, tu zea ama via datang tuh"  timpal bara
Sontak membuat mereka yang awal nya ricuh menoleh ke dua gadis perempuan yang datang

"Ngapain kalian?" Tanya revan sinis dan memutarkan bola mata nya seakan akan malas dengan kehadiran mereka

"Napa muka lu?" Tanya via ngegas

"Gak ngapa, khawatir bener" jawab revan degan senyum jahil nya bahkan jawabannya tidak jelas orang tanya a ia jawab nya b

"Cuih najis banget an-

"Udah vi, aku cuma mau nyerahin ini buat rakha" potong zea

"kasih lain atau buang" jawab rakha cuek dengan memberi dua pilihan teman tentu nya dengan wajah datarnya

Tak heran lagi bagi mereka jika melihat zea pasti bawaan nya rakha ya memang zea sudah dari kelas 10 suka dengan rakha dan sekarang sudah kelas 12 sudah 2 tahun ia menyukai rakha bukan hal mudah untuk zea jika ia harus melupakan rakha 2 tahun bukan lah waktu yang singkat

"T-tapi ini aku buatin buat kamu" jawab zea dengan takut ia ikhlas memasakkan untuk rakha bukan hal yang mudah untuk zea membuat bekal butuh waktu yang cukup lama bagi nya kerna ia tak bisa memasak dan ia di ajarkan oleh bibi izah art nya memasak dan tak mungkin jika langsung bisa zea harus menerima luka di bagian jari nya akibat ke bakar ringan dan ter sayat pisau butuh waktu 3 hari untuk ia bisa memasak dan mungkin dari banyak orang itu cukup cepat tapi bagi zea itu lama

"buang!!" tegas rakha seolah olah jijik mematak zea, dengan enteng nya ia mengatakan hal seperti itu tak tau saja bahwa zea butuh tenaga dan waktu untuk membuat itu dasar cowo gak peka

"Buat gue aja ze bekal lu, mubajir ntar kalo di buang" ucap revan dengan senyum yang memperlihatkan gigi nya

"Biwit giwi iji zi, emang dia mau ngasih anj banget"

"Nih buat kamu aja ya van bener juga kata kamu nanti mubajir" ucap zea tersenyum miris sambil memberikan kan bekal nya ke revan, levia yang tak percaya ia akan memberikan nya ke revan mulutnya terbuka seakan akan tak menyangka

"Udahlah ze hampir tiap hari lu gangguin rakha apa gak cape gua aja liat nya cape" ucap bastian

"Gue aja risih liat lu ze apa lagi rakha" timpal bevan dengan tatapan tak suka pada ara

"Apalagi penampilan lu culun gini" ucap bara yang ikut menjelekkan zea
ya menurut nya wajar kalau rakha tak suka zea nya saja tak merawat penampilannya, wajah nya yang di lapisi bedak tebal membuat wajah nya pucat dan juga kaca mata bulat membuat nya culun apalagi ia selalu memakai jaket yang lebih besar dari lekuk tubuh nya, padahal tubuh zea sangat sempurna jika ia tau tentang penampilan

"MAKSUD LU APA HAH?"

VIA-AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang