9

102 12 0
                                    

Happy reading









  seminggu setelah Yunho diserang oleh Lucas, Yunho sudah keluar dari rumah sakit. dia senang karena Mingi sekarang sangat memanjakannya dan selalu membelikannya apapun yang dia mau. rasa posesif Yunho muncul. dia ingin Mingi hanya menjadi miliknya. tidak boleh ada orang yang mendekati Mingi selain dirinya. 

saat Yunho sudah masuk kembali kekampus, teman temannya senang. "Rokok Yun?" Soobin menjulurkan kotak rokok. Yunho memandangnya sekilas dan lalu menggeleng. "Sejak kapan seorang lonte bernama Jeong Yunho menolak rokok?" kekeh Xiaojun mengganggu. by the way, teman teman Yunho kadang memang suka menyindir Yunho dengan sebutan lonte dan Yunho tidak pernah protes.  

Yunho yang sudah gedek sama Xiaojun pun hanya mendiamkannya. namun kemudian dia membuka mulutnya "Diem lo alis tebel" hardiknya. Xiaojun ikutan gedek begitu Yunho mulai nyinggung alisnya. dia bangkit dan langsung jambak jambakan berdua dengan Yunho. yang lain membiarkan mereka. nanti juga diem sendiri. 

tapi kemudian semuanya langsung diam saat Mingi datang. "Hyung.. eh?" Mingi agak kaget saat melihat Yunho yang masih saling narik rambut sama Xiaojun. Yunho gelagapan dan buru buru merapikan penampilannya. Mingi menggelengkan kepalanya dan lalu merogoh sakunya sebelum meletakkan dompet ditangan Yunho. "Hah?" 

"Aku lupa ngasih ini dari minggu lalu. isinya uang semua. buat hyung main sama yang lain. dihabisin ya. soalnya minggu depan aku bakal transfer uang lagi kekamu" 

semuanya menyoraki Yunho. rasa punya sugar daddy cuyy. Yunho tersenyum manis dan berterima kasih. Mingi mengusak rambut Yunho lalu menoleh kearah teman teman Yunho. "Tolong jagain Yunho ya sunbaenim" Mingi berkata hormat. yang lain tercengang. 

Yunho menggeleng geleng dan mencium Mingi sekilas. semuanya lebih nganga. Yunho biasanya enggak terlalu mencurahkan perhatiannya kepada pacarnya. "Kamu mau lanjut ambil kelas?" tanya Yunho. Mingi menggeleng juga dan mengecup Yunho balik. "Enggak hyung. aku ada pertemuan keluarga. aku gak bisa nganter kamu pulang nanti. besok kita jalan jalan ya?" 

"Okeii" 

setelah Mingi pergi, Minho yang sedang duduk dipangkuan Han menceletuk. "Sejak kapan lo ngomong aku kamu kepacar lo Yun?" tanya Minho heran. Yunho hanya tersenyum tipis dan mengangkat bahu. "Dia aja enggak suka ngomong lo gue, makanya gua juga enggak mau ngomong kayak gitu" 

ohh. semuanya mengangguk angguk. Yunho menyimpan dompet pemberian Mingi disakunya lalu dia menyandar ketiang. pandangannya tertancap kearah seseorang yang lewat tidak jauh dari mereka. "Target locked" ucap Yunho. 

semuanya menoleh kearah Wooyoung. ternyata Wooyoung yang lewat tidak jauh dari mereka. "Oh. Wooyoung" Yeonjun menimpali. semuanya menoleh kearah Yunho yang sekarang sedang mengulum permen. "Bawa dia kekelas 12" perintah Yunho kepada yang lain. 

"Gue aja sini" Hendery bangkit dan lalu menghampiri Wooyoung. 

Yunho menunggu dengan yang lain. mereka mengawasi Hendery yang bercakap cakap dengan Wooyoung. lalu Wooyoung terlihat mengangguk dan mengikuti Hendery kekelas 12. Yunho dengan segera berjalan kesana disusul yang lain. "Aku ingin berbicara dengan Wooyoung" 

"Nyiksa?" 

"Lo mana bisa ngomong kalau udah ketemu Wooyoung atau Yeosang. yang ada nyiksa lo langsung Yunho" 

"Shut up" 

____________________________________________



   2 hari setelah itu, Mingi agak kaget saat Yunho mengajaknya pergi kesebuah klub malam. "Aku tidak pernah pergi ketempat seperti itu hyung" Mingi menolak. namun Yunho mulai memasang wajah cemberut. Mingi pun merasa tidak enak, dia tidak mau Yunho ngambek. akhirnya Mingi mengangguk. 

Manipulative? Or.. Psycho?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang