13

91 11 0
                                    

Happy reading











   Yunho duduk dibangkunya. pemuda itu mengetuk ngetukkan pulpen yang dia pegang keatas meja. dagunya dia tumpukan pada tangannya dan pandangannya menerawang. "Yunho, kenapa lo?" tanya Yeonjun yang baru saja datang dari cafetaria dengan tangan memegang milkshake. "Enggak tau. rasanya enggak enak aja" gumam Yunho. Yeonjun memiringkan kepalanya dan lalu menempelkan tangannya dikening Yunho. 

"Lo enggak demam kok. apanya yang enggak enak?" tanya Yeonjun sedikit khawatir. Yunho memberikannya senyuman samar dan lalu menyuruhnya pergi. "Gue oke. tapi gue lagi mau sendirian aja. pergi ya?" ucap Yunho halus. Yeonjun tertawa pelan dan dia menepuk nepuk pipi tembam Yunho sebelum dia pergi kebangkunya. 

entah kenapa Yunho merasa sedikit tidak nyaman hari ini. dia terkadang merasa pusing namun kemudian pusingnya hilang setiap setengah jam. apa kemarin dia sama Minho kebanyakan pesta es krim dan minuman minuman dingin lainnya makanya dia jadi enggak enak badan? tapi dirinya bukan anak kecil lagi. 

atau karena dia tadi malam juga minum alkohol? enggak ah, dia sudah makan sup pereda mabuk dan mandi air dingin. harusnya dia udah tidak mabuk lagi. Yunho memejamkan matanya dan lalu memijat dahinya pelan. 

atau karena dia tadi malam juga dipukuli oleh ayah dan ibunya? lukanya belum dia obati. sialan. bisa bisanya dia tidak mengobati lukanya. Yunho menutup wajahnya dengan tangan dan lalu mengumpati dirinya sendiri. 

selama pelajaran Yunho pusing. dia sedikit tidak fokus mendengar penjelasan dari depan. dan saat waktu kelas praktek pun dia lebih banyak menyandar didinding. "Yun? lo enggak latihan?" Xiaojun berdiri dihadapan Yunho yang sedang menyandar dengan tangan memegang keningnya. 

"Bentar.. kepala gue pusing banget.." keluh Yunho pelan. Xiaojun berkacak pinggang sambil mengangkat alisnya. "Psikopat kayak lo bisa sakit juga. sini nyender sama gue" ujar Xiaojun. Yunho terhuyung sedikit dan lalu memeluk Xiaojun. saat itu Soobin dan Han menghampiri mereka. 

"Eh, kenapa lo Yunho??" tanya Han heran. Yunho tidak menjawab dan kepalanya terasa berputar putar. "Dia kayaknya enggak enak badan deh" ucap Xiaojun sembari duduk disudut ruang latihan mereka dan membiarkan Yunho membenamkan wajahnya dipaha dia. 

tidak lamak kemudian Hendery tiba bersama Minho dan Yeonjun. mereka terlihat khawatir melihat Yunho yang terlihat sangat lemas. "Mending bawa keklinik dulu enggak sih? diperiksa" usul Yeonjun yang sudah dari tadi pagi cemas akan kondisi Yunho. 

"Keklinik dulu ya?" Xiaojun bertanya lembut sembari menepuk pipi Yunho. walaupun Xiaojun itu sama psikonya dengan Yunho, dia bisa menjadi lembut kepada orang orang tertentu kok. "Yun. jawab ih" Minho duduk disisi Yunho dan Xiaojun. turut menepuk pipi Yunho. 

namun Yunho tidak menjawab. rupanya dia pingsan. saat Yeonjun dan Xiaojun menempelkan lagi tangan mereka diwajah dan tangan Yunho, tubuh Yunho terasa sangat panas dengan mendadak. "Bawa keklinik!" seru Han. Soobin merunduk dan dia yang menggendong Yunho karena dia yang badannya paling tinggi selain Yunho. dia yang kuat ngangkat Yunho. "Pake mobil gue aja" Hendery berlari lari kecil memimpin didepan. 

yang pergi mengantar Yunho keklinik adalah Hendery, Soobin, dan Xiaojun. yang lain tidak ikut. dan setelah diperiksa dokter yang ada diklinik itu, Yunho rupanya demam karena luka luka besar yang belum dia obati. 

dokter pun melepas kemeja hitam yang Yunho kenakan dan mereka semua melihat luka luka bekas rotan panjang dipunggungnya. "Astaga. siapa yang mukulin dia seperti ini?" dokter bergumam pelan dan dia mulai mengobati luka Yunho dengan hati hati. teman teman Yunho tidak berkomentar dan mereka hanya berkata tidak jelas kalau mereka akan mendatangi Yunho nanti sore. 

Manipulative? Or.. Psycho?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang