20

104 8 0
                                    

Happy reading







  Yunho sedang duduk dikursi kelasnya sambil tersenyum. dia asyik dengan lamunannya, namun mendadak Soobin datang menghampirinya. "Yunho. ayo ngumpul sebentar digudang. ada berita" ucap Soobin. Yunho menoleh memandangnya dan mengangguk. "Gendong dong, aku males jalan" ucap Yunho. Soobin mah nurut aja dan membungkuk. 

setelah Yunho naik kepunggungnya, Soobin mulai berjalan menuju gudang tempatnya dan yang lain biasa berkumpul. sesampainya didepan sana, Yunho meloncat turun dan melangkah masuk. Soobin juga masuk dan menutup pintu. didalam Xiaojun sedang duduk dilantai dengan kaki diluruskan. Minho duduk diatas lemari sambil main ponsel. Han dan Yeonjun berada ditengah ruangan. berdiri. Hendery berbaring diatas sebuah meja panjang. 

gudang itu dingin. ada ac disana. awalnya tidak ada, cuma Yunho menyuruh beberapa anak buahnya untuk memasangnya disana. soalnya mereka sering bolos disitu. "Ada apa?" tanya Yunho sembari memanjat naik keatas lemari dan dia duduk disisi Minho. dipeluknya Minho erat erat. 

"Kamu enggak ada lihat berita?" tanya Hendery sambil mengangkat kepalanya dari atas meja. semuanya memandang Yunho yang menggelengkan kepalanya. "Memangnya kenapa? aku malas buka ponsel beberapa hari ini" jawab Yunho. teman temannya saling tatap dengan cemas. Yunho menyadari raut khawatir mereka dan dia bertanya. "Memangnya kenapa?" 

saat itu Soobin menghampiri bawah lemari dan menjulurkan ponselnya kepada Yunho. Yunho menerima ponsel Soobin dan mengecek berita yang sedang heboh. mata Yunho terbelalak dan dia nyaris melempar ponsel Soobin. 

pria submissive itu shock. dia memandang teman temannya yang juga terlihat khawatir kepada dirinya. 

'Pemimpin Royal Crown Company mengumumkan tuntutan kepada pemimpin Destiny Company. mereka menyebarkan rekaman cctv rumah mereka. anak tuan Song diketahui disekap oleh anak tuan Jeong pemimpin Destiny. rekaman menunjukkan jika anak tuan Jeong juga membunuhi semua pegawai dirumah tuan Song. kabarnya sampai sekarang anak tunggal tuan Song masih disekap dan disiksa oleh anak tuan Jeong. dan seakan itu belum cukup. akhirnya sebuah rekaman cctv dari kampus tempat anak tuan Song dan tuan Jeong kuliah muncul. rekaman itu menunjukkan bagaiman anak dari tuan Jeong membunuh tiga orang mahasiswa dan mahasiswi. dan ternyata anak tuan Jeong lah yang bersalah dikasus penusukannya itu. dia membuat pihak universitasnya untuk menendang pemuda berinisial 'kys' yang tertangkap sedang memegang pisau diatas tubuh anak tuan Jeong. ini sungguh sebuah kejahatan yang sangat berat. publik menunggu pemimpin Destiny untuk bertindak kepada anaknya, namun sayangnya pemimpin Destiny masih belum buka suara soal ini' 

Yunho gemetar saat membaca berita itu. bukan karena takut. namun karena marah. "Siapa yang memberi tahu mereka rekamannya? aku sudah menyuruh Hyunsuk hyung untuk menghapusnya dan kami sudah memastikan jika rekaman itu sudah lenyap!" Yunho menggigit gigit ibu jarinya. semuanya juga cemas memandang Yunho. 

mendadak saja Yunho meloncat dari atas lemari dan berlari keluar. "Yunho, mau kemana?!" seru Xiaojun yang segera bangkit berdiri untuk mengejarnya. "Yunho butuh waktu sendiri" namun Yeonjun mencegahnya. Xiaojun mengangguk dan akhirnya duduk kembali. semuanya berpikir. 

"Siapa yang berani beraninya memberikan rekaman tuan putri kita kepada orang orang?" seru Hendery marah. "Entah lah. tuan putri tidak kita boleh tersiksa karena hal ini" sahut Han dengan cepat. mereka sekarang sepakat untuk memanggil Yunho dengan panggilan tuan putri kita. Xiaojun menggeram dan menoleh kearah Yeonjun yang terlihat sangat cemas juga. Minho terus membaca berita dengan wajah pucat. 

sementara itu, Yunho berlari dengan cepat menuju gedung jurusan seni musik. dilihatnya Mingi sedang berdiri didepan pintu seakan akan sedang menunggu seseorang. "Mingi, cepat ikuti aku!" bentak Yunho kepada Mingi. Mingi mematuhinya. pria yang pandangannya kosong itu dengan segera mengikuti Yunho. Yunho menyeretnya dan Yunho meraih kunci motornya. "Kemudikan, pergi keapartemen '8047'. kau sudah tahu arahnya!" seru Yunho kasar. 

Mingi yang sudah seperti seorang budak itu mengangguk dan segera mengemudikan motor. Yunho naik kebelakang dan Mingi mengebut menuju apartemen yang disebutkan oleh Yunho itu. sesampainya disana dan Mingi sudah parkir dibasementnya, Yunho segera menariknya dan meraih kartu akses dan naik kelantai 14. disana ada unit milik salah seorang kepercayaannya. 

"Yunho? astaga. aku sudah cemas membaca seluruh berita itu. kamu harus sembunyi!" terdengar suara seorang pria. Yunho memeluk pria itu dan berkata dengan suara tergesa. "Aku tidak akan sembunyi. tapi aku ingin kamu membawa Mingi pergi ke..." Yunho berbisik ditelinga pria itu. 

pria itu mengangguk. dia tersenyum samar dan menepuk keras pantat Yunho. "Akan aku lakukan. tapi pastikan kau bayar dengan lubangmu itu saat semuanya sudah selesai" ucap pria itu. Yunho menatapnya dengan sinis, namun dia mengangguk. setelah itu dia menoleh kearah Mingi yang berdiri kaku. "Kamu ikut dengannya. jangan kemana mana sampai aku kembali kedekatmu" 

Mingi mengangguk patuh. Yunho menciumnya dan berjengit saat pria tadi meremas pantatnya dari belakang. "Jangan berciuman dihadapanku. kalau tidak lebih baik kau langsung melayaniku sekarang" pria itu menyeringai. Yunho memberikannya tatapan mengerikan dan dia membentak sebelum pergi. "Diam, setelah situasi membaik baru aku kembali untuk menjemput Mingi dan membayar hal ini" serunya sebelum menyambar helm dari konter yang ada diunit apartemen itu. pria tadi terkekeh dan melambaikan tangannya kepada Yunho. 

"Hati hati dijalan Yunho!" 

"Ya!" 

___________________________________________



  "Rasakan itu Jeong Yunho" Yeosang tertawa riang sambil bertepuk tangan saat membaca berita. rasanya dendamnya terbalaskan. dia berbaring dengan santai dikamar Hongjoong yang luas. Seonghwa mengawasi Hongjoong yang sedang menunjukkan semua berita hari ini. Wooyoung dan San belum datang karena mereka masih masuk kelas. 

mereka berkumpul kumpul sampai akhirnya San menghubungi Hongjoong. 

"Ada apa San?" tanya Hongjoong. semua menoleh memandang Hongjoong dengan penasaran. Hongjoong segera men-loud speaker ponselnya. "Hyung. tadi aku melihat Yunho membawa Mingi pergi. entah kemana. motor mereka masuk keterowongan dan lalu hilang" lapor San. semuanya mengernyit. tadi mereka sudah membuat rencana, San dan Wooyoung akan mengambil Mingi saat Yunho masih dikelas. namun ternyata Yunho lebih cepat membawa Mingi pergi. 

"Kenapa Mingi tidak melawannya sama sekali? dia dominan. dia bisa dengan mudah mengalahkan Yunho kalau dia sudah benar benar sehat seperti sekarang" ucap Seonghwa saat Hongjoong sudah mematikan sambungan telepon dengan San. "Dia disiksa hyung. pikirannya tidak waras lagi. Yunho pasti bisa membuatnya jadi hanya mematuhi ucapannya" Jongho menimpali. ah. benar. 

sementara teman teman Mingi dan Yunho sedang sibuk berpikir, Joshua terlihat sangat cemas. sedari tadi dia memegangi tangan suaminya karena shock saat menonton berita. Yunho? separah itu kah dia? Yunho awalnya tidak separah itu dalam menyakiti dan membunuh orang. kenapa sekarang dia jadi segila itu? pria manis yang sering merawat Yunho saat Yunho masih kecil itu terlihat terguncang. 

suami dan anak anaknya juga terlihat shock akan berita itu. mereka jelas mengenali Yunho sebagai seorang anak yang baik baik. kadang Joshua menjelaskan soal kondisi Yunho. namun awalnya Yunho tidak separah ini. "Kenapa bisa.." Joshua mau menangis rasanya. 

pria bangkit dan sebelum suaminya bisa mencegah, Joshua sudah berlari pergi. Joshua menyambar mantelnya dan bergegas pergi menaiki taxi. menuju rumah keluarga Jeong. "Dad, apa perlu aku kejar?" tanya anak tertua Joshua, Chan. suami Joshua menggeleng. "Enggak usah. ini urusannya Joshua dengan anak asuhnya dulu. makan yuk" 











Tbc. 

yah. ketahuan semua. 

Manipulative? Or.. Psycho?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang