21

127 10 5
                                    

Happy reading









  "Joshua? apa yang kamu lakukan?" 

Joshua tersengal sengal dan lalu mengangkat kepala, yang pertama dia lihat adalah nyonya Jeong. "Di-dimana Yunho?" tanya Joshua dengan suara gemetar. nyonya Jeong mendengus. wanita itu masuk kedalam sambil berkata dengan tidak acuh. "Anak tidak tahu diri dan tidak berguna itu. entah lah dia kemana. memang dia bisa bisanya merusak nama baik keluarga kami. entah dari mana kelakuan kejam dan liciknya itu berasal" dengus nyonya Jeong. 

dalam hati Joshua bergumam, lah, kan sifat Yunho turun dari orang tuanya sendiri. "Kenapa kamu kemari? bukannya sudah kubilang kamu tidak usah berurusan soal Yunho lagi? biar kami saja yang menghandle anak itu" tuan Jeong datang dengan sikap tidak sabar. Joshua mendongak memandangnya dan lalu bicara. "Ta-tapi.." 

"Keluar, sekarang! jangan pernah kau berurusan dengan keluarga Jeong lagi. pergi sekarang!" bentak tuan Jeong. Joshua kaget. dengan lesu dia berbalik dan keluar dari halaman. saat itu dia mengeluarkan ponselnya, hendak memesan taxi atau apapun itu. tapi kemudian sebuah motor terhenti. "Hyung, naik" terdengar suara Yunho.

Joshua kaget. Yunho meraih helm dan segera memberikannya kepada Joshua. Joshua naik dan kemudian naik keatas motor. btw Yunho masih pakai motornya Mingi. dengan cepat Yunho tancap gas dan melaju kearah bakery yang bagian belakangnya adalah rumah yang cukup mewah milik Joshua. "Yunho.. kenapa-" 

"Nanti dulu tanya tanyanya hyung. aku mau rebahan" sahut Yunho pendek. dia pintar mengemudikan motor, kok. 15 menit kemudian motor Mingi masuk kesebuah jalan sempit khusus menuju gerbang besar rumah Joshua. dia hendak memarkirkan motor Mingi disana. dia tidak ingin parkir didepan bakery, karena motor mewah Mingi akan terlihat sangat mencolok. setelah mereka tiba, Joshua turun. 

Yunho juga turun setelah parkir dan mematikan mesin motor. dia melepas helmnya dan menoleh kearah Joshua yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kenapa hyung?" tanya Yunho. Joshua menatapnya sejenak dan lalu bicara sembari membawa Yunho masuk kedalam rumahnya. 

"Kenapa kamu? aku tidak percaya kamu bisa melakukan kejahatan separah itu, Yunho. apa yang terjadi pada dirimu yang dulu?! aku masih membiarkan saja kamu menyiksa, tapi kamu sampai merenggut nyawa banyak orang, Yunho! apa yang mereka lakukan padamu?!" bentak Joshua sembari mendudukkan Yunho disofa. Seokmin, suami Joshua dan juga Chan yang lebih sering dipanggil Dino berlari kecil masuk kekamar belakang. Yunho hanya diam. "Salahkan orang tuaku" seringai Yunho. 

dengan hembusan nafas berat Joshua menunduk dan menepuk pipi Yunho dengan cukup keras. "Astaga Yunho. aku tahu kamu sedang marah hari itu. tapi apa kamu harus membunuh dua orang gadis yang tidak tahu apa apa? dan kenapa kamu harus membunuh mantanmu itu?" 

kali ini Yunho tidak menjawab. dia hanya menutup mulutnya dan tidak mau menjawab. Yunho tidak akan pernah menyakiti Joshua dan keluarganya, karena mereka lah yang merawatnya dengan penuh kasih sayang saat dia masih kecil. "Jeong Yunho-" Joshua geram. namun kemudian dia jatuh memeluk Yunho dan menangis. 

"Yunho.. aku tidak membesarkanmu untuk membunuh orang.." Joshua berkata pelan. dia sangat menyayangi Yunho seperti anaknya. dari kecil sampai Yunho dewasa, dia lah yang mengawasinya. "Ma-maaf.. mommy" lirih Yunho. kalau dia sudah ngomong 'mommy' kepada Joshua, artinya dia benar benar menyesal karena telah membuat Joshua kecewa. 

disana lengang sejenak. Seokmin maju dan meraih Joshua. dia menoleh kearah Yunho "Yunho. kami membesarkanmu sejak kamu masih kecil. kamu lebih sering bersama kami dari pada bersama orang tuamu. kenapa kamu tidak mengambil sifat Joshua? orang tuamu memang jahat padamu. tapi jangan ambil sifat mereka" Seokmin mengusap rambut Yunho yang sekarang warnanya ash grey. Yunho tidak menjawab dan hanya mengunyah udara kosong. 

"Jangan ulangi semua ini lagi. oke? minta maaf kepada keluarga korban. dan-" 

"Tidak mau. untuk apa aku minta maaf? salah sendiri mereka membuatku kesal" Yunho memotong ucapan Seokmin. dia melipat tangannya didepan dada dan menggembungkan pipinya. tuh, sifat keras kepalanya muncul. Joshua melepaskan dirinya dari Seokmin dan kembali berdiri dihadapan Yunho dengan tangan dipinggang. "Oke, mungkin lah mereka telah membuatmu kesal. tapi, Mingi! bukannya kamu mencintainya? kenapa kamu malah menyekapnya, membuatnya hilang ingatan dan yang lain lain?" sembur Joshua saking gemasnya dia. 

sesaat Yunho nganga. namun kemudian dia memalingkan wajahnya dan menggerutu. "Salah sendiri dia minta putus sama aku" Yunho ngedumel. Joshua mengernyit. "Pasti Mingi punya alasan kenapa dia mau putus. kalau kamu enggak terima kenapa dia minta putus, seenggaknya tanya baik baik" Joshua mulai menarik narik pipi Yunho. Yunho mengaduh aduh. 

"Kenapa coba Mingi mau putus sama kamu?" 

"Rupanya dia ngelihat grup chat aku sama temen temen aku" 

"Disana pasti banyak foto mayat? kamu masih juga main main sama Xiaojun, Soobin, Minho, dan yang lain lain, kan? ya pantas saja kamu enggak berubah Yunho.." Joshua makin kesal. dia mulai menarik, dan kemudian menguyel pipi tembam Yunho. Yunho tidak marah, dia lebih baik diomeli panjang lebar oleh Seokmin dan Joshua dari pada dihajar habis habisan oleh ayah dan ibunya. 

_________________________________________





  "Siapa namamu?" 

"..Mingi" 

Mingi memandang kosong pria dihadapannya. pria itu mengangkat alis dan lalu menjulurkan tangannya kepada Mingi. "Big Matthew" ujarnya. Mingi balas menjulurkan tangannya dan menerima jabatan tangan dari Matthew. "Kamu.. pacar Yunho juga?" tanya Mingi beberapa saat kemudian. dia bisa cukup normal jika Yunho tidak ada. namun dia tidak pernah bisa berpikir untuk kabur. entah kenapa. 

"Tidak. aku hanya mantan sugar daddynya. dulu dia sering diusir oleh orang tuanya dan aku dengan senang hati menerimanya menginap dan mau memembelikan dan memberikan apapun yang dia minta asalkan dia mau membayarku dengan tubuhnya" sahut Matthew acuh tak acuh. dia berjalan menuju sofa yang ada diruang tengah apartemen itu. Mingi diam ditempatnya. "Kau sendiri?" Matthew bertanya. 

pria itu mulai menilai gerak gerik Mingi. Mingi tidak ada mengatakan apa apa. hanya diam ditempatnya dan membeku. "Hei. duduk lah. untuk apa kauu diam seperti patung? tidak ada Yunho disini. lakukan saja apapun yang kau mau" seru Matthew. Mingi memandangnya sejenak sebelum dia duduk diatas sofa juga. Matthew menilai Mingi sekali lagi. "Ah. brainwash" gumam Matthew paham. 

"Kau ingat siapa orang tuamu?" 

"Tidak" 

"Sahabat sahabatmu?" 

"Tidak" sahut Mingi pendek. yang ada dipikirannya hanya lah Yunho. Matthew memandangnya dengan penuh selidik. kemudian dia mengangguk angguk dan tertawa. "Tinggal lah disini sampai Yunho menjemput. tapi jangan keberatan jika aku menyetubuhi Yunho dihadapanmu nanti" tawa Matthew. Mingi memandangnya dan bertanya. 

"Seberapa keras kamu menyetubuhinya?" 

"Oh. mungkin sampai dia pingsan" 

"Aku ikut" sahut Mingi datar. nada suaranya seperti robot rusak. Matthew menganga memandangnya. kemudian dia terbahak. "Jeong Yunho jalang sialan, dia benar benar mencuci otak kekasihnya sehingga kekasihnya benar benar jadi segila ini?" Matthew terbahak bahak. Mingi tidak mengatakan apa apa lagi. 

setelah tawa Matthew berhenti, Matthew sibuk menyeka air matanya yang keluar karena tawanya tadi. "Ba-baiklah. uhuk! kita sama sama menghancurkannya" Matthew sampai terbatuk batuk. "Ya" 













Tbc. 

lah makin gila. btw aku kalau ngeliat big matthew tuh selalu keinget pas dia muji yuno seksi and habis itu yuno langsung salting parah T__T and gess, aku ada liat yuno disuruh meragain adegan bl and dia langsung oke oke aja?

ekhem

AKU BERHARAP SEORANG JEONG YUNHO BENERAN DICASTING MAIN BL DAN LAWAN MAIN SEKALIGUS TOPNYA SISERIGALA SUMATERA TUAN SONG MINGI (maaf capslock) 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Manipulative? Or.. Psycho?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang