(Follow sebelum baca)
-Update sesuai mood-
"Anak itu cuma hasil dari sebuah kesalahan, aku tidak pernah menginginkan dia ada."
"Kesalahan? Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu soal anak kita. Mau sekeras apapun kamu menolak, dia tetap darah daging k...
Gadis berponi itu baru saja selesai membersihkan diri, ia bergerak menuju ranjang miliknya. Merebahkan tubuhnya di sana.
Terdengar suara notifikasi yang berasal dari pesan yang baru masuk. Kala pun meraih ponsel yang tergeletak di sebelahnya.
Ternyata Sera yang mengiriminya pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitulah kira-kira isi dari pesannya. Jangan pertanyakan soal emot yang menghiasi nama kontak Sera, karena gadis itu sendiri yang menyimpannya seperti itu di ponsel Kala. Dan Kala terlalu malas untuk menggantinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyum manis terukir di bibir tipis Kala tanpa dia sadari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kala tidak bisa menahan senyumannya melihat balasan pesan dari Sera. Membacanya membuat Kala bisa membayangkan bagaimana wajah kesal Sera jika gadis itu bicara secara langsung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
