Sedari tadi Jenna terdiam dan menunduk saat kehadiran Taehyung disini, ia tidak menyangka kalau pemilik rumah besar bak istana ini adalah milik orangtua Taehyung. Pantas saja saat membelikan Jenna sepeda pria itu mudah sekali mengeluarkan uangnya, ya ternyata memang kaya raya.
Baik Jenna maupun Taehyung juga hanya diam saja yang mengobrol hanya orangtua mereka, jujur saja ibu Taehyung ini sangat baik dan ramah biasanya orang kaya malah berprilaku sebaliknya.
"Jenna ini kelas berapa?"
"Kelas 3"
Airin terkejut lalu tersenyum, "Sama kaya anak saya dia juga kelas 3, jangan-jangan ini teman kamu ya?"
"Iya" jawaban singkat dari Taehyung membuat Airin kembali terkejut.
"Kalian satu sekolah? satu kelas juga?" tanya Airin berturut-turut.
Taehyung menghela nafas, "Tanya nya satu-satu mah, iya aku satu sekolah sama dia tapi engga satu kelas. Udah ya aku mau ke kamar capek" setelah mengatakan itu Taehyung pergi begitu saja tanpa menghiraukan perkataan mamah nya membuat Airin geleng-geleng kepala saja melihat tingkah anak nya ini.
"Maafin Taehyung ya dia orangnya emang gitu, cuek banget kalo keorang lain. Mau makan dulu ga atau ngemil-ngemil dulu?" tawar Airin.
Diana menggeleng pelan, "Tidak usah bu, saya mau langsung pulang saja hari sudah semakin gelap juga"
Airin mengangguk paham, "Terimakasih ya sudah mengantarkan kue nya kesini, nanti kapan-kapan saya pesan lagi. Uang nya sudah saya transfer ya saya lebihkan sedikit untuk ongkos kesini" jelas Airin.
Diana tersenyum begitupun Jenna. Airin mengantar mereka sampai depan, memang etika nya harus seperti itu bagaimana pun juga mereka itu tamu.
"Hati-hati ya! cantik hati-hati bawa motornya!" Jenna tersenyum melihat Airin yang melambaikan tangan kearahnya. Mamah nya Taehyung memang selucu itu ya? kenapa anaknya malah berbanding terbalik?
...
Hari ini kelas Jenna mapel olahraga dan karena tadi pagi Jenna telat bangunnya jadi ia lupa membawa baju olahraga. Biasanya setiap malam ia selalu mengganti buku pelajaran untuk besok tetapi karena lelah ia malah langsung tertidur dan lupa, paginya malah bangun kesiangan. jadi ya begini.
Sebenarnya Luna ingin meminjamkan nya baju olahraga miliknya tetapi Jenna menolak nanti kalo ia memakai baju olahraga Luna lalu dia memakai apa? nah Jenna tidak mau seperti itu. Jadi lebih baik ia yang kena hukum saja.
Tapi sebelum mapel olahraga masih ada waktu sekitar 15 menit, Jenna harus mencari kemana baju olahraga nya. Memangnya ada yang mau meminjamkan baju olahraga kepada seorang Jenna? tidak ada pastinya.
"Kenapa?"
Suara yang Jenna kenal membuat atensi wanita itu teralihkan dan menoleh ke samping disana ada Jimin yang tengah berdiri sambil memperhatikan nya.
"Oh aku ngehalangin jalan ya? masuk aja" Jenna langsung menggeser tubuhnya, sebenarnya posisinya itu tadi tepat di depan pintu toilet wanita tetapi ya karena pikirannya sedang memikirkan baju olahraga jadi tidak fokus.
"Ini toilet cewek, orang gue mau ke toilet cowok. Karena ngeliat lo jadi ya gue samperin. Kenapa?"
"Itu—" Jenna belum melanjutkan perkataannya tetapi tiba-tiba Luna datang dan rapih dengan baju olahraga nya.
"Eh halo!" sapa Luna ramah, Jimin hanya membalasnya dengan senyuman.
"Masih mikirin baju olahraga ya? kata aku juga gapapa pake yang aku aja, nanti aku tinggal beli kalo engga izin sakit" kata Luna.
Jenna menggeleng, ia tidak setuju dengan perkataan Luna barusan. Itu berbohong, tidak baik. "Engga papa, aku bisa cari kok"
Sebenarnya kalau olahraga sekarang tidak di masukkan ke dalam nilai ia tidak akan olahraga, tetapi hari ini itu olahraganya bakal di masukkan ke dalam nilai kalau Jenna tidak ikut nilai nya kosong, guru mapel pun sudah mengingatkan beberapa kali untuk membawa baju olahraga tetapi yang namanya lupa ya bagaimana.
Tetapi di sisi lain Jimin masih bingung dengan mereka, melirik kedua wanita itu dengan bergantian. "Ada apaan sih?" tanya nya kembali.
"Jenna gabawa baju olahraga, tadi mau aku pinjemin tapi dia nya nolak" jelas Luna. Jenna tidak mau menyahuti perkataan Luna itu kepalanya pusing memikirkan dimana ia dapat meminjam baju olahraga, atau ia beli saja? tetapi itu mahal, uang jajannya tidak cukup untuk membeli nya.
"Oh itu, gampang. Gue pinjemin, kebetulan olahraga gue beres kalian pake aja dulu" ucap Jimin membuat Jenna dan Luna sontak menoleh bersama.
"Jenna pinjem dulu aja"
"Nanti kamu gimana? nanti baju nya bau bekas aku pake" ujar Jenna, itu sih yang ia takutkan.
"Bisa lo bawa pulang dulu, gue jamkos" Jenna mengangguk menyetujuinya lalu ia dan Luna mengikuti Jimin menuju kelas pria itu.
Dan saat menunggu di depan kelas jenna bisa melihat ada Taehyung yang tengah memperhatikan nya dari dalam, tetapi jenna langsung mengalihkan pandangannya karena entah mengapa jantungnya berdegup kencang.
"Sepertinya hanya kelelahan"
Luna yang mendengar perkataan Jenna pun langsung menoleh, "Kenapa?" tanya nya.
"Engga"
Tidak lama Jimin kembali dengan pakaian olahraga di tangannya. "Nih, gue ga bawa baju olahraga lupa. Ini punya Taehyung, kata dia gapapa pake aja dulu"
Jenna terdiam ia melirik kearah Luna, merasa tidak enak. Tetapi Luna hanya tersenyum dan menyuruhnya langsung mengambil nya.
"Cepet ambil Jen tangan gue pegel" cicit Jimin.
"Oh maaf" Jenna langsung mengambil pakaian olahraga itu, melirik ke dalam kelas disana Taehyung tengah tertidur.
"Bilangin makasih ya, aku pinjem dulu nanti di balikin" ucap Jenna, Jimin mengangguk.
Luna yang melihat itu hanya tersenyum, ia pun bahkan sesekali melirik ke dalam kelas mencari Taehyung. Di dalam pikirannya ia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kenaoa Taehyung mau memberi pinjam baju olahraga nya ke Jenna? mungkin saja rasa kemanusiaan. pikir Luna.
to be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas Tu
Teen FictionJenna gadis cantik yang terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan membuat dirinya harus bekerja paruh waktu, dimasa gadisnya ini seharusnya anak seusianya sibuk bermain dan belajar tetapi itu tidak berlaku untuk dirinya sendiri.