01. Kembar Katanya

96 9 1
                                    

Vilyn seorang wanita yang sedang mengandung 9 bulan dan sudah mendekati proses lahiran. Vilyn sudah mengetahui jenis kelamin calon anaknya yaitu laki-laki.

Hanya terdapat satu buah hati kecil di dalam rahim tetapi ukuran perut Vilyn sedikit lebih besar. Tetapi Vilyn tidak menghiraukannya yang penting anaknya lahir dengan selamat dan sehat.

Tetangga Vilyn bernama Firiya juga sedang hamil, kehamilan keduanya sama-sama berusia 9 bulan. Calon anak Firiya berkelamin perempuan jadi Vilyn dan Firiya terus berangan-angan kelak anak mereka akan terlihat kembar meskipun beda rahim dan juga kelamin mereka.

Jam 12 malam Vilyn dilarikan ke rumah sakit karena sudah kontraksi. 3 jam setelahnya di susul Firiya. Di kabarkan setelah lahiran Vilyn dan Firiya tidak sadarkan diri jadi mereka tidak melihat anak mereka dahulu.

Di pagi hari mereka berdua terkejut saat melihat anak mereka yang di jajarkan pada satu ruangan.

Total mereka ada 10, 5 laki-laki dan 5 perempuan. Bima sebagai suami Vilyn dan juga Bara suami Firiya terus menenangkan mereka berdua.

"Aneh, sedari lahiran sampai sekarang mereka belum menangis tetapi kondisi mereka baik, sangat baik. Yaudah lah ya yang penting mereka baik." ucap Suster setelah memeriksa kesepuluh bayi di ruangan.

Mereka berempat masuk ke dalam ruangan dan melihat wajah mereka, sangat cantik dan tampan.

"Dia yang pertama keluar, dia yang kedua, ketiga, keempat, dan yang terakhir." Bima memberitahu urutan anak mereka dari yang keluar dahulu dan yang terakhir, begitu juga Bara. "Kau saja yang memberi mereka nama." ucap Bima menyuruh Vilyn memberi anak mereka nama.

"Damian, Steven, Baska, Tara, Kara." Vilyn memberi mereka nama sambil menunjuk dari yang tua sampai muda. Bima tersenyum tanda setuju.

"Vilyn, anak-anak kita lucu bukan? Mereka nampak mirip semua, jangan-jangan mereka kembar bersepuluh." ucap Firiya lalu di susul tawa kecilnya.. "Aku juga berpikir seperti itu, tapi kenapa lima?" balas Vilyn.

"Seperti nya tuhan percaya pada kita untuk mengasuh anak-anak ini." ucap Bima lalu di susul tawa khas nya.

"Semoga mereka bisa akur ya, biar nanti bisa main bareng." ujar Firiya dan di tanggapi Vilyn dengan senyuman.

──⇌••⇋──

Setelah di izinkan pulang, Bima dan Vilyn lebih besar sedikit untuk anak-anak mereka sekaligus membuat space sendiri untuk bermain.

Damian, Steven, Baska, Tara, dan Kara hanya diam tidak menangis ataupun rewel sehingga memudahkan Bima dan Vilyn untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

"Baiklah setelah ini bagaimana aku bisa mengurus kalian berlima?" tanya Vilyn dengan kedua tangannya di pinggang pada anak-anaknya yang melihat Vilyn dengan tatapan aneh. Padahal mereka masih bayi.

"Nampaknya Baska kelelahan ya sampe tidur terus?" Vilyn terkekeh melihat salah satu anaknya yang terus saja tidur.

Saat Vilyn menyentuh dada Baska terasa sekali denyut jantung Baska yang jarang. Maksudnya sekali berdetak butuh beberapa detik untuk berdetak kembali dan nafas Baska juga tidak teratur.

"Sayang!! Jantung Baska lemah!!!" teriak Vilyn memanggil suaminya.

'Anak itu selalu menyusahkan.'

"Coba rasakan detak jantungnya." terletak tangan Bima di atas dada Baska dan terasa sama, detak jantungnya jarang. "Kita bawa ke rumah sakit sekarang." ucap Bima langsung mengangkat Baska.

REINKARNASI | {TXT ft ITZY}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang