03. Merubah Sikap

40 8 2
                                    

Beberapa tahun berlalu kini kelima anak Vilyn sudah memasuki SD, baru kelas satu. Anak-anak Firiya juga sudah memasuki SD. Tak di sangka Damian and the gank satu kelas dengan Silya and the gank, ntah apa yang akan terjadi.

"Dengerin mama, kalian akan sekolah disini dan mama minta sama kalian buat nggak nakal, ngga usil, ngga jahil, ngga suka malakin teman baru kalian. Oke?" Vilyn mewanti-wanti anak-anaknya agar tidak menjadi bibit berandalan.

Hanya Baska yang mengangguk semangat, yang lain hanya tersenyum tipis dan Damian hanya diam menatap datar.

"Kalau gitu mama pulang dulu ya nanti mama jemput kalau udah pulang." pamit Vilyn lalu melangkahkan kaki pergi dari sekolah bersama Firiya.

"Ayo anak-anak masuk ke kelas..."

Damian duduk bersama Steven dengan raut wajah yang belum berubah sejak tadi. Guru pun memperkenalkan dirinya agar para murid bisa lebih akrab. "Perkenalkan nama ibu Nava dan mulai sekarang ibu Nava guru kalian."

"Sekarang perkenalkan nama kalian satu persatu ya."

Setelah perkenalan selesai kini bu Nava memiliki ide untuk mengubah tempat duduk, "Sepertinya jumlah cowok sama cewek sama ya? Jadi ibu mau ngubah tempat duduk kalian jadi satu bangku itu cewek sama cowok, pasti cucok banget." ucap bu Nava kegirangan sambil melompat kecil dan menepuk tangan.

"Risva sama kevin, Julia sama Tara, Harsfy sama Kara..."

Nava memilah-milah murid untuk duduk sesuai keinginannya. Damian berdoa dia duduk sendiri agar ia tak perlu susah-susah mengeluarkan energi untuk mengobrol dengan teman satu bangku nya.

"Damian sama Silva!!"

"Bu maaf tapi aku udah sama Arsa." ucap Silva mengangkat tangan.

"Oh salah yeu. Yang kurang itu... nah Silya sama Damian." nama yang di panggil pun langsung saling menatap tajam. Kalau saja kekuatan mereka masih ada mungkin satu kelas ini bisa hancur berantakan.

Keduanya menghampiri bangku yang di tunjuk Nava dan membanting tas ke meja sehingga membuat meja langsung roboh. Seisi kelas langsung hening melihat hal itu.

'Ingat situasi, kak!'

'Kak Silya, sing eling.'

"Loh kok bisa roboh sih? Padahal baru loh. Yaudah deh nanti ibu suruh pak Parjo kesini buat ambilin satu meja, santai coy." ucap Nava santai.

Sementara ini sepanjang jam pelajaran hanya Damian dan Silya yang tak memiliki meja karena ulah mereka sendiri.

'Sebaiknya kau pergi dari sini.'

'Aku yang dahulu duduk disini.'

'Jangan mencari gara-gara denganku!'

'Jelas-jelas kau yang memulai, sudah dari dulu kalai wanita itu suka memulai tapi tidak ingin mengakuinya.'

'Sudah faktanya kalau aku tidak memulainya.'

'Langsung nih di kasih contoh.'

Tiba-tiba kelas di kejutkan oleh Damian yang tiba-tiba terpental ke arah sudut kelas. Damian dengan cepat mengarah ke Silya tetapi saat hampir sampai ke Silya, Steven dan Tara langsung menahan tubuh Damian.

Teman satu bangku Steven dan Tara terkejut saat melihat mereka sudah di depan dan memegangi tubuh Damian.

"Apa yang kalian lakukan!!!" teriakan Nava membuat Baska yang awalnya tidur langsung terbangun.

"Anjay gelud nih." gumam Baska pelan.

"Tolong ya ini adalah hari pertama kalian sekolah tapi sudah ada fenomena. Kalian itu masih kecil!!" marah Nava.

REINKARNASI | {TXT ft ITZY}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang