08. Manusia Peledak

14 6 0
                                    

Malam ini, di beberapa tempat di kota terjadi ledakan secara misterius, lalu di susul dengan ledakan yang lain. Teriakan yang terdengar dimana-mana mengundang Damian dan Silya untuk melihat situasinya.

Steven dan yang lainnya pergi ke tempat yang terjadi ledakan dan mengamati kalau sewaktu-waktu mereka melihat sumber ledakannya.

"Kau yakin ini ulah teroris?" tanya Silya pada Damian.

"Hanya orang gila yang mengorbankan dirinya sendiri menjadi bahan peledak." jawab Damian dengan ekspresi datar.

"Aku tidak mengerti maksudmu." ucap Silya sedikit tertawa.

'Sepertinya aku tahu penyebabnya.' ucap Steven melewati telepati dengan Damian.

'Segera cari tahu.'

'Baik.'

Ledakan terus terjadi sampai polisi kewalahan meskipun jumlah mereka sudah terlampau banyak. Sudah dipastikan ada korban jiwa tapi Damian dan Silya tak bisa menolong mereka karena pasti identitas mereka sebagai assassin akan terbongkar.

"TOLOONGGG!!"

Seketika Damian menoleh ke arah sumber suara dan melihat ada anak kecil yang terjun bebas dari atas gedung.

"Kau mau menolong nya?" tanya Silya saat melihat gerak-gerik Damian yang ingin menyelamatkan anak itu.

"Kenapa tidak?" jawab Damian tersenyum miring.

"Akan ada yang tahu kalau kau itu assassin!"

"Anak kecil tidak akan mengatakan omong kosong."

Dengan cepat Damian menangkap anak itu dan mendaratkannya di tempat aman lalu sekejap mata Damian sudah berada di belakang Silya.

"Bahkan anak itu tidak sempat melihat wajahku." ucap Damian dengan bangga.

"Sok keren!" gerutu Silya pelan.

Sementara itu kelompok Steven dan Lyria terbagi menjadi dua agar lebih mudah mencari penyebab ledakan-ledakan itu. Tak sengaja Baska melihat sosok berjubah hitam yang berada di balik gedung, Baska pun bergerak tanpa arahan atau strategi dari Steven tetapi Steven langsung menyusul Baska dan di susul yang lain.

"Jadi kau yang menyebabkan semua ledakan ini?"

Steven, Kara, dan Tara sudah mengepung sosok berjubah hitam dan sudah di pastikan dia tidak bisa bergerak kemana-mana.

Saat hendak melarikan diri tiba-tiba ada penghalang kristal yang membuatnya semakin kesulitan bergerak.

"Lo ga akan bisa keluar dari penghalang itu!" ucap Baska dari atas.

Baska langsung mengubah penghalang kristalnya menjadi jaring dan dengan segera memperkecil ruangnya agar sosok berjubah hitam itu langsung tercabik-cabik. Tapi mereka berempat terkejut karena sosok berjubah hitam menghilang dan adanya bulu-bulu burung yang berterbangan.

'Menghilang!!?'

Tiba-tiba dari atas ada hujan bulu burung berwarna hitam yang di pastikan adalah bulu gagak. Anehnya bulu burung itu saat mengenai anggota tubuh rasanya sakit dan ada beberapa helai yang menancap.

Semua itu langsung berakhir saat Tara menghempaskan semua bulu-bulu itu. Dan saat pandangan mereka menatap kembali ke arah sosok berjubah hitam, mereka tidak mendapati sosok itu lagi, sosok itu menghilang.

"Sial kita kehilangan dia!" geram Steven.

'Steven tadi kita bertemu orang bertopeng yang aku yakin dialah yang membuat kekacauan ini.'

REINKARNASI | {TXT ft ITZY}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang