14. Sosok Asli Jubah Hitam & Jubah Putih

0 0 0
                                    

Setelah selesai pemakaman Bima dan juga Vilyn sedang pemulihan Damian langsung menginterogasi Baska dan Kara. Karena pada saat itu Damian sedikit merasa sakit di beberapa tubuhnya yakni di kedua kaki nya.

Damian mengambil sedikit kehidupan Steven, Baska, Tara, dan Kara pada tubuhnya. Di antaranya tangan Kanan ada Steven, tangan kiri ada Tara, kaki kanan ada Baska, dan kaki kiri ada Kara. Jadi Damian bisa merasakan kondisi adik-adiknya saat sedang mengalami kesusahan.

"Jangan kalian membohongi ku, apa yang terjadi pada kalian kemarin malam?" tanya Damian dengan ekspresi datar.

"Kita diserang sama sosok jubah hitam," jawab Baska menundukkan kepala nya, takut dengan Damian kalau sudah begini.

"Kenapa tidak memanggilku atau Steven?" tanya Damian lagi.

"Ku pikir kami berdua bisa mengatasi nya, kami tidak ingin terus bergantung padamu." kali ini Kara yang menjawab.

Tiba-tiba Damian berdiri menghampiri kedua adiknya lalu memeluknya. "Kalian masih adikku, jadi kalian berhak merepotkan ku." ucap Damian lembut sembari mengelus kepala Baska dan Kara.

"Ayah sudah meninggalkan kita dan ibu sedang jatuh sakit, kalian jangan coba-coba untuk pergi juga." lanjutnya.

Tanpa sadar air mata mulai mengalir dari mata Baska dan Kara, tak pernah melihat sosok Damian seperti ini. Biasa Damian orang yang kaku, tegas, dan kejam dan ini dia bisa selunak ini.

"Steven, Tara, aku ingin pergi sebentar. Tolong bilang pada ibu." pamit Damian tergesa-gesa.

"Jangan pergi ke dunia lain lagi, atau aku akan mengambil resiko besar!" ucap Steven memberi peringatan pada Damian. Damian tak menghiraukan dan langsung pergi begitu saja.

"Aku turut berduka cita atas kepergian om Bima." sesaat setelah Damian menutup pintu ada Silya yang berdiri di samping.

"Terima kasih atas ucapannya tapi aku tidak punya waktu." ucap Damian yang semakin terburu-buru.

"Kau mau kemana?" tanya Silya menahan tangan Damian.

"Ada urusan yang ingin ku selesaikan, tolong jaga mamaku." jawab Damian singkat lalu langsung melesat pergi.

Damian kembali mengusik tempat yang pernah ia datangi sebelumnya namun Damian rasa tempat itu sudah kosong tak berpenghuni. Damian terus mencari dengan kepala panas dan emosi yang tak bisa di bendung.

Damian memberikan perluasan aura hingga berpuluh-puluh meter demi mencari keberadaan sosok jubah hitam.

Tetapi usaha itu nihil, Damian hanya merasakan benda-benda aneh yang berasal dari zamannya. Bisa di bilang benda prasejarah, namun Damian tidak tertarik dengan benda-benda itu kecuali senjata dari klan Hashi.

'Kau mencari ku?!'

"Sepertinya itu suaranya." ucap Damian dan langsung menggunakan angin badainya agar sosok jubah hitam itu keluar.

"Kau sudah berurusan dengan adik-adikku dan kau harus berurusan dengan ku juga!" dengan geram Damian mengeluarkan Voka bersiap bertarung.

Tiba-tiba sosok jubah hitam itu membuka topeng dan jubahnya, hal itu membuat Damian melotot kaget tak percaya akan hal yang telah ia lihat. Ia tak menyangka kalau orang di depannya menjadi seperti ini.

"K-Kin..." Damian masih melotot dengan menutup mulutnya tak percaya.

Kin, salah satu pemimpin di Klan Mazuya. Ia di angkat menjadi pemimpin saat usianya masih 13 tahun karena keterampilan bertarung dan juga teknik manipulasi burung gagak yang sangat hebat.

Damian sadar kalau Kin bahkan seluruh klan Mazuya telah habis dan di pastikan seluruh penerusnya juga sudah mati. Tapi sekarang Kin berada di depan Damian dengan kondisi fisik masih bagus dan sempurna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REINKARNASI | {TXT ft ITZY}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang