13. Kabar Bima

10 4 0
                                    

Sesaat sebelumnya Vilyn dan anak-anak nya sempat membahas Bima karena Bima sangat lama pulang dan juga jarang memberi kabar. Mereka pikir kalau Bima sedang sibuk makanya tidak sempat untuk memberi kabar.

Sampai akhirnya Vilyn mendapat telepon yang membuat nya shock berat dan membuat anak-anaknya penasaran dengan isi telepon itu.

Setelah itu Vilyn langsung menangis dan pingsan. Steven mencoba mengorek informasi melalui ingatan Vilyn lalu Steven memberikan pernyataan yang membuat Damian terutama sulit menerima pernyataan itu.

Semuanya, mereka berlima, langsung melotot kaget saat mengetahui bahwa Bima meninggal dunia dan ditemukan di apartemennya dengan kondisi tubuh yang sangat memprihatinkan. Tubuhnya menjadi kecil, kurus, kering, seperti semua yang ada di dalam tubuh Bima itu di serap.

Damian dan yang lainnya berpikir apa yang harus mereka lakukan. Jalan petama adalah menyusul Bima ke rumah sakit yang kini sedang menampung jasad Bima.

Tara dan Kara menggunakan jurus teleportasi nya untuk pergi malam ini juga untuk melihat jasad Bima, tak lupa untuk membawa Vilyn juga. Berita ini sangat tidak masuk akal karena Bima yang tiba-tiba meninggal dunia.

Sesampainya disana Steven langsung membaca pikiran murni dari Bima agar ia tahu penyebab kematian Bima. Dokter juga bilang kalau mereka tidak menemukan sumber penyebab kematian Bima.

"Aku tidak menemukan apapun, bahkan ingatan hari-hari sebelumnya juga tidak ada." ucap Steven menatap Damian takut-takut.

"Tapi dokter bilang ayah terkena serangan jantung!" sahut Tara yang baru sampai dari ruangan dokter.

"Tidak mungkin, aku mengecek seluruh tubuhnya baik tidak ada kondisi yang buruk. Apalagi jantungnya yang masih sangat baik." timpal Tara menyangkal ucapan Tara.

"Aku butuh penjelasan dari dokter." ucap Damian mengayunkan tangannya ke tepi gedung dan secara tiba-tiba Damian sudah memegang leher sang dokter. Sang dokter pun terkejut dan ketakutan saat menyadari dirimu berada di ambang kematian.

"Katakan dengan jujur, apa yang terjadi pada ayahku!?" tanya Damian dengan tegas.

"Aku sudah bilang kalau dia serangan jantung!" Damian memindahkan cengkeraman tangannya ke kerah baju sang dokter guna memberikan gertakan.

"Katakan atau ku jatuhkan kau dari sini!!"

"Baiklah-baiklah!! Aku dan dokter yang lain sudah berusaha keras untuk menemukan penyebab ayahmu mati, tetapi itu tidak bisa di temukan. Walaupun itu takfir tuhan, tidak mungkin tubuhnya jadi mengekerut!" sang dokter langsung mengucapkan yang sebenarnya dan Damian langsung melempar dokter ke tempat yang aman.

"K-kau!! Aku akan melaporkanmu ke polisi karena mencoba membunuhku!!!"

"Coba saja kalau bisa." ucap Tara dengan lembut dan langsung menusuk kan jarinya melalui kedua lubang telinga sang dokter.

"Seharusnya jangan sampai meninggal." ucap Damian dengan santai.

"Maaf." balas Tara mencopot kedua jarinya dari telinga sang dokter.

"Lalu bagaimana ini, kalau mama tahu kondisi ayah nanti mama akan mengalami shock berat dan bisa saja mengalami serangan jantung." ucap Tara.

"Aku tidak mau tahu pokoknya lakukan sesuatu agar mama tidak shock saat melihat ayah nanti." balas Damian yang pasrah.

"Dimana Kara dan Baska?" tanya Damian saat menyadari kedua adiknya yang lain tidak ada.

"Ku lihat tadi mereka berdua pergi bermain." jawab Tara. "Mau ku panggilkan?"

"Tidak usah, biarkan saja mereka."

Damian, Steven, dan Tara kembali fokus pada Vilyn dan menjaganya kalau Vilyn tersadar. Mereka juga bingung bagaimana nanti kalau Vilyn ingin melihat Bima.

REINKARNASI | {TXT ft ITZY}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang