"The Deadly Thirteen" Cerita sebuah kelompok pembunuhan bayaran yang sangat ditakuti dan tak tersentuh. Dengan keterampilan tempur, keahlian startegi, dan kecerdasan tiada tanding, mereka menerima misi dari berbagai pihak, tak peduli siapa kliennya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Christian Devandra Hanjaya, seorang pria yang punya latar belakang mantan anggota geng mafia tersadis di kotaknya, Christian atau biasa dipanggil Tian adalah bekas anggota dari geng yang menjadi penjaga wilayah transaksi barang ilegal dan narkoba. Dia dikeluarkan dari geng tersebut karena dia lambat menerima informasi. Walaupun begitu Tian sendiri sebenarnya bisa menggali informasi dengan akurat.
Dalam kasus dikeluarkannya dia, ada satu orang dari anggota geng yang menjadi biang keroknya. Katanya orang tersebut tidak suka pada Tian sampai-sampai membuat skenario sedemikian rupa agar Tian dikeluarkan. Karena hal itulah dirinya merasa terbuang dan tumbuh kebencian yang amat mendalam pada geng tersebut.
Dia tak terima begitu saja, dia berusaha membalas dendam semua dan yang dia lakukan adalah menangkap bos dari geng itu yang juga mantan bosnya. Di sebuah ruangan yang sedikit remang-remang seorang pria terikat pada kursi dan mulutnya dilakban.
Di depan pria tersebut ada Christian berdiri dengan senyuman menyeringai dan tatapan tajam penuh dendam. Masih dengan seringainya itu, ia mencengkram kuat dagu sang pria paruh baya yang dia ikat.
"Cuma karena alasan itu lo ngeluarin gue?! Orang yang udah buat geng ini semakin luas wilayahnya?" Hardik Tian tepat di depan wajah sang pria paruh baya yang masih terikat.
Tian masih menatap sang pria, lalu tak lama dia tertawa sambil memukul pipi pria yang dulu menjadi bosnya itu dengan cukup keras, "Gue gak nyangka kalau lo lebih percaya bajingan itu dari pada gue!" Ucap Tian sambil sedikit menjauh dari tempat mantan bosnya.
Pria itu terlihat meringis merasakan pukulan dari Tian, tapi dia tak bisa berbuat banyak karena tangan dan kakinya terikat membuat pergerakan pria itu terbatas.
"Bos!! Lo sebenernya nyia nyiain anggota emas lo sendiri! Kalau gitu gue tunjukin siapa itu Christian!!" ucapnya sambil berjalan ke sebuah meja kayu yang terdapat di dalam ruangan.
Di depan meja kayunya itu, Tian dengan memakai sarung tangan medis terlihat sedang meracik sebuah minuman dari daun dan biji. Tian meraciknya dengan penuh ketelitian, dia memasukan satu persatu bahan yang dibutuhkan.
Tak butuh waktu lama Tian berbalik, dia tersenyum menyeringai sambil menunjukkan sebuah gelas berisi cairan yang sudah diracik. Dengan wajah penuh kemenangan Tian berjalan menuju mantan bosnya itu, dia sangat-sangat menghibur melihat wajah ketakutan dan gelengan kuat dari sang mantan bos.
Dengan sekali tarikan Tian melepaskan lakban pada sang mantan bos membuat mantan bosnya itu terengah sambil meringis merasakan sakit di bagian bibirnya.
"Tian...Tunggu! Tenang ini cuma salah paham aja, kita masih bisa perbaiki ini dan lo bisa kembali gabung geng kami!" Ucap sang mantan bos sambil menggelengkan kepalanya saat Tian mengangkat tangan yang memegang segelas cairan yang tadi dia racik.
Mendengar itu Tian memiringkan kepalanya, lalu dia tertawa meremehkan dan tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah menjadi serius kembali, "Setelah gue dipermalukan dan dikeluarkan secara tidak terhormat, lo dengan mudahnya bilang begitu? Gue tau lo ngomong gitu karena takut mati malam ini kan?" Ucapnya sambil mendekatkan wajah sang mantan bos.
