PART 02 // Anak Baru?

66 16 0
                                    

Happy Reading 🌻


Sepulang sekolah, Fara berjalan menuju kelas sebelah untuk menengok apakah sahabatnya yang bernama Ara sudah siap untuk pulang.

"Assalamu'alaikum," Ucap Fara sambil menongolkan kepalanya di depan pintu kelas sebelah.

"Wa'alaikumsalam," Jawab Bella yang sedang menyapu kelasnya.

"Hallo Bella, lagi apa?" Tanya Fara.

"Lagi mukbang seafood mentah," Jawab Bella yang terus menyapu lantai.

Fara mengerutkan dahinya,

"Lagi piket lah! Pake nanya." Sambung Bella kesal.

"Santai dong Bel, kalem, Ara mana?" Tanya Fara lagi.

"Udah keluar dari tadi dia, mungkin di gerbang." Jawab Bella dengan mimik wajah cemberut.

"What happened Bellaw? Are u ok?" Tanya Fara mencoba menghibur.

"Moodku sedang not oke, because curut-curut pemalas not bantu me piket in class." Jawab Bella lemas.

Fara mencoba memahami perkataan Bella,

"Oke Bella, aku turut prihatin hehe. Sepertinya kamu sedang not fine fine saja, semangat Bellaww aku pulang duluu." Pamit Fara kemudian bergegas pergi mencari Ara.

Sesampainya di gerbang, Fara melihat kesana kemari mencari keberadaan Ara.

Ketika Fara melihat kebelakang, seorang laki-laki tak dikenalnya lewat disebelahnya.

Laki-laki itu berbadan tinggi setinggi 180 cm, alisnya tebal, hidungnya rancap, matanya indah memancarkan pesonanya yang khas.

Fara terus menatap tanpa berkedip dan matanya spontan mengikuti arah lajunya laki-laki itu berjalan.

Laki-laki itu kemudian menghentikan langkahnya dan berdiri menunggu angkutan umum sambil sesekali merapihkan rambutnya.

Saat sedang fokus memperhatikan, Ara datang tepat didepan mata Fara dan membuat Fara terkejut.

"Astagfirullahal'adzim, bener bener lu ya!" Ucap Fara kesal.

"Liatin siapa sih?" Tanya Ara sambil mengunyah cilok.

Setelah marah-marah, Fara kembali melirik kearah Satya.

Ara pun melihat ke arah yang sedang Fara tatap.

Ara faham alasan mengapa sahabat dekatnya tiba-tiba membeku seperti Anna yang terkena sihir Elsa.

"Owalaahh gara-gara Satya rupanya." Ucap Ara sambil menaikan alisnya berkali-kali.

"Satya?" Tanya Fara.

"Iya, dia murid baru dikelas gua, apa kan kata gua, se-ganteng itu bejir. The power of perfect man ever!" Ucap Ara excited.

"Kayaknya, lu terlalu berlebihan deh. Percuma ganteng kalo gak punya perasaan." Ucap Fara termenung.

Melihat Fara yang bersedih, Ara langsung memeluk sahabatnya itu,

"Uuu cayangkuuu, I know what you mean, asal lu tau gak semua laki-laki kaya masa lalu lu kok, pasti nanti ada laki-laki yang baik buat sahabat gua yang super duper baik ini." Ara mencoba menghibur Fara.

Ditengah kehangatan antara kedua sahabat itu, tiba-tiba saja Fara berteriak.

"ARAAAA!" Teriak Fara.

"Apa?" Tanya Ara polos.

"Kerudung gue kena saus cilok lu, haa.." Fara merengek.

Setya menengok kearah mereka berdua dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua perempuan konyol itu kemudian menaiki angkot yang telah tiba.

"Aduhh duhh sorry besty, lu kan punya dua kerudung jadi aman lahh ehehe." Ucap Ara cengengesan.

"Tapi ini kerudung baru guaa... Huwaaa ibuuuu." Fara masih tidak terima.

"Yaudah nih, ambil cilok gua sebagai tanda permintaan maaf," Ara menyodorkan ciloknya tak ikhlas.

Fara langsung merebutnya, " nah gitu dong! Dari tadi kek." Ekspresi Fara berubah seketika kegirangan.

"Cilok gue, huhu." Ara meratapi ciloknya yang telah diambil alih oleh Fara.

"Eh, ikhlas gak nih?" Tanya Fara yang mulutnya penuh dengan cilok jatuh cinta yang dijual mang Ucup.

"Harusnya pas sebelum dimakan lu nanya nya, gimana si." Pekik Ara.

"Ehehehe kan udah lu kasih, pasti ikhlas kan?" Fara menggoda Ara.

"Iya iya ikhlas." Ucap Ara terpaksa.

"Eh, omong-omong, lu kok ninggalin gue sih?" Tanya Fara.

"Lu tuh lambat, kelas lu udah kosong lu masih masuk-masukin buku ke tas. Belom sholat dulu, rapihin kerudung dulu, mana pake sepatunya lama banget hufttt.. kesel gua liatnya, keburu cilok mang Ucup abis. Pengen dah gua yang pakein sepatu lu" Jawab Ara dongkol.

"Ehehe ya maap." Ucap Fara menggaruk-garuk kepalanya.

Ketika tengah fokus melahap cilok jatuh cinta, Fara baru sadar pandangannya teralihkan.

Fara menoleh kembali ke arah Satya tadi menunggu angkutan umum, namun sekarang ia tak melihat keberadaan Satya.

"Hmm.. udah pulang mungkin, yaudah lah." Batin Fara.

Fara dan Ara pun pergi pulang kerumah juga.

___🌻___

Malam pun tiba, Fara sedang menyiapkan buku-buku untuk sekolah esok hari.

Driiing ....

Nada dering telepon seluler Fara berbunyi.

Fara menghentikan pekerjaannya dan menghela napas, "huftt... Siapa sih, malem-malem ganggu aja." Gerutunya.

Saat melihat ponselnya, Fara langsung me-reject telpon itu dan membuka aplikasi WhatsApp. Fara sangat anti dengan yang namanya telepon atau video call dengan lawan jenisnya, bahkan saat masih berpacaran dengan Naufal pun Fara tak pernah mengangkat telpon Naufal kecuali ada hal penting, dan juga karena mereka selalu bertemu setiap hari saat sekolah.

Betapa malasnya Fara saat melihat isi chatnya, begitu banyak orang yang menghubunginya.

Fara membuka chat dari orang yang menelponnya tadi.

Fara membuka chat dari orang yang menelponnya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini toh nomor anak baru itu." Ucap Fara kemudian melihat-lihat foto profil dan info dari nomor itu.

"Fotonya aman sih, gak alay. Diliat dari infonya juga kayaknya misterius man, hmm.." Pikir Fara.

"Loh, kok gua penasaran yaa, astagaa wajar aja sih karena dia ganteng, tapi gua belum tertarik sih." Ucap Fara pada dirinya sendiri.

Kemudian Fara langsung memasukan nomor tersebut kedalam grup matematika.

"Save gak ya? Save aja deh. Minta save back ga ya? Minta aja kali ya buat nambah-nambahin kontak. Eh jangan deh, berasa kaya cegil banget gue." Fara bergelut dengan dirinya sendiri.

Akhirnya Fara menyimpan nomor telpon itu dikontaknya dan menamainya 'Setya Anak Baru Kelas Sebelah' panjang juga haha.

🌻To be continued🌻

Tinggalkan jejak berupa Vote, komen dan follow jika belum❤️

Proof of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang