🌻 Happy Reading 🌻
.
...
Bel istirahat berbunyi,
Para siswa diperbolehkan untuk kembali ke kelas atau mampir untuk memuaskan dahaga dan rasa lapar mereka di kantin sekolah.
Setelah Satya melihat Fara bersama Panji, ia kembali ke kelas tanpa memikirkan apa yang terjadi di lapangan.
Sesampainya di kelas, Abdul memanggilnya,
"Satya! Kenape lu? Ada masalah? Soalnya gua perhatiin dari tadi, lu diem aja, kayak ada sesuatu yang terjadi." Tanya Abdul penasaran.
"Ah, santai aja, Dul. Gak ada apa-apa kok," jawab Satya sambil berusaha tersenyum.
"Oke, kalau gitu. Tapi kalau ada apa-apa, bilang aja, nanti gua bantu," Abdul masih merasa ada sesuatu yang mengganggu sahabatnya itu.
"Siap, Dul." jawab Satya dengan tenang.
Tak lama kemudian, Bella menghampiri Satya.
Satya memang pendiam, tetapi hari ini dia lebih diam dari biasanya.
"Satya, kamu kenapa? Kok diem aja dari tadi? Kamu ada masalah ya? Cerita aja ke aku, aku siap dengerin nih." Ucap Bella mencoba menarik kepercayaan Satya.
"Gak ada apa-apa, Bel. Aman kok," jawab Satya menunjukkan senyumnya.
"Syukur deh, kalau gitu. Aku sempet khawatir." Ucap Bella lega.
"Aku boleh duduk di sini gak? Pegel juga berdiri dari tadi, hehe." tanya Bella yang sedari tadi mencoba untuk duduk disebelah Satya.
"Boleh." Jawab Satya.
"Oiya, kamu pindahan darimana?" tanya Bella memulai mengulik tentang Satya.
"Ouh, aku asli sini." jawab Satya.
"Kirain aku kamu dari Banten. Soalnya si Abdul bilang katanya rumah kamu deket pantai Anyer. Dasar Abdul, awas aja kalo ketemu," Ucap Bella sembari mengepalkan tangannya.
"Abdul bener, dulu aku sempet tinggal di Anyer pas SD." Jelas Satya.
"Loh, kok pindah kesini?" Tanya Bella semakin penasaran.
"Mau aku jelasin?" Tanya Satya.
"Boleh, kalo kamu mau itu juga, hehe." Jawab Bella cengengesan.
"Jadi, aku emang asli sini, pas aku kelas 1 SD, Ayah aku ada panggilan kerja ke Anyer, ada proyek disana. Aku tinggal dirumah saudara aku, kebetulan deket sama kerjaan ayah. Pas aku kelas 6 SD, kontrak ayah udah selesai dan kita balik lagi kesini." Jelas Satya panjang lebar.
Saat Satya bercerita, Bella menyimak dengan seksama sambil terus memandangi wajah Satya, sampai ia tak sadar kalau Satya telah selesai bercerita.
Saat Satya menoleh kearah Bella, Bella langsung terkejut,
"Owalaah, jadi begitu." Ucap Bella tersipu.
"Kebetulan banget! Aku juga punya saudara di sana, sering main juga. Kadang kalo hari libur, aku suka ke sana. Kamu deket pantai gak?" tanya Bella semakin mendekati Satya.
"Oh, iya, lumayan deket. Sekitar lima sampe sepuluh menitan kalo naik motor." Jelas Satya.
"Nanti kapan-kapan kita kesana yuk! Tapi biasanya bareng keluarga juga." Ajak Bella excited.
"Eee, emang boleh?" Tanya Satya ragu.
"Ya boleh lah, keluarga aku mah terbuka sama siapapun. Yang penting baik." Jelas Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proof of Love
Romance"Memperjuangkan adalah sebuah keharusan. Sisanya, menunggu waktu yang telah digariskan." Sepenggal kalimat yang mudah diucapkan, namun sulit untuk dijalankan. Cerita kali ini menceritakan tentang perjalanan asmara seorang gadis bernama Safarani Alya...