Bayangan di Kota Kembang (ch²)

Prolog

Selamat malam dan Selamat membaca!

*****
Di tengah keramaian kota Bandung yang berdenyut dengan kehidupan, tersembunyi lorong-lorong gelap yang menyimpan kisah-kisah tak terungkap. Di sanalah Angelina Christy, seorang gadis dengan tatapan dingin dan aura misterius, menjalani hidupnya. Angelina, dengan rambut hitamnya yang tergerai dan mata tajam, menyembunyikan masa lalu yang penuh luka di balik senyuman yang jarang ia tunjukkan.

Di sisi lain kota, Chika Tamara, gadis yang penuh semangat dan keceriaan, berusaha menjalani hari-harinya dengan harapan dan mimpi. Setiap pagi, ia melangkah keluar dari apartemennya yang sederhana, membawa serta impian untuk menciptakan perubahan positif dalam hidup orang-orang di sekelilingnya. Namun, Chika menyimpan trauma mendalam yang membuatnya sulit membuka diri sepenuhnya.

Takdir membawa Angelina dan Chika bertemu secara tak sengaja di sebuah kafe kecil di kawasan Cihampelas. Kafe tersebut adalah tempat di mana mereka bisa merasakan ketenangan di tengah hiruk-pikuk kota. Angelina datang ke kafe itu setiap malam, memesan secangkir kopi hitam yang kuat, sementara Chika memilih tempat di pojok ruangan, menulis di jurnalnya dan menikmati secangkir teh hijau.

Malam itu, hujan deras turun dengan deras, dan petir menyambar di kejauhan. Angelina, dengan jaket hitamnya yang basah, memasuki kafe dan melihat Chika duduk sendirian di pojok. Tanpa alasan jelas, Angelina merasa ada sesuatu yang menariknya untuk mendekati gadis tersebut. Dengan sikap yang penuh misteri, ia duduk di meja yang berdekatan dan mulai mengamati Chika dari jauh.

Chika, terkejut melihat Angelina yang tiba-tiba hadir di dekatnya, merasakan ketidaknyamanan dan kegelisahan. Namun, ada sesuatu dalam diri Angelina yang membuatnya penasaran. Perasaan ini seolah menjadi magnet yang menarik Chika untuk mengetahui lebih dalam tentang sosok yang misterius itu.

Dalam percakapan pertama mereka, Chika menyadari bahwa Angelina tidak seperti orang kebanyakan. Ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman, namun sekaligus memikat. Angelina berbicara dengan nada dingin dan tajam, namun di balik setiap kata, Chika merasakan adanya kedalaman yang menyimpan cerita-cerita kelam.

Di tengah hujan yang terus mengguyur, percakapan antara Angelina dan Chika menjadi semakin intens. Mereka membahas berbagai topik, dari kesenian hingga kehidupan pribadi. Namun, Chika merasakan bahwa Angelina menyembunyikan sesuatu. Setiap kali Chika bertanya lebih dalam, Angelina menghindar dengan cerdas dan beralih ke topik lain.

Malam berlalu, dan ketika keduanya bersiap untuk meninggalkan kafe, Angelina memandang Chika dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kadang, kita harus menghadapi kegelapan untuk menemukan cahaya," kata Angelina sebelum meninggalkan kafe dengan langkah mantap. Chika hanya bisa menatap kepergian Angelina dengan penuh rasa ingin tahu dan sedikit kekhawatiran.

Hari-hari berikutnya, Chika tidak bisa menghilangkan bayangan Angelina dari pikirannya. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya dan membuatnya terus-menerus memikirkan gadis misterius tersebut. Ia merasa ada sebuah rahasia besar yang tersembunyi di balik sikap dingin Angelina, dan rasa ingin tahunya semakin mendalam.

Sementara itu, Angelina berjuang dengan demon-demon dalam pikirannya sendiri, berusaha menghindari masa lalu yang menghantuinya. Perasaannya terhadap Chika menjadi semakin kompleks, antara ketertarikan dan ketakutan akan keterlibatan emosional. Ia tahu bahwa kedekatan dengan Chika bisa membawa konsekuensi yang tidak terduga, tetapi rasa tertariknya kepada Chika semakin sulit untuk diabaikan.

Di tengah kota Bandung yang penuh dengan misteri, dua jiwa dengan trauma dan rahasia tersembunyi kini terhubung dalam jalinan takdir yang rumit. Apakah mereka akan berhasil mengungkap rahasia masing-masing dan menemukan jalan menuju penyembuhan, ataukah mereka akan terjebak dalam labirin gelap yang diciptakan oleh masa lalu mereka sendiri? Hanya waktu yang akan menjawab, di bawah langit Bandung yang gelap dan penuh misteri.

---