Chapter 8: Rasa yang Terpendam

39 5 0
                                    

Selamat malam dan Selamat membaca

-----
Setelah percakapan mendalam mereka di rumah tua itu, hubungan antara Chika Tamara dan Angelina Christy semakin erat. Meskipun rahasia besar telah diungkapkan, ada perasaan bahwa masih ada lebih banyak hal yang tersembunyi di balik sikap tenang Angelina. Chika berusaha untuk memberikan ruang bagi Angelina, tetapi hatinya terus dipenuhi dengan pertanyaan.

Sore itu, Chika memutuskan untuk mengundang Angelina keluar untuk menghirup udara segar. Ia ingin memberikan momen ringan di tengah kepenatan batin yang mereka rasakan akhir-akhir ini. Dengan lembut, ia mengirim pesan singkat kepada Angelina: _“Apa kau ingin bertemu di taman hari ini? Cuacanya cerah, kita bisa berjalan-jalan sedikit.”_

Tak lama kemudian, balasan dari Angelina datang. _“Aku akan ke sana. Sampai bertemu di taman.”_

Chika tersenyum lega. Ia berharap pertemuan ini bisa membantu meringankan beban yang terus membayangi Angelina. Ketika Chika tiba di taman, ia melihat Angelina sudah duduk di bangku, menatap danau kecil di depan mereka. Angin sepoi-sepoi berhembus, membuat rambut panjang Angelina berayun pelan.

“Hai,” sapa Chika sambil mendekat.

Angelina menoleh dan memberikan senyuman tipis. “Hai, Chika. Terima kasih sudah mengajakku ke sini.”

Chika duduk di sebelahnya, merasa nyaman dalam keheningan yang melingkupi mereka. “Aku pikir mungkin ini saat yang tepat untuk beristirahat sejenak dari segala hal. Terkadang, kita butuh melangkah mundur agar bisa melihat sesuatu dengan lebih jelas.”

Angelina mengangguk pelan, masih menatap air di danau. “Kau benar. Kadang, aku merasa terjebak di dalam pikiranku sendiri. Aku tahu kau mencoba membantuku, Chika, dan aku menghargainya.”

Keheningan kembali menyelimuti mereka, tetapi kali ini terasa lebih nyaman. Chika merasakan rasa hangat di dadanya. Perlahan-lahan, ia mulai menyadari bahwa perasaannya terhadap Angelina lebih dari sekadar persahabatan. Ada sesuatu yang lebih dalam, yang telah lama ia pendam, namun kini semakin sulit untuk diabaikan.

“Kau tahu, Angelina,” Chika memulai, suaranya pelan, “Aku tidak hanya ada di sini karena aku ingin membantumu. Ada sesuatu yang lebih dari itu.”

Angelina mengerutkan kening, seolah mencoba memahami maksud Chika. “Apa maksudmu?”

Chika menarik napas dalam-dalam. “Aku merasa ada sesuatu di antara kita. Perasaan yang tidak bisa aku jelaskan dengan kata-kata. Aku tahu ini mungkin terlalu cepat, tapi aku tidak bisa mengabaikan apa yang aku rasakan.”

Angelina terdiam. Tatapannya berubah menjadi lebih serius, dan sejenak, waktu terasa berhenti. “Chika…” suaranya terdengar lembut namun terkejut.

“Aku tidak memintamu untuk merespons sekarang,” lanjut Chika cepat-cepat. “Aku hanya ingin jujur dengan perasaanku. Apa pun yang terjadi, aku tetap ada di sini untukmu.”

Angelina terdiam, menatap ke arah danau. Keheningan itu semakin terasa berat, tetapi Chika tidak ingin memaksakan apa pun. Ia tahu bahwa ini bukanlah percakapan yang mudah, terutama mengingat semua hal yang telah Angelina lalui.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, Angelina akhirnya berbicara, suaranya nyaris seperti bisikan. “Aku tidak pernah berpikir tentang cinta setelah semua yang terjadi, Chika. Hatiku begitu tertutup, dan aku selalu merasa takut untuk membuka diri lagi.”

Chika tersenyum tipis. “Aku mengerti, Angelina. Aku tidak ingin membuatmu merasa tertekan. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku ada di sini, apa pun yang kau putuskan.”

Angelina tersenyum lemah, tetapi ada kehangatan dalam senyumnya kali ini. “Terima kasih, Chika. Mungkin, aku butuh waktu untuk memahami semua ini. Tapi aku tidak menolak perasaanmu. Aku hanya butuh waktu.”

Chika mengangguk. “Aku akan menunggu.”

-----

hai hari ini aku up 2 chapter pendek maaf yah guys.

Bayangan di Kota Kembang (ch²)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang