SJG 13 [Jilmek]

5.6K 9 0
                                    

“Mas, ya udah ya ini saya terima.”

Jleb!

“Ah!”

Kurir itu memandang Putri dengan tatapan yang lapar, Vano menyodok memek Putri dengan sangat brutal sehingga membuat tubuh Putri yang tadi sempat bergetar itu pun semakin bergetar hebat.

“Mbak. Yakin nih mbak gak papa? Dada mbak naik turun gitu, emangnya lagi ngapain sih Mbak?”

Kurir itu mengelus kontolnya dengan tangannya sendiri, namun hal itu hanya bisa terlihat olehnya karena memang kurir itu bergerak dengan sangat hati-hati.

Putri tidak bisa menjawab apa pun, dia menggigit bibir bawahnya sendiri, menahan desahannya agar tidak keluar.

“Mas kok gak pergi-pergi sih?! Kan barangnya udah saya terima, pergi ajah … gak papahhh mashhh.”

Putri sangat sulit menahan suara desahannya, dia sungguh tidak habis pikir dengan Vano yang sangat nekat mengewe dirinya di hadapan kurir.

Vano tersenyum geli seraya menyodorkan memek Putri, “Binal kamu, Mbak. Disodok di depan kurir bikin memek kamu lebih nyengkram kontol aku.”

Putri menggeram, kakinya bergetar hebat, wajahnya mendongak, tubuhnya bergerak belingsatan. “Persetan lah, Mas. Kamu mau pergi atau enggak? Aku lagi enak, cuma kasian kontol kamu itu ngaceng, pasti sesek gara-gara pakek sempak, apalagi celananya pakai sabuk lagi.”

Vano menampar pantat Putri. Ternyata kakaknya itu berani menggoda kurir yang sedang berdiri mematung sedari tadi, tangan Vano merambah masuk ke dalam blouse Putri, meremas gundukan susu yang terasa halus dan kenyal.

Kurir yang menikmati pemandangan itu pun semakin terbelalak, kini dia sudah tidak tahan dan mulai mengelus kontolnya dari luar celana.

“Ah! Van! Van! Mbak mau ke luar Van!”

“Aku juga Mbak, aku juga mau keluar!”

Vano semakin menghujam miliknya dangen begitu brutal, menusuk memek Putri dan memutar-mutar kontolnya di dalam memek Putri.

Rasa hangat mulai menjalar di rahim Putri, bisa dipastikan jika Vano sudah menumpahkan sperma di rahim kakak kandungnya sendiri.

Tubuh Putri yang lemas pun ambruk, tanpa sengaja dia membuka pintu hingga sangat lebar karena tadinya tangan Putri bertumpu pada pintu tersebut.

Kurir yang melihat penampilan Putri dengan sangat jelasnya itu pun lantas meneguk salivanya kasar, tatapannya langsung mengarah pada meki Putri yang merah merekah. Saat kurir itu mendongakkan tatapannya, dia melihat Vano yang sedang tersenyum miring ke arahnya.

“Gimana nonton live bokep sedarah? Bergairah enggak?” tanya Vano dengan melipat kedua tangannya.

Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy

sepupuku jago goyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang