SJG 22 [Bareng dosen]

4K 11 0
                                    

Putri menatap takjub kontol dosennya, ukurannya begitu besar, putih dan berurat. Tanpa sadar dia meneguk ludahnya sendiri dan menatap kontol itu terlalu lama.

“Cepat, saya sudah nunggu dari tadi.”

Perlahan Putri mengarahkan jemari lentiknya ke kontol dosen itu, dia menjulurkan lidahnya dan menjilati kepala benda panjang tersebut.

“Muat gak ya ini kira-kira?” gumamnya, namun karena tidak ingin membuang waktu terlalu lama akhirnya Putri mulai memasukkan kontol itu ke dalam mulutnya.

“Ah … mulut kamu hangat, Putri.”

Tidak memperdulikan ucapan dosennya, Putri memfokuskan dirinya untuk tetap mengemut kontol itu.

Dosen itu merasa kenikmatan, namun jelas dia tidak ingin ngecrot di mulut Putri. Masa dia kalah dengan muridnya sendiri?

Dosen itu lantas menaruh kedua tangannya di kepala Putri, “Lamban banget gerakan kamu.”

“Ugh! Uhuk! Uhuek!”

Putri gelagapan. “Pak, sabar dikit dong, dikira itu kontol punya bocah SD apa? Kontol Bapak itu panjang banget, mana muat sih mulut saya ini? Mulut saya kecil!”

Putri berdiri dan mencoba protes, namun ucapan dari sang dosen malah membuatnya menimpuk wajah dosen itu.

“Kalau begitu, biar saya yang bergerak, tapi kita gunakan memek kamu.”

“Gak! Orang perjanjiannya saya ngemut kok.”

Dengan segera Putri kembali berjongkok dan mensejajarkan mulutnya dengan kontol sang dosen. Putri kembali mengemut kontol itu, sesekali dikenyot olehnya.

“Huek! Pak! Jangan disodokin gitu, sakit loh tenggorokan saya.”

Dosen itu menarik lengan Putri agar Putri berdiri, “Kita ngewe, saya sudah tidak tahan.”

Belum sempat Putri menolak, dosennya itu sudah memojokkannnya ke tembok. Diciumnya bibir Putri, kedua tangan Putri pun digenggam oleh dosennya.

“Hmmm, hmmmm, ummmm.”

“Nurut saja, kamu juga sudah becek. Apa enaknya pakek vibrator kalau ada kontol asli?”

Ciuman dosennya turun hingga ke atas dada Putri, digigitnya puting Putri dari balik bajunya. Liur dosennya membekas, membuat Putri panik sendiri.

“Bu … buka saja, Pak. Daripada air liurnya nempel.”

Putri malu sebenarnya, namun apa daya? Tubuhnya benar-benar sudah sangat ingin merasakan sentuhan dari pria.

Dosen itu menatap Putri seraya tersenyum miring, “Menyerah baby?”

Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy

sepupuku jago goyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang