2 eps ku jadiin satu.
thanks ya udah pada excited sm cerita ini :( karena cerita tipe kayak gini beneran selera gue dalam penulisan, mau coba nulis sesuai sama yg gue mau.
lo tau ga si, kadang mau update di insta agak was was karena alur ceritanya mature. tapi gue bisa bebas di app ini karena kalian udah kenal penulisan gue, karena kalian ga bakal ngejudge cerita ini. soalnya udah ada bbrp folls yg komplain "masih kecil kok nulis cerita dewasa" when im literally 20 😫
huh alegars ure theee best
maklumin pls kalo ada typo, ga sempet revisi :(
18. Kepercayaan
Seluruh ketenangan Kai mempengaruhi aktifitas apapun yang Kai lakukan terutama menyetir. Siapapun yang suduk di samping Kai, tidak mungkin tidak mengantuk karena setiran mobil cowok itu begitu halus. Meski kecepatannya tinggi, penumpang jarang sadar Kai mengebut. Kai pandai sekali mengatur cepatnya mobil sampai batu kecil pun bisa dilewati agar tidak menimbulkan suara.
Jadi wajar jika penumpang tertidur, pasti merasa nyaman dan aman.
Briva yang sedang tidur beberapa kali membuka mata, menatap Kai yang sedang fokus menyetir dengan tambahan musik jazz selera cowok itu. Kai tidak suka musik pop, dia memilih ketenangan.
Briva tidak menduga akan menempuh perjalanan lama, karena mereka berangkat pukul 2 siang dan sekarang hampir pukul 5 sore.
Briva sudah bangun sekitar 2 menit yang lalu. Tapi hanya memandang jalanan dengan tatapan kosong. Kai yang sedang menyetir menoleh sekilas, lalu menyodorkan satu botol minuman membuat Briva menunduk dan menerimanya.
Setelah beberapa waktu mobil Kai masuk ke dalam halaman rumah yang besarnya bisa tiga kali lipat dari milik Kai. Beberapa satpam berlari kecil menghampiri dan membantu membukakan pintu membuat Briva sedikit kikuk saat turun. Ia berusaha mencari keberadaan Kai yang sekarang sedang mendatangi pria berambut putih dengan kaca mata hitam."Kai, cucuku." Sang Kakek menyambut dengan ceria. "Apa kabar?"
Kai menerima pelukan dari sang Kakek. "Baik."
"Kakek ketemu kamu minggu lalu tapi rasanya udah kangen lagi," ucap pria baruh baya itu. Ia kemudian melirik ke belakang melihat gadis berparas cantik berdiri dari kejauhan. "Siapa, Kai?"
Kai menoleh kepada Briva sehingga cewek itu melangkah menghampiri. Ia meraih punggungnya sambil menatap Kakek. "Briva."
"Briva," Damian mengangguk. "She looks like Ophelia. Beautiful."
"Indeed." jawab Kai meraih tas Briva dan melangkah masuk ke dalam.
Briva masih diam menatap mereka berdua, kemudian berjalan mengekori di belakang. Kepala Briva tak berhenti mendongak ke atas melihat bangunan megah di rumah ini, semua tampak seperti rumah kerajaan. Briva merasa Kai dan Kakeknya memiliki selera yang sama tentang furnitur klasik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendezvous ( AS 14 )
Romance"Why you never let me kiss you?" - Briva "It's not your job." - Kai 13 August 2024