lagian kalian, udah dikode tiap episode juga.. lo baca ulang coba. 25 episodes malah ikut ikutan briva. cape deh 😭
bahwa sebenernya, cerita ini akan lebih indah kalo pake sudut pandang kai wkwk. karena isinya ga ovt an
aku mohon... kalo punya spotify
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
nanti ada playlist. kalian dengerin semua lagunya sambil baca cerita ini.
please?
udah belummmm.
add playlist dulu jangan scroll 😡
28. Mempertahankan
Ini pertama kali mereka melakukan.
Kai memandang wajah Briva dari samping dengan sebagian tubuh tertutup oleh selimut. Dia diam saja mengamati semua fitur wajah Briva. Ketika matanya terlelap, wajah tak bersahabatnya hilang. Berubah menjadi lugu dan polos. Wangi nafasnya pun membuat Kai tidak bisa jauh-jauh.
Ketika mata Briva terbuka, Kai tetap menatap dengan tenang. Mereka berdua saling memandang, selama beberapa menut seolah berinteraksi.
"Jadi sex nggak perlu ada kissing," gumam Briva karena sejak tadi Kai tidak melakukan dan Briva penasaran kenapa hal tersebut terjadi. Apa karena ciuman sesuatu spesial?
Kai mendengar Briva bergumam membuat cowok itu diam tanpa mengatakan apapun. Briva tidak menginginkannya? "Tergantung konteks." ucapnya karena ia akan sangat bersedia melakukan untuk orang yang ia damba.
Namun Briva kembali diam, karena konteks yang Kai maksud sepertinya perasaan. Bahwa ciuman tidak akan terjadi jika sebatas pekerjaan. "Berarti no kissing at all," Ia ingin bertanya namun justru bergumam.
"No kissing at all." sahut Kai tidak menolak permintaan Briva karena dia melakukan apa saja sesuai syaratnya.
Keduanya saling menatap lagi. Jadi Kai mengulurkan tangan untuk mengusap kepala Briva karena yang satu ini sulit ia tahan. Ketika mata Briva kembali memejam, Kai memutuskan untuk menggaruk pelan agar menjadi kantuk.
Briva nya sudah tertidur. Indah sekali jadi Kai ingin berlama-lama di sini.
Namun ia tetap bangun karena banyak hal yang harus dia lakukan untuk membuat gadisnya tinggal. Jadi Kai beranjak dari kasur dan mengambil semua pakaiannya untuk keluar dari kamar.
