16. HOME

243 51 9
                                    

Happy Reading💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading💛

***

Cahaya orange keemasan yang sejak tadi menghiasi langit kini mulai memudar berganti langit yang mulai menggelap pertanda waktu malam akan datang. Atlanta saat ini sedang berada di balkon kamarnya. Dengan sebuah gitar diatas pangkuannya di temani dua kaleng soda yang sudah kosong dan beberapa bungkus chiki. Tangannya masih sibuk memetik senar gitar, hanya sebuah petikan tanpa iringanan nyanyian.

Sejak pulang dari sekolah Atlanta belum keluar kamar sama sekali. Menghabiskan waktunya untuk mengerjekan tugas dan setelahnya bermain gitar. Di rumah hanya ada dia dan Kenan. Papa dan bundanya masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Mungkin sebentar lagi akan pulang pikirnya.

Atlanta membereskan sisa ciki yang masih ada, dan membuang kaleng soda serta bungkus ciki yang sudah habis ke tempat sampah yang ia letakkan di sudut balkon, sebelum masuk kekamar untuk membersihkan tubuhnya.

Atlanta meletakkan chiki diatas meja belajar dan gitarnya di stand gitar yang ada di sudut ruangan dekat meja belajar, setelahnya pergi untuk membersihkan diri.

***

Sekarang sudah pukul 7 malam, waktu untuk makan malam, meja makan keluarga Frederick  yang dua minggu terakhir ini hanya di isi oleh 3 orang kini telah lengkap terisi 4 orang.

Atlanta duduk di tempat biasanya, matanya terfokus pada makanan yang ada di piringnya, mengabaikan tatapan sang papa dan bunda yang di layangkan untuknya.

Hanya ada suara sendok dan piring yang saling beradu untuk menemani makan malam mereka.

"Atlanta pergi kemana saja kau selama 2 minggu ini? " Tanya sang bunda setelah mereka semua menyelesaikan makannya.

"Apa pentingnya bagi bunda untuk mengetahui keberadaanku." Jawab Atlanta dengan tenang tanpa menatap sang sang bunda.

Jari tangannya dengan asik bermain di atas meja, membuat goresan abstrak dan terkadang membuat ketukan-ketukan kecil yang menghasilkan bunyi meskipun tak begitu nyaring.

"Dua minggu menghilang dan kembali seperti tanpa menimbulkan masalah sama sekali?" Ucap sang bunda dengan mata memincing.

"Jika bukan karena bunda, aku pun tak akan pergi selama itu" Balasnya enteng.

"Tutup mulutmu!!" Ucap sang bunda dengan nada yang mulai sedikit naik

"Mengapa harus marah, memang kenyataannya seperti itu" Ucap Atlanta yang saat ini manik matanya sedang beradu dengan sang bunda.

SPUTNIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang