Konpez anjay

279 44 19
                                    

"Bangun, Frostfire" Biasanya Frostfire masih ada di kamar di jam segini. Eh...Frostfire udah gede, deh.

"Sekarang kalo mau bangunin Frostfire, pas langit masih temaram, bukan pas udah terang" Jelas Papa waktu Supra nanya kemana Frostfire.

Supra berpikir selama apa empat tahun itu untuk membuat kebiasaan seseorang berubah. Bukannya sebentar?

"Terus Frostfire kemana, Pa?"

"Karena nggak ada kelas pagi, biasanya dia di tempat main anak anak di ujung jalan"

"Makasih, Pa"

Papa melongokkan kepalanya dari sekat dapur. Tertawanya renyah saat melihat Supra buru buru keluar dari pintu. Mungkin mau menyusul.

"Mau kemana dia?" Kak Nox muncul dengan keripik di tangannya

"Mau nemenin Adeknya paling"

Kak Nox manggut manggut, terus ngeluarin gelas dari rak karena mau bikin teh anget, "Saya suka kepikiran sama Supra. Kayaknya nempel banget sama Frostfire" mendengar pernyataan itu, Papa cekikikan. Merasa Kak Nox memikirkan hal yang nggak berguna. 

"Frost..." Supra melihat Frostfire di balik perosotan besar. Wajahnya merah saat berbicara dengan gadis yang ada di depannya, dan Supra...jelas engga begitu suka sama hal itu. Matahari mulai lebih meninggi saat gadis itu pergi dan Frostfire berbalik badan hendak pulang. 

Frostfire menatapnya agak lama, terus mulai mendekat, "Ngapain lo di sini anjir?" Tanyanya. Supra menelan ludahnya halus, habis itu menggaruk kepala belakangnya, "Sarapan udah mau jadi" Pernyataan Supra diangguki oleh Frostfie, terus mereka pulang. 

Sepanjang hari itu Supra merasa aneh dan penasaran pada gadis yang Frostfire ajak bicara. Malu bertanya, Supra nunggu seharian buat Frostfire ngejelasin. Tapi Frostfire nggak ada ngomong apa apa, tuh! Masa Supra harus nanya duluan? 

"Frostfire, saya masuk" Potongan buah yang ada di piring diletakkan di meja samping kasur. Frostfire lagi fokus banget ngedit foto buat tugas di PC, tapi dia masih sempet merhatiin Supra, "Apaan tuh?" 

"Jeruk" 

"Kupasin, dong" 

"Boleh" Supra ngupasin jeruk sekalian sama segment wallnya, "Ngerjain apa kamu?"

"Motoshop foto foto sampe encok" Mereka berdua tertawa kecil 

Tiba tiba, ponsel Supra berdering. Melihat kontak yang menghubungi, Supra mendatarkan wajahnya saat mengangkat panggilan video itu.

"Hai, Kak" Raly ada di seberang sana, melambaikan tangannya dengan senyuman

"Kenapa?"

"Enggak kenapa napa, mau liat Kakak aja"

Supra ngangguk, terus ngelirik Frostfire sedikit. Muka yang kesel plus hembusan napas yang berat udah cukup jadi kode jelas buat Supra.

Asiikkk, cemburuuu!!!

"Kak Frostfire" Supra ngalihin kameranya ke muka adeknya itu, ngebuat Frostfire kaget banget, "Apaan anjir, Sup" Bisiknya kesal

"Sapa aja, sebentar"

Frostfire berdecak, kepala belakangnya digaruk beberapa kali saat ponsel Supra ada di depan wajahnya.

"Hai" Sapanya canggung,

Raly di seberang sana juga tidak begitu bersemangat, "Halo"

"Dadah" Tangannya refleks menekan tombol merah, otomatis mematikan panggilan video..

"Apaansih, kamu?" Supra tertawa geli, merasa tingkah Frostfire konyol, "LO LAGIAN ANJIR UDAH TAU GUE SAMA DIA MUSUHAN, BLOG"

Supra tetap tertawa geli, "Abisnya kamu kayak kesel gitu saya dihubungi Raly"

BEFORE TOMORROW KNOCKING//SUPFROST BL, BOBOIBOY BL AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang