1.0

30 4 2
                                    

Taksa [Dazai Osamu]

Dari gedung tertinggi yang ada di wilayah ini, seorang pria keluar dari kamar mandi dengan pakaian berjas lengkap beserta rambut acaknya yang masih basah. Matahari yang timbul menyapa, masuk secara paksa melalui kaca ruangan. Mata Mori menyipit, menjadi silau karena sinar pagi tersebut.

Hari ini di Hokkaido, Ia akan pergi sesegera mungkin untuk datang ke perusahaan swasta yang ingin berinvestasi padanya. Penanaman modal ini cukup unik, karena perusahaan tersebut tahu akan mobilitas legal dan ilegal Port Mafia, namun mereka justru memilih menanamkan modal pada aktivitas legal Port Mafia. Pemilik perusahaan swasta ini memang kenalan Mori sejak lama, jadi Ia tak merasa keberatan karena harus datang ke Hokkaido. Biasanya jika ada investor dalam negeri atau pun asing, mereka yang Mori pinta untuk datang ke Yokohama dimana kantor pusat Port Mafia berada.

Omong-omong soal investor, Ia sengaja pergi tanpa memberitahu sang Anak. Dalam pikiran Mori, Ia merasa Dazai berpikir bahwa Ayahnya hanya akan mengedarkan beberapa jenis narkoba kemarin, dan pulang pada waktu yang tak dapat ditentukan. Ya sudahlah, karena Mori tak mendapat telepon juga dari sang Anak, jadi Ia merasa untuk tak perlu mengabari keberadaan dirinya di Hokkaido ini. Lagi pula jika Ia memberitahu Dazai, Mori yakin anak itu akan berteriak dalam telepon dan marah padanya.

Mori mengeringkan rambutnya, menebar wangi pada jasnya dan membawa sebuah pistol pada saku celananya. Bukannya sok, hanya saja Hokkaido bukan kawasannya. Jika di Yokohama atau Tokyo, Mori dapat dengan tenang berpergian karena bisa dengan mudah bertemu dengan para bawahan yang tengah menyamar menjadi apapun. Namun jika disini, bahkan seorang penjaga toko bisa saja membunuhnya. Entahlah, dalam persaingan dunia perusahaan, beratnya bukan sekedar melelahkan. Apalagi jika perusahaan tersebut merupakan perusahaan ilegal dan bawah tanah kan? Jika Mori mati maka ya mati saja. Kasus kematiannya tidak akan bisa diinvestigasi kepolisian, apalagi diungkit pada media masa. Karena jika itu dilakukan, ribuan anggota akan ikut tertangkap bersama.

Mori keluar dari kamar mewah hotelnya, mendapati dua bawahan berjas lengkap dengan kacamata hitam dan alat komunikasi di telinga masing-masing telah menunggunya. Mereka semua turun, dengan Mori berjalan paling depan dan para pengawalnya mengekori. Mereka masuk pada lift hotel, keluar dari sana pada lantai dasar dan bergerak cepat menuju mobil yang sudah terparkir.

Mori dengan cepat masuk kedalam, mendapati seorang wanita duduk disebelah pengemudi pria yang jauh lebih tua darinya. Tenang saja, mereka semua bawahan terpercaya Mori. Walau tidak masuk dalam jajaran eksekutif, namun semua anggota yang Ia bawa ke Hokkaido hanya berbeda satu pangkat dari para eksekutif.

"Selamat pagi Bos. Hari ini jadwal anda adalah menghadiri pertemuan dengan Tuan Francis Scott. Membahas mengenai penanaman modal pada aktivitas legal Port Mafia dan melihat tanah kosong yang akan dibangun markas di Hokkaido."

Mori menghela napas, mendengarnya saja sudah tak mengenakkan. Namun bagaimana pun juga, selama ini Ia sudah terlalu banyak mengambil istirahat dan hanya bekerja di Yokohama saja. Nyatanya, seperti ini lah pekerjaan Pemimpin Port Mafia. Pergi kemana saja menemui para investor, mengecek jalur penyeludupan, membuat janji pada perusahaan senjata, dan kesibukan lainnya. Selama ini, semenjak kehadiran Dazai Ia hanya duduk manis di ruang kerjanya. Melihat para anak buah bekerja dan dengan riang mengurus anaknya. Tapi kali ini, sudah saatnya Ia ditampar oleh kenyataan untuk kembali sibuk bekerja.

"Setelah itu, apa ada kegiatan lain?"

Mobil berjalan, melaju dengan konstan melewati jalanan Hokkaido. Mori menatap keluar jendela, kesibukan disini sama saja dengan di Yokohama, jalanan padat karena orang-orang memulai aktivitas mereka.

"Setelah itu kosong. Berlanjut pada hari berikutnya, Bos harus terbang ke Kamagasaki untuk bertemu klien lain."

"Kamagasaki? Untuk apa ada perusahaan disana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKSA [Dazai Osamu, Bungo Stray Dogs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang