Cahaya Bulan Hitam dari Artikel Penebusan (31-35)

10 0 0
                                    


Bab 150 Cahaya Bulan Hitam dari Penebusan Artikel (31)

Bab sebelumnyaDaftar isiSimpan bookmarkbab berikutnya

    Song Mingzhu memandang Jiao Jiao, yang kepalanya menunduk di depannya dan tampak menangis, dan tiba-tiba panik.

    Aku...tidak melakukan apa pun!

    Tapi satu-satunya yang meresponnya adalah isak tangis pelan yang datang dari dalam ruangan, menggaruk hati orang seperti anak kucing.

    Ini benar-benar tak tertahankan baginya, dan ketika dia datang ke hadapan Jiao Jiao, suaranya yang awalnya berisi kata-kata kasar melunak saat ini.

    "Kamu...berhenti menangis..."

    Jiao Jiao mengangkat matanya yang berair dan menatap Song Mingzhu.

    Mata gadis itu berkaca-kaca, bulu matanya sedikit bergetar, dan dia cantik dan lembut.

    Tidak ada keraguan bahwa Jiao Jiao disebut sebagai keindahan tas jerami dalam lingkaran, yang tidak diragukan lagi indahnya.

    Tapi ini pertama kalinya Song Mingzhu menghadapi serangan kritis terhadap kecantikan Jiao Jiao.

    Gadis di depannya sangat cantik.

    Mata berair itu seolah menarik seluruh tubuhnya dan menyedotnya ke dalam jurang.

    Otak Song Mingzhu seperti bubur dan dia tidak bisa memikirkan hal lain sama sekali.

    “Mingzhu, bukan?” Suaranya halus dan lembut.

    Saat dia memanggil namanya, nadanya lembut dan penuh kasih sayang.

    Yang lebih memalukan lagi adalah dia merasakan detak jantungnya semakin cepat.

    Namun anomali seperti itu hanya terjadi sesaat.

    Song Mingzhu ingin menolak. Dia membenci Jiao Jiao dan tidak akan pernah membantu wanita ini.

    Tapi mulutnya terbuka dan tertutup tapi dia tidak bisa mengucapkan kata-kata penolakan.

    Menghadapi mata berkabut dan baik hati itu, pada akhirnya, Song Mingzhu hanya bisa berkata bermuka dua: "Oh, kenapa kamu begitu merepotkan!"

    Jiao Jiao melihat ekspresi menarik Song Mingzhu dan merasa cukup bahagia.

    Menyenangkan sekali menggoda seorang gadis kecil sesekali.

    Ketika Song Mingzhu membawa Jiao Jiao keluar dari kamarnya, dia melihat Song Junyang berjaga di luar.

    Saat dia melihat kakaknya, terutama mata kakaknya, dia menoleh.

    Dia segera menyerah dan menutup pintu tanpa mempedulikan hal lain, hanya menyisakan Jiao Jiao dan Song Junyang yang berdiri di luar.

    Makna ini bersifat naluriah, karena takut kakaknya akan mengetahui sesuatu.

    Jiao Jiao melihat ke arah pintu yang tertutup, merasa sedikit menyesal karena dia tidak bisa lagi menggoda orang.

Perjalanan Singkat: Sang pujaan hati cantik terperangkap di ladang Shura  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang