9

80 18 0
                                    

.

.

.

.

.

"apa ayah terlambat?"

"tidak, ayah tepat waktu kok"

"syukurlah" sekarang Ervin tidak melihat ke belkang lagi melainkan langsung bertatapan dengan 'tuan' kelompok tudung hitam ini. 

orang tersebut mengertakan giginya karena kesal, namun dirinya tidak bisa tinggal diam saja 

"wah-wah wah yang mulia, suatu kebanggaan bertemu dengan anda di kesempatan kali ini"

"oh" Ervin segera maju mengnakan pedangnya, dan di tangkis oleh lawannya 

"wah, ada sangat bersemangat ya, anda bahkan tidak ragu-ragu membunuh tamu"

"kau datang tanpa di undang dan langsung mengacau memang layak di singkirkan, karena pemimpin itu harus tegas dan bukan pengecut"

segera mereka menghentakan kedua pedang itu menciptakan sebuah ledakan yang memberikan mereka jara 

"aku punya saran, lebih baik kau hentikan hobi bicara mu saat bertarung. itu mengotori pendengaran ku, oh ya lupa kau sendiri adalah kotoran" 

tidak terima dengan hinaaan tersebut membuatnya kembali menyerang Ervin dengn sedikit tergesagesa dan di balut dengan emosi "pria kejam seperti mu memang tidak punya hati!!"

"oh, terima kasih atas pujianya"pertarungan mereka terus berlanjut

para anggota tudung hitam itu tentu tidak bisa diam saja dan berencana membantu 'tuan' mereka, namun hal itu dengan cepat di hadang oleh Altezza dan Ragnala

"jangan ganggu ayah kami!" ucap mereka serentak.

kini, beberapa prajurit dan ksatria yang mengikuti Ervin dari belakang sampai dan mulai membawa para tamu beserta Kay dan Kaya ke tempat yang lebih aman lagi

"mohon maaf hadiran sekalian, tolong sebelah sini" para tamu pun mulai ikut intruksi 

"pangeran, biar saya yang membawa putri" tawar salah satu prajurit yang ikut mengepakuasi sekitar

"biar aku saja"

"baik"

bukan tanpa alasan,tidak ada jaminan bahwa tidak ada udang di balik batu. dan untuk keadaan kaya sekarang adalah ulah Kay. 

ada istilah siapkan payung sebelum hujan, begitu pun dengan Kay yang bersiap dengan segala keadaan. banyak hal yang sudah kay persiapkan dari jauh-jauh hari, termasuk dengan botol obat tidur yang ada di kantung nya.

Kay mengunakannya untuk mencegah Kaya melihat sesuatu yang dapat membuatnya trauma, karena bagaimana pun kaya adalah permata bagi nya yang harus benar-benar di jaga. Kay terus mengendong Kaya di pungung nya mengikuti semua orang.

melihat semua orang di arahkan ke tempat yang lebih aman, membut ketiga nya merasa lega dan bisa lebih fokus melawan

"ayah, ada yang ingin ku bicarakan nanti" ucap Ragnala yang membingungkan Ervin

namun Ervin tetap diam dan saat melihat ke arah Altezza yang entah kenapa terlihat bersedih dan bersalah, yang membuat Ervin mengambil keputusan

"ya"

"Altezza!"

"ya!"

"tetap fokus, buang semua pikiran mu sekarang"

"baik"

Altezza pun mencoba mengatur nafas nya dan mulai fokus kembali "saya siap"

"memang seharusnya, ayo!"

I am The Kingdom's Favorite Dragon [Setiap Hari Jum'at]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang