35. Nyawa Jee

813 57 4
                                    

hello maaf kemarin aku gak sempat up yaaa.

selamat membaca 💗

selamat membaca 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Apa yang bisa Alethea harapkan dari seorang Jaesen, saat bangun wanita itu tidak mendapati Jaesen. Tentunya Jaesen pergi meninggalkannya dan tidur bersama margareth, pikirnya.

Dengan perlahan Alethea bangkit dari tempat tidurnya, walau keadaanya belum sepenuhnya pulih. Alethea harus tetap melakukan pekerjaanya.

Merasa sudah selesai dengan tatanan rambutnya Alethea sedikit tersenyum, wanita itu menatap wajahnya yang pucat. Dengan perlahan tangannya mengoleskan lipstick merah pada bibirnya untuk menutupi bibir pucatnya itu.

"Permaisuri!!"

"Kenapa? ada apa?" wajah Alethea tentunya terkejut saat melihat pelayannya berlari kencang dan meneriakinya.

"Haduh sebentar, napas dulu." Wanita itu terlihat membungkuk dan mengatur napasnya pelan.

Gelengan kepala Alethea terlihat jelas disana, Riya terkadang seperti lupa umur. Senyum kecil Alethea tercetak jelas.

"Raja Clouth datang, beliau sudah ada di ruang tamu."

"Kakakku?"

Wanita itu dengan cepat berlari meninggalakn pelayannya.

"Permaisuri! Aduh napas saya sudah mau habis jangan berlari!"

Langkahnya semakin cepat, Alethea senang sekali mendapati kakaknya datang. Alethea rindu pada pria itu, entah apa motif kedatangan Clouth masabodoh dengan itu. Alethea benar-benar merindukan kakaknya.

Rasa pusingnya yang tadi mendera seakan sirna, kedatangan keluarganya seperti obat bagi Alethea.

Langkahnya semakin dekat dengan ruang tamu membuat senyum wanita itu semakin lebar.

"Jadi kenapa kau membangkitkan Alethea?"

Tapi, secara perlahan senyum itu menghilang.

Alethea mengurungkan niatnya untuk memasuki ruang tamu, wanita itu lebih memilih diam di samping pintu dan mendengarkan semuanya.

Setiap ucapan yang dirinya dengar membuat remasan digaunnya menguat.

"Aku menyayanginya."

Jee, suara Jee terdengar jelas ditelinga Alethea.

Tawa Clouth terdengar jelas, pria itu bahkan bertepuk tangan.

"Benarkah begitu? Aku tidak percaya."

Jee menghela napas kasar, pria itu malas berhadapan dengan Clouth tapi pria itu tiba-tiba saja datang dan ingin bertemu dengannya.

"Siapa yang memberitaumu bahwa aku yang membangkitkan kak Alethea?"

"Pria tua itu." Jawab Clouth cepat.

ALETHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang