2. Pria dari Barat

3.4K 180 8
                                    

selama libur ini aku akan berusaha selalu up, selamat membaca ya!

"Alethea bisa pergi sekarang? Perutku sudah kelaparan kau ingin membunuhku ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alethea bisa pergi sekarang? Perutku sudah kelaparan kau ingin membunuhku ya?"

Hening tidak ada jawaban membuat seorang gadis di belakang Alethea menggeram kesal, dengan tidak bertatakramanya gadis itu mengangkak gaun birunya sebatas lutut dan berjalan dengan langkah lebar mendekati Alethea.

"HEI LAPAR!"

'Haaaahh'

Hembusan nafas panjang dan dadanya yang berdegup kencang saking kagetnya. Gadis mendengus kesal, siapa yang mengagetkannya seperti itu?

"Anjir Suran gua bisa mati jantungan."

"Anjir? Apa itu? Suran siapa? Alethea jangan bertingkah, ayo pulang aku sudah lapar."

'Tunggu Alethea? Apa aku kembali berkhayal? Aku Freya!'

"Aku Freya, Suran jangan seperti wanita tua itu. Membuat pusing kepala saja."

'Eh tunggu! kenapa aku berbicara formal begini pada Suran?'

Freya menepuk bibirnya keras membuat tanda kemerahan disana.

"Alethea sebelum aku menggigit tanganmu ayo pulang sekarang!"

Tangan Freya ditarik kasar membuatnya yang tadi terduduk dengan sekali hentakan berdiri dan menyesuaikan langkah gadis di depannya.

"Suran pelan-pelan aku bisa jat—BUSET BAJU APAAN INI?"

Teriakan Freya membuat gadis itu menghentikan langkahnya, ada gurat keheranan saat menatap Freya yang kaget. Freya bahkan disana mengibas-ngibaskan gaunnya.

Freya kaget, dia memang akan terjatuh karena menyesuaikan langkah Suran di depannya. Gadis itu beberapa kali menginjak gaunnya sendiri.

"Sur—"

"Namaku Sora bukan Suran berhenti memanggilku Suran, Alethea!"

"Namaku Freya bukan Alethea!"

Sora diam mendengar ucapan Freya atau Alethea itu, wajah cantik Sora semakin kebingungan. Apa sahabat sekaligus sepupunya itu kemasukan setan? Ya wajar sih mereka sedang di hutan kemungkinan sepupunya kemasukan bisa jadi.

"Sora? Alethea?" Gumam Freya

Mata indah itu menelisik kesana-kemari.

'Ini dimana?'

Indah, satu kata yang terbesit di dalam otak Freya. Hutan yang indah, tidak gelap seperti hutan kebanyakan. Pepohononan hijaunya begitu menyejukan, belum lagi aliran sungai di samping Freya yang begitu jernih membuat bebatuan di dalamnya terlihat jelas. Satu lagi yang menambah kesan indahnya, hutan ini dipenuhi bunga.

Tunggu ini hutan atau taman?

"Alethea ayo aku lapar!"

Masih dengan kata lapar, Sora kembali menarik tangan sepupunya yang masih terdiam membisu.

ALETHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang