Bab 7

3.4K 711 52
                                    

              Pagi hari, Mentari sudah membukakan pintu untuk tamu yang datang ke rumah singgah milik keluarga Darren ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Pagi hari, Mentari sudah membukakan pintu untuk tamu yang datang ke rumah singgah milik keluarga Darren ini. Eh, bukan tamu. Tepatnya, calon penghuni sementara rumah singgah yang tidak lain adalah perawat yang akan merawat Keanu sampai laki-laki itu sembuh. Seperti yang sudah Darren kabarkan tadi malam sebelum laki-laki itu pergi, akan ada seorang perawat laki-laki yang merawat Keanu dan datang pagi hari.

Terbukti. Mentari kini tengah menjamu perawat tersebut yang sudah diboyongnya masuk ke rumah.

"Mas Bayu sudah sarapan? Saya kebetulan masak nasi goreng kalau misal Mas Bayu belum sarapan," kata Mentari pada Bayu—si perawat baru. Mereka baru saja berkenalan nama seiring langkah kaki keduanya memasuki rumah. "Atau mau kopi? Biar lebih segar. Ini masih pagi sekali baru jam 6."

Bayu tersenyum manis menatap Mentari. "Terima kasih, Mbak. Kebetulan saya sudah sarapan sebelum berangkat ke sini."

"Oh ya? Mas Bayu memangnya tinggal di mana? Kok pagi-pagi sudah bisa sampai di sini?"

"Saya tinggal di Toreh, Mbak."

"Di pusat kota?" Seingat Mentari, Toreh adalah nama pusat kota di Pulau Shopia.

Bayu mengangguk. "Iya, Mbak. Betul."

"Loh berarti harus naik kapal dulu dong ke sininya?" Mentari soalnya seperti itu juga. Pulau Shopia itu terdiri dari beberapa pulau keci juga di dalamnya. Dan rumah singgah ini merupakan satu daerah yang terletak di pulau kecil di antara pulau-pulau di Shopia. Makanya, masih terlihat sepi dan belum banyak rumah-rumah. Rumah paling besar ya rumah singgah milik Darren ini. Syukurnya, ada sebuah pasar dan klinik juga, meski tidak ada sekolah di sini.

"Enggak naik kapal, Mbak. Cukup naik perahu kecil. Dari Toreh ke sini enggak begitu jauh. Perahu sudah beroperasi dari subuh."

"Oh begitu ...." Mentari mengangguk paham. Soalnya dia ke sini dari Madura langsung dan menggunakan kapal yang sebenarnya tidak begitu besar. Tapi tidak sekecil perahu juga. Ada dermaga yang cukup besar di sini. Itu juga mengapa resort milik keluarga Darren bisa dibangun di paling barat dari pulau ini. Tidak begitu jauh dari dermaga.

"Saya belum pernah ke Toreh, Mas," beritahu Mentari. Selama lima hari di sini, dia belum pernah ke mana-mana. Hanya mengitari pantai seadanya. "Saya baru lima hari di sini jadi belum sempat ke mana-mana. Ke pasar juga belum pernah."

"Oh ya? Padahal pasar di Ores itu besar loh, Mbak. Pusat nelayan jual ikan juga." Ores adalah nama daerah tempat Mentari kini tinggal.

"Iya kan, Mas? Kebetulan ada beberapa kejadian yang sangat kebetulan yang membuat saya belum bisa ke mana-mana nih, Mas," curhat Mentari. "Tapi berhubung Mas Bayu udah ada di sini, saya berterima kasih sekali karena sepertinya setelah ini saya bisa keliling-keliling Shopia."

30 Hari Bersama MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang