Bab 8

3.1K 618 75
                                    

              Walau Keanu sudah memiliki Mas Bayu sebagai perawatnya, tentu saja Mentari tidak akan angkat tangan begitu saja mengenai laki-laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Walau Keanu sudah memiliki Mas Bayu sebagai perawatnya, tentu saja Mentari tidak akan angkat tangan begitu saja mengenai laki-laki itu. Bagaimana pun juga, walau bukan salah gadis itu sepenuhnya, Mentari turut andil menjadi penyebab Keanu sampai terguling dari tangga dan membuatnya mengalami cedera kaki dan tangan. Mentari tentu harus ikut bertanggung jawab sampai akhir.

"Lo ngapain ikut juga, sih! Kan gue udah bilang, lo enggak usah ikut!" Keanu terlihat berdecak. Marah-marah tidak suka melihat Mentari yang sudah rapi dan bersiap menarik kursi rodanya.

Mentari ikut memasang wajah pura-pura marahnya. Berkacak pinggang menatap Keanu sok galak. "Kenapa kamu masih galak aja, sih? Kita kan udah lihat sunrise bareng, tadi."

"Jangan ngada-ngada! Lo yang paksa gue lihat!"

Mentari berdecak. "Kamu tuh enggak boleh galak-galak sama aku, Keanu. Nanti kalau kamu naksir gimana?"

"Enggak sudi!"

Bukannya sakit hati, Mentari malah tertawa. Entah kenapa, kini setelah beberapa hari tinggal seatap dengan Keanu, Mentari justru melihat wajah marah-marah laki-laki itu justru terlihat menggemaskan. Ah, mungkin memang ada bagian otak yang koslet dari gadis itu hingga bisa-bisanya berpikir demikian.

Namun, serius. Mentari bagai sudah kebal dengan semua amarah yang Keanu lontarkan. Justru kini, dia melihat Keanu yang sering protes sana-sani itu malah mirip dengan keponakan laki-lakinya—Bagas—yang kalau merajuk memasang wajah serupa dengan milik Keanu. Dahi mengerut, mata tajam, dan juga bibir yang sedikit cemberut.

"Udah ah, kamu jangan banyak protes. Lagian Mas Bayu enggak bisa bawa mobil. Kamu harusnya berterima kasih karena aku inisiatif lebih dulu untuk ikut antar kamu. Coba aku enggak peka dan jahat, bagaimana coba caranya kamu ke klinik? Di sini enggak ada taksi loh."

Keanu membuang napasnya kasar.

Mentari hanya geleng kepala melihat laki-laki itu. Namun dia juga tahu, Keanu sudah tidak memiliki pilihan lain. Akhirnya, dia mengambil kembali pegangan kursi roda Keanu dan mendorongnya keluar dari rumah. Menganggukkan kepala pada Imom yang berdiri membukakan pintu di sana. Tadi, pria kekar itu juga yang membantu Bayu membawa Keanu turun dari tangga.

"Terima kasih Mas Imom. Saya titip rumah sebentar, ya?" Mentari tersenyum manis pada Imom.

Imom memasang sikap hormat. "Siap, Mbak."

Sembari mendorong kursi roda Keanu, Mentari jalan lebih dulu. Tentu saja diikuti oleh Bayu dan Imom di belakangnya. Kemudian kedua orang itu sigap membantu Keanu naik ke atas mobil dengan Mentari yang ikut mengamati sebelum masuk ke dalam kursi kemudi.

"Udah siap berangkat Dek Keanu?"

"Shit! Don't call me 'dek' Mentari! Lo bener-bener orang paling nyebelin yang gue temuin tahu?!"

30 Hari Bersama MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang