Bab 11

2.9K 738 126
                                    

              "Kamu itu sebenarnya di mana Keanu? Masa sih kamu nggak mau kasih tahu Ibu keberadaan kamu di mana? Kamu senang ya buat Ibu khawatir begini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu itu sebenarnya di mana Keanu? Masa sih kamu nggak mau kasih tahu Ibu keberadaan kamu di mana? Kamu senang ya buat Ibu khawatir begini?"

Keanu menghela napasnya, mendengar ucapan terakhir dari ibu tercintanya itu.

"Bukan begitu, Ibu. Masalahnya kalau Ken kasih tahu Ken di mana, Ibu pasti bilang ke ayah, kan? Lagian Ibu enggak usah khawatir, Ken di sini baik-baik aja. Makan tiga hari sekali, bisa tidur nyenyak. Pokoknya Ibu enggak usah khawatir Ken baik-baik aja."

"Enggak, Ibu enggak akan bilang sama ayah soal keberadaan kamu. Sekarang kamu kasih tahu Ibu kamu ada di mana. Ibu tetap belum bisa tenang kalau kamu belum kasih tahu Ibu di mana keberadaan kamu. Hampir dua minggu kamu pergi loh, Ken. Kamu emangnya enggak kangen sama Ibu?"

Ditanya kangen atau enggak, tentu Keanu sangat merindukan Ibunya. Namun saat ini belum tepat untuk dia pulang. Apalagi, dengan keadaan kaki yang masih seperti ini. Bisa-bisa ibunya semakin khawatir kalau Keanu pulang dalam keadaan begini. Keanu tentu tidak mau membuat wanita tercintanya itu semakin khawatir soal keadaannya.

Sebenarnya juga, Keanu hanya ingin melarikan diri selama seminggu. Tidak perlu lama-lama karena dia juga tidak bisa jauh dari ibunya terlalu lama. Namun apa boleh buat. Dia masih harus tertahan di tempat ini entah sampai kapan. Apalagi, kejadian kemarin yang membuat kondisi kaki Keanu yang sudah membaik, jadi memburuk lagi.

"Enggak bisa, Ibu. Ken enggak bisa kasih tahu soal keberadaan Ken sekarang ke Ibu. Nanti kalau Ken udah pulang, Ken akan cerita semuanya. Oke?"

Keanu mendengar suara decakan ibunya di seberang sana. "Ken, kamu itu benar-benar ya. Keras kepala banget sama kayak ayah kamu. Pokoknya Ibu enggak mau tahu, Ibu kasih waktu tiga hari untuk kamu pulang. Atau ibu akan buat laporan ke polisi soal orang hilang."

"Ibu yang benar aja! Emangnya Ken masih anak-anak pakai buat laporan orang hilang segala?"

"Makanya kamu pulang! Atau Ibu benar-benar buat laporan orang hilang ke polisi!"

Sambungan terputus begitu saja.

Keanu menatap layar ponselnya dan kembali menghela napas. Suara Ibunya terdengar marah di panggilan barusan. Namun Keanu tentu tidak bisa berbuat banyak.

Ah! Ini semua gara-gara ayahnya yang menyebalkan!

Orang yang baru saja Keanu sebut menyebalkan itu tiba-tiba namanya muncul di layar. Membuat Keanu berdecak kesal. Meski dia kesal, tangannya tetap bergerak menjawab telepon dari ayahnya.

"Emang enak dimarahin istri gue? Kasihan. Makanya jangan suka buat orang khawatir."

Sapaan itu membuat Keanu memutar kedua bola matanya. Semakin tua, ayahnya itu semakin menyebalkan. Lagaknya sudah kayak anak muda. Apalagi cara bicaranya yang tidak jarang diprotes oleh adik bungsunya—Ariana. Entah belajar dari mana ayahnya itu bicara pada anak sendiri seperti bicara pada teman.

30 Hari Bersama MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang