"nikahnya besok?!"
Shani duduk di sofa, kedua orang tuanya. Papa dan Mama-berdiri di hadapannya, wajah mereka tampak khawatir dan bingung.
"Kamu serius, nak? Besok nikah?" Ucap Rico, suaranya terdengar rendah namun penuh penekanan
"Ya, pa. Besok. Aku sudah siapin semuanya. Mama Papa cuma perlu datang." Shani mengangguk, tangannya gemetar sedikit di pangkuannya.
"sayang, pernikahan bukan hal yang bisa kamu putuskan begitu aja.." Anna yang sedari tadi diam, kini maju mendekat.
"Kamu udah bilang ke Oma, nak?" Tanya Rico.
Shani menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menatap kedua orang tuanya dengan mata yang berkaca-kaca, seolah sedang menahan sesuatu yang telah lama mengganjal di hatinya.
"Aku tahu, Ma, Pa. Tapi aku ga bisa nunggu lebih lama lagi. Aku ga mau... aku ga mau nunda sesuatu yang seharusnya udah terjadi."
"Kamu ngomong apa sih? Menikah itu gak bisa cuma karena ingin cepat-cepat" sahut Papa, matanya menatap Shani tajam.
Shani menggigit bibirnya, menahan emosi yang semakin menggebu di dalam dirinya.
"Aku nggak mau Andre pergi, aku nggak mau Andre ninggalin aku."
"Pergi? ninggalin kamu?" Jawab Rico, bingung.
"aku ga mau Andre jadi milik orang lain."
"aku ga akan sanggup." Ujar Shani, mulai menangis
Anna mendekat kearah Shani kemudian memeluknya dengan erat, berusaha menenangkannya. Anna dan Rico saling pandang, tak mengerti apa maksud Shani.
"Drama gue berhasil nih" Pikir Shani.
Rico menghela nafas panjang kemudian berkata dengan tegas, "enggak, papa gak kasih izin."
"kalau kamu seperti ini, lebih baik semuanya cukup sampai disini." Jelas Ricolas, tegas sambil menatap Shani.
Shani, langsung duduk tegap dan membulatkan matanya mendengar hal itu. Tetapi masih berusaha kalem agar tetap terlihat natural, sedihnya.
"papa, jangan bentak Shani kayak gitu dong.." Ucap Anna, dia masih memeluk Shani dengan erat.
"Papa gak bentak Shani, Papa cuman mau Shani lebih berfikir dewasa sedikit." Ucap Rico, tegas
"Kamu itu udah 27 tahun, Shani. Be nice, jadilah perempuan dewasa. Papa lihat image mu diluaran sana dikenal sebagai Shani yang dewasa, independent bla bla bla"
"Nyatanya?, seperti ini. Merengek-rengek gak jelas supaya keinginanmu dituruti, papa gak suka." Ucap Rico, menekankan kalimat 'papa gak suka.'
"Papa.." Ucap Anna, berusaha menenangkan Suaminya itu.
"Pa?, papa kenapasih? bukannya papa sendiri yang dukung aku banget dengan perjodohan ini. Kenapa sekarang papa malah ngelarang aku?" Protes Shani
"Nak, dengar Papa. Papa bukannya melarang pernikahan ini, tetapi Papa nggak mau kamu memutuskan sesuatu dalam keadaanmu yang seperti ini. Kamu harus berpikir lebih matang." Rico menarik napas panjang, berusaha meredam emosinya.
Shani menarik napas dalam-dalam, tapi rasanya masih susah buat nahan semua rasa paniknya. Matanya melirik ke Papanya, mencoba menyatakan argumen terbaiknya.
"Pa... Aku ngerti banget kenapa Papa khawatir" ucap Shani pelan tapi tetap serius.
"Tapi ini tuh ga sembarangan, Aku udah pikirin semuanya. Aku sayang banget sama Andre, dan aku ga mau kehilangan dia. Aku ga mau hidup dalam penyesalan karena ga berani ambil keputusan sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Flirting || YOU X SHANI
Teen FictionCerita ini siap mendukung kehaluanmu, Karakter Andre itu adalah kamu. Penulis hanya meminjam Nama serta foto dari figur figur terkenal, tidak bermaksud menjelekkan JKT48 dan pihak manapun. Berawal dari Andre yang kabur dari rumahnya karena mendenga...