Bab III: informasi

14 5 0
                                    


Aku serius yang mulia!! Si nadzieja punya anak yg seperti lainnya. Bersembunyi di pertengahan hutan!! Kata seseorang itu dengan takutnya ke figuran tersebut yang sekarang berdiri membelakangi mereka yang dekat dengan meja kotak yang sangat Panjang dimana banyak kursi dekat meja itu juga diduduki oleh orang-orang juga yang mendengar perketaan orang tersebut. 

"terus...? Kamu lakukan apa? Diam-diam aja? Tidak menyerang mereka? Atau... takut dengan mereka?" kata seseorang misterius itu dengan tenang yang berpakaian rapi seperti pakaian pernikahan Dimana pria itu memakai kemeja hitam dengan tambahan benda berbulu di sekitaran lehernya serta berambut hitam yang berantakan. Seseorang ketawa mendegar kata dari figuran misterius itu. 

"yang mulia, anda tahulah. Apa gunanya kan dia? Dia hanya bisa memantau saja, melawan saja pun takut. Palingan sillhoute diam-diam suka melihat hal tidak senonoh" kata seseorang itu yang sedang menghinanya yang membuat yang lain yang sedang duduk juga ketawan mendengar jokesnya. Silhoutte kesal mendengar ejekan dia dan tetap mengabaikan pperkataan itu dan focus ke figuran misterius itu.

"a-aku... kayaknya tidak bisa melawan mereka yang mulia..walaupun saya tidak kasat mata dia mungkin bisa merasaka-" katanya terpotong dikarenakan dia merasa ada benda yang mempuat dia kesempitan.seperti dua dinding besar yang akan menekan dia jadi gumpalan darah,tetapi dinding ini tidak kasat mata. Yang lain langsung diam dan tegang melihat kejadian yang terjadi ke silhouette. Si misterius itu masih tetap tenang dan focus melihat apa yang dia lakukan sehingga membuat dia membelakangi mereka Si misterius dengan tenangnya 

"omong kosong..silhoutte..." kata si figuran misterius itu, Dia melihat sejenak silhouette lagi dan focus jalan tenang sambil lihat koleksiannya. "kamu tau kenapa organisasi ini masih ada sampai sekarang? Kamu tahu apa tujuan ini dibuat Silhouette?" si misterius bicara sambil masih focus sama koleksian di rak-raknya. 

"U-untuk mem-mem-membawa k-k-kkedamaian di k-kota ini?" kata si silhouette dengan tidak bisanya dia bernapas. "hm. Benar, tapi itu hanya pandangan untuk mendapatkan kepercayaan manusia biasa-biasa disini silhouette dan... itu tujuan bapak saya.... Tapi,tujuan kita disini adalah. Kita mengambil bocah-bocah yg terkarunia itu. Dan membudakkannya. Serta, Kamu tahu apa tahap selanjutnya kan?" dia balik perlahan melihat muka silhouette yang mau terhampas oleh tembok tidak kelihatan serta melihat anggota lainnya yang sedang diam dan tegang. Si silhouette dan para anggota yang duduk mengangguk. 

Si figuran misterius itu menghela napas "sedihnya sih oel lenyap. Dia salah satu pasukan yg terbaik disini. Dikarenakan keegoisannya. Dia mati...sudah ketebak sih." Dengan itu si figuran misterius memberhentikan kekuatannya yang mau menghampas si silhouette. Dia batuk tidak berhenti karena hampir tidak bisa bernapas. Si misterius itu berbalik dan jalan ke silhouette dengan tenang ke dia. 

silhoute hanya melihat Sepatu berkulit cokelat ke muka silhouette yg masih lengah dilantai "kamu beruntung saya masih menyukaimu. Dikarenakan kekuatan mu itu yg berguna menjadi mata-mata... Jadi, apalagi yang saya harus tau tentang si anak...nadzieja ini?" kata si misterius dengan masih tenang.

 silhoutte masih berbatuk-batuk "s-sepertinya,,,entahlah waktu dia berhadapan dengan oel... di langsung lenyap dengan sekejap...d-dengan membuat otaknya meledak... serta elang-elangnya...untung.. saya masih hidup....tapi...apakah mungkin dia mirip dengan kekuatan dia yang mulia?" Kata si silhouette berusaha berdiri.

 Si misterius itu berpikir sejenak dan membalikkan badannya ke anggota-anggotanya yang duduk "bagaimana kalau kalian? Apakah ada yang dari dulu sudah tau kalau nadzieja punya anak?" kata figuran misterius itu yang bertanya ke anggota-anggotanya yang duduk. 

"kurang tau yang mulia, tapi dia berpacaran dengan seseorang.. jadi tidak mungkin nadzieja sama iris... apalagi kan iris dulu punya pasangan dan tuan... taulah.. tapi... seingat saya... dia punya saudari, tapi mungkin... teori saya adalah... dia mungkin membuangnya dan tidak sengaja nadzieja temukan dia..karena tuan tahulah terakhir kali tuan bertemu sama saudarinya.." kata salah satu orang yang duduk berani bicara dengan ragu. 

Figuran misterius itu berpikir sejenak dan mulai bicara lagi, dia langsung balik dan liat ke silhouette yang masih merasa tidak nyaman. "kamu aman. enyalah dari sini Dan jangan mendekatinya... untuk sekarang...kalian semua juga.. karena saya tau , nadzieja bakalan bawa kemana dia.." kata figuran misterius itu dengan tenang ke silhouette dan ke anggota lainnya. Silhoutte takut, dia mengganguk serta anggota lain berdiri dan mengganguk langsung keluar dari ruangan rapat dan meninggalkan dia sendiri saja di ruangan rapat itu. 

 "seingat saya...saya membunuhnya...tidak mungkin dia punya anak...dengan nadzieja... mungkin dengan orang lain...?"dengan si misterius itu berpikir sejenak dia mulai melakukan per Gerakan. Dia mendekat meja untuk satu orang di ujung Tengah ruangan, dia memakai keuatannya dimana telapak tangan kirinya terangkat dan menurun kebawa dengan perlahan dengan alas tangannya melihat ke lantai. Membuat suatu pergerakan kemeja yg berbentuk kotak dengan tidak mempunyai ruangan di pertengah mejanya yg Dimana pertengahn mejanya hanya mempunyai penyanggal untuk menahan meja itu berdiri. 

Tiba tiba meja itu menutupi ruangan Tengah meja yg kosong itu. Dan menjadi meja biasa. Melakukan itu membuat suatu dinding terbuka perlahan perlahan. Sampai itu membuat anak tangga yg berbatu itu yang mendalam. Si misterius berhenti memakai kekuatannya dan menuruni anak tangga itu yang sangat dalamnya lorongan tangga itu diterangkan dengan ajaibnya dengan obor di setiap jarak jarak dinding Ketika dia mendekati obor itu. Setelah dia sampai di anak tangga akhir. Di jalan di sebuah lorongan yang lumayan Panjang sambil obor menyala juga Ketika dia melewatinya juga. Sampai di akhir Lorong dia temui sebuah pintu raksasa yang Dimana tidak bisa didorong oleh siapapun. Kecuali dia dengan kekuatannya. 

Si misterius mengarahkan tangannya dengan lurus membentuk dinding yg Dimana seluruh jari telujunknya saling bersentuhan dan membuat pergerakn dari lurus menjadi bentuk U. pergerekan tangan itu membuat pintu ini terbuka lurus. Si misterius itu memberhentikan kekuatannya dan masuk. Di dalam ruangan itu adalah runagan yg luas Dimana hanya berisi satu benda saja. sebuah benda kecil dan sebuah tiang dengan tombol yang memiliki jarak dianatara kotak kecil itu sangat jauh. 

Si misterius itu mendekati tiang dan memencet tombol itu. Tiba tiba saja kotak kecil yang memiliki jarak yg jauh itu menjadi lumayan besar.yang luasnya hamper medekati tiang tombol didepannya. Didalam kotak itu ternyata bukan suata harta yang penting. Melainkan penjara untuk satu orang. Ada satu orang yg diborgol di badannya. Dari ujung kaki. Ujung tangan dan lehernya. Badannya lumayan besar serta lemas. Yg juga berpakaian usang dan berambut pirang. 

"Apakah betul. Si Aris punya anak?" kata si misterius itu bicara tenang dengan seseorang yg dipenjara. "aku tidak tahu apa yang kamu maksu-" si orang borgol itu bicara tapi terpotong karena ada benda yang menghantamnya kelantai. "jangan bohong!! Si nadzieja punya anak Dan dikatakan, dia punya kekuatan yang mirip seperti si Aris. Jawab!!" kata si figuran itu dengan kesalnya bicara kedia seoarang yg di borgol itu. 

"aku tidak tau!! Aku sama sekali tidak tau dia punya anak KEVO!!" kata seseorang yg sedang menahakan diri dengan hampasan dinding tersebut .kevo dengan geramnya lihat dia serta dengan diam juga masih menghampas si manusia borgol itu dilantai. Dengan segenap kevo menghela napas dan memberhentikan kekuatannya. "nda berguna... saya tau pasti kamu bohong. Saya sengaja aku membiarkanmu hidup. Karena kamu masih mempunyai informasi rahasia Bersama Aris.." kata si kevo dengan sedikit geramnya lihat si orang diborgol itu. 

si orang yg diborgol itu berusaha bediri "mau apa kamu... dengannya....bukankah iris saja sudah cukup?" Kata seorang itu dengan penasaran tinggi. Si kevo diam sejenak dan mengabaikan pertanyaannya dan memenjet tombol di tiang tersebut dan langsung berbalik. "kita akan bertemu lagi...vitaran.".. sambil dia jalan dia tiba-tiba berhenti di pintu Dan melihat ke Vitaran. 

"Nadzieja pasti menyuruhnya ke sekolah itu...untuk melatihkan dirinya disana..kamu dan iris kira kalian bisa menyimpan rahasia sekolaha itu dari saya? Kasihan sekali...tapi santai aja vitaran. Jangan khawatir, saya tidak akan datang kesitu.. melainkan... teman saya bakalan ada disitu dan tetap menjaga dirinya supaya bocah itu itu mencurigainya. Kamu hanya bisa menyaksikan aksi petualangan yang bakalan seru vitaran. Dimana bencana akan terjadi... ke itu bocah... sama seperti ayahnya..." kata Kevo yang senyum dengan muka sadis. Dia balik ke pintu dan lanjut jalan keluar dari situ. Pintu itu otomatis tertutup, membuat pandangan vitaran menjadi gelap gulita.

Denken wereld dan dunia yang dikaruniaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang