BAB XIII: Penglihatan

5 3 0
                                    

"Hai denken!! Apakah kamu mau ke kantin?? Kantin ada di berlawanan arah...." Vient berkata Ketika bersemangat dan Bahagia ketika tiba-tiba denken semakin mendekati mereka. Tetapi Denken mengabaikan mereka bertiga dan melewatinya tanpa kata-kata apapun. Yang membuat mereka kebingungan

"Dia kenapa?" Vient tiba-tiba penasaran karena dia lari begitu cepat.

"Apakah mungkin kita harus mengikutinya?? Mungkin suatu hal yang terjadi?? Kita harus membantunya, ayo" Tovierna berkata dan langsung ikut lari untuk mengejarnya yang sudah kejauhan. Vient dan astra pun saling memandang dalam sekejap dan menyusuli tovierna. Denken naik ke anak tangga dengan cepat. Dia Kembali jalan lurus untuk dalam beberapa waktu sejenak. Dia akhirnya berhenti lari dan bernapas untuk sejenak. dia beridiri tegak Kembali dan lihat ke sebelah kiri, dia menemukan tangga spiral yang destinasinya cukup tinggi. sekali lagi dia menaiki tangga itu yang cukup tinggi. Akhirnya pun dia sampai di ujung tangga spiral tersebut dengan sedikit kecapean. Di depannya ada pintu kayu yang di ujung atas itu oval. Di Tengah pintu itu tertulis voyants soras, yang mengartikan pintu ini menuju ruangan kepala sekolah. Tanpa ragu-ragu, dia mengetok pintu tersebut. Dalam beberapa waktu sejenak, tidak ada suara di dalam ruangan tersebut. Dia mengetok pintu sekali lagi, tapi sekali lagi tidak ada suara. Tanpa ragu dia mengecek kalau pintu ini terkunci atau tidak. Dan ternyata, pintu tersebut sama sekali tidak terkunci. Dia pun membuka pintu itu perlahan-lahan, Ruangan itu di terangi oleh lampu yang tergantung didinding, dia pun membuka lebih luas pintu tersebut. Ruangan kepala sekolah cukup luas serta melingkar, disini ada meja ukiran kayu gelap dan kursi yang sepertinya bisa berputar di ujung ruangan serta ada lukisan Gambaran yang seperti seorang figuran yang berada di batu besar yang tinggi, sepertinya dia adalah orang yang pertama dikaruniai tersebut ditengah ribuan orang disekitarannya menunduk untuknya, kecuali satu orang berada di depannya yang berdiri. Disebelah kiri dan kanan meja tersebut, ada dua anak tangga yang terbuat dari kayu serta pegangan besi disetiap ujung anak tangga yang spiral untuk menyamakan ruangan melingkar ruangan untuk naik ke atas. Di pertengahan ruangan ada kursi sofa yang mengarah ke tempat meja yang dimana kepala sekolah duduk dan meja Panjang dengan catur di meja tersebut yang mendekati sofa. di ujung dikiri dan kanan ruangan, ada sepertinya benda-benda aneh. Di kiri ada lemari buku yang tersusun rapi yang panjangnya dari sisi ke sisi dengan Bahasa kuno lama yang sepertinya Bahasa yang dipakai di abad 10. Masih di sisi kiri, depan rak buku tersebut ada sepertinya meja bundar yang diatasnya ada vas bunga yang ada pegangannya dimana mirip seperti piala serta berwarna ungu. di kanan dinding tersebut, ada seperti meja Panjang yang dimana banyak benda-benda aneh disitu. Ada lemari kaca yang tersegel kuat yang didalam tersebut perlihatkan kristal-kristal yang menyala dengan bervarian warna serta benda-benda aneh lainnya. disebelah meja tersebut, ada cermin yang Panjang yang terpasang dinding yang sepertinya alat komunikasi dengan seseorang. Melihat di atas plafon. Sepertinya terpasang jendela yang melihatkan pemandangan serta menyinari ruangan tersebut dan sepertinya ada sebuah benda kotak yang terikat tali yang membuat kotak-kotak dengan ukiran kayu yang detail itu melayang. yang dimana terisi kristal berwarna ungu yang sepertinya kristal tersebut adalah kristal yang pernah dipakai waktu tes fisik yang membuat kekuatan kita hilang dalam area tertentu. Jika menaiki tangga yang dekat tempat duduk kepala sekolah, sepetinya ada jalanan yang sisinya saja yang melingkari ruangan tersebut. Pada saat naik di tangga tersebut pertama kali dilihat adalah tirai yang menutupi sesuatu. Denken yang melihat sekitaranpun masuk perlahan-lahan untuk melihat sekitaran.

"Sudah saya ekspektasikan kalau kamu datang ke sini Denken" Denken terkejut dengan suara kepala sekolah voyants, dia mencari sumber arah tersebut tapi dia tidak menemukan arah suaranya. Dia pun berbalik dan melihat kalau kepala sekolah voyants ada di atas yang dimana dia berhadapan ke lemari buku yang cukup besar di atas. Dia sedang merapikan buku-buku tersebut dengan menaruh sesuai tahapan-tahapannya. Selesai dia merapikan buku-buku tersebut, dia pun berbalik dan mendakti pagar yang diamana kepala sekolah membelakangi lemari buku tersebut.

Denken wereld dan dunia yang dikaruniaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang