Bab X: mata dunia

15 4 1
                                    

"IRIS LEDIAN AYAH KAMU!?!?" Tovierna dan Vient bicara dengan sama serta sama-sama terkejut atas ketahuan tentang denken wereld bahwa dia adalah keterunan kota ataupun bisa dibilang negara ini yang dimana ayah denken adalah salah satu sang legenda dari 4 orang tersebut. Sekarang mereka jalan di suatu lorong dalam sekolah, yang dimana mereka akan pergi ke ruangan tesnya.

"Wow!! Tovierna, aku iri loh. Kamu sekamar dengan keturunan legenda"

"Dari awal saya berpikir juga sih. karena dia sudah jelaskan tentang kekuatannya yang berhubungan dari mental dan pikiran. Itu membuatku berpikir-pikir, kalau dia mirip seperti iris ledian... Tapi benar!!"

Astra hanya bisa melihat denken dengan diam tanpa berkata apapun. melainkan tiga orang yang berdekatan sama denken yang senang dikarenakan megetahui tentangnya, Murid-murid baru lain yang sedang berjarak agak jauh dari mereka sedang berbisik-bisik sambil memperhatikan denken yang dimana membuatnya merasa canggung dikarenakan dia tidak suka dilihat terus oleh mereka.

"Sudah kuduga!! Dia pasti Anak iris ledian!!" seseorang berdiri dihadapan mereka berempat. Mereka pun melihat siapa yang bicara didepan mereka. Seseorang yang berambut cokelat dengan mata kuning berada didepannya. 

"Kau kenal dia denken?" Vient berkata dengan penasaran, dikarenakan orang didepannya yang berjarak tidak jauh. bersuara besar ke mereka. Denken hanya mengangkat bahunya keatas tanpa berekata apa-apa. Itupun langsung membuat dia sedikit kesal, karena dia telah melupakannya.

"Apakah kamu masih ingat saya denken? Yang waktu kita pertama kali bertemu di depan gerbang depan?" sesorang didepannya berbicara seperti mempunyai hubungan pertemanan yang sudah lama dengan denken.

"oh...kalau saya ingat ingat... kamu bocah sok asik yang cemburut itu ya?" Denken dengan datarnya berkata begitu ke laki-laki berambut cokelat itu yang pernah dia temui waktu awal didepan gerbang. Denken yang berkata begitu membuat Tovierna dan Vient nyengir  dikarenakan punya selera humor suka menghina orang. Laki-laki berambut cokelat yang rapi itu sedikit kesal tetapi dia menghela napas untuk menjaga kesabarannya.

"Kalau begitu..maafkaan saya yah. Telah...membahui kamu pernah...kalau begitu... aku akan memperkenalkan diri ke kamu.."Laki-laki itupun mendekati denken tanpa pedulinya ada mereka 3 disampingnya. Laki-laki itu mengangkat tangannya untuk saling bersalaman.

"grigoros'eustrophus atau panggil saya Grigor. Bisa dibilang kekuatan saya-"

"Manusia dengan kekuatan dimana bisa lari dengan kecepatan suara... mengingatkan saya dengan seseorang.." Denken melihat ke astra yang Ketika denken menjelaskan kekuatan Grigor. Dia sedikit nyengir mengingatkan kekuatannya waktu dia pernah berkelahi dengan dengan si penjaga celuel.

"yah. Setidaknya dia tidak secepat Cahaya. Karena cahaya tidak membutuhkan medium untuk bergerak, sementara suara membutuhkan medium untuk bergerak" Astra berkata dengan ada rasa sarkasme dalam perkataanya ke dia. Grigor pun sedikti bingung dengan apa yang dia jelaskan dan sedikit murung dan kesal karena mereka mengihinanya dengan sarkasme. Tetapi sekelai lagi berusaha sabar.

"yah..seperti kata... partner-"

"Partner!?! Jaga mulutmu!! Saya bisa saja menyetrum kamu jadi abu!! seperti yang pernah terjadi sama si tua yang sombong itu!!" mendengar kata Partner darinya karena Grigor menganggap astra hanya partner bawahan denken membuatnya kesal. Sampai-sampai tangannya berkilat petir kecil Dan matanya hampir berkilat putih. grigorpun terjatuh serta ketakutan yang mengomsumsinya. Vient langsung mendekatinya kembarannya dan memeluknya untuk menenangkannya.

"Astra sudahlah. Bicara sama dia sama sekali tidak menguntungkan waktu mu.." kata Vient yang berusaha tenang dan senyum ke mukanya. Membuat astra Kembali normal Ketika melihat senyuman adiknya. Membuat dia sedikit malu. Denken tanpa kata-kata apapun, dia tetap lanjut jalan dan melewati si grigor. yang Membuat tovierna, vient,astra ikut sama denken dan mengabaikan Grigor. Grigor yang melihat mereka melakukan tindakan tidak sopan tersebut yand dimana Mengabaikannya dan menjauhkannya membuatnya kesal.

Denken wereld dan dunia yang dikaruniaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang