*Psychiatric hospital
Jinny masuk dengan terburu buru ke dalam salah satu kamar di lantai empat rumah sakit itu. Begitu para perawat keluar dari ruangan, aku lantas dengan cepat menahan pintu agar bisa melihat ke dalam dengan mudah.
Jinny memeluk tubuh seorang wanita yang sepertinya menjadi salah satu pasien disini dengan erat. Wajahnya tidak bisa ku lihat dengan jelas karena wanita itu melihat ke arah luar jendela.
"Eomma... eomma gwenchana?"
Eomma?? Apa wanita itu ibu jinny?
"Eomma... apa ada yang sakit? Katakanlah ada aku disini.." Jinny menangkup wajah wanita paruh baya di hadapannya dengan raut wajah khawatir.
"Dugu???" Jawab wanita itu yang sepertinya tidak mengenali Jinny.
"Na... Park Jinny eomma... jinny... putrimu satu satunya, apa kau tidak mengenaliku lagi eomma??" Jinny meninggikan suaranya dengan kalut dengan tatapan kosong ibunya.
"Park jinny??"
"Eoh... jinny.. ingat?" Jinny menarik jemari ibunya agar menyentuh wajahnya tapi segera ditepis wanita itu.
"Ani...aku tidak mengenalmu!! Menjauhlah!!!!" Sekali lagi wanita itu mendorong tubuh jinny agar tidak mendekatinya.
Aku merasakan perih di hatiku saat jinny mendapat perlakuan seperti itu dari ibunya sendiri.
Ku lihat jinny meneteskan air mata lalu menghapusnya dengan cepat, dan berusaha tersenyum kembali di hadapan ibunya.
"Gwenchana... jika kau tidak mengenaliku eomma.." dia bangkit dari sisi ranjang dan berjalan menuju nakas dan membuka tas yang tadi dibawanya.
Haruskah aku masuk dan membantunya?
Tapi bagaimana jika dia tidak menyukai kehadiranku disini?"Eomma...kau suka kimchi kan? Aku membawakannya untuk mu dan ini ada jeokbal kesukaanmu makanlah yang banyak ne.." Jinny menyodorkan sesuap nasi yang sudah di beri kimchi dan jeokbal di atasnya pada ibunya.
Prangg!!!!
Sendok dan mangkuk yang di pegang jinny jatuh berserakan setelah wanita paruh baya itu mengamuk padanya.
Jinny terdiam mematung melihat reaksi ibunya yang tidak sesuai harapannya. Beberapa perawat yang berjaga di ners station segera berlari begitu mendengar suara gaduh dari dalam kamar. Aku segera berpura pura mencari kamar agar tidak dicurigai.
"Ada apa?" Tanya seorang ahjumma dari kamar sebelah pada seorang petugas kebersihan yang kebetulan juga melihat kejadian tadi bersamaku.
"Biasa lah.. pasien 405 sedang kambuh.. kemarin saja dia berusaha kabur kembali dari rumah sakit dan membuat putrinya sempat tertabrak mobil, untung saja mobil itu tidak melaju dengan kencang jadi tidak sampai membuatnya celaka. Dan hari ini juga dia kembali berulah"
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
FanfictionRasa kagum itu mendadak menjadi sebuah tanda tanya ketika dirinya menyatakan cinta padaku. Ya..dia berkata mencintaiku begitu saja. Kata kata itu selalu berputar putar dikepalaku. Lidah ku menjadi keluh seketika, pikiran ku menjadi kosong. Apa aku h...