Shy

175 13 13
                                    

*Jinny apartemen

Ceklek

Gadis bermata kucing itu segera masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan dita di atas ranjangnya. Gadis itu sudah mulai bergumam tidak jelas saat ini.

Sepanjang jalan menuju apartemen jinny menjadi pusat perhatian karena dita membuatnya seperti penculik. Syukurnya beberapa staff apartemen dapat mengendalikan situasi dan memudahkan jinny untuk bergegas masuk ke dalam lift.

Jinny sedikit merenggangkan tubuhnya setelah memaksa ototnya bekerja keras mengangkat gadis bermata bulat itu agar tidak membuat keributan di wilayah apartemen.

"Aissh... gadis ini benar benar... " gerutu jinny melihat bajunya yang terkena muntahan. Jinny berjalan menuju kamar mandi dan melepaskan bajunya dengan susah payah dan membuangnya ke tong sampah.

"Dita kau berhutang penjelasan padaku setelah semua kekacauan ini terjadi " kesal jinny sembari membersihkan tubuhnya. Sungguh ini kali pertama dia melihat dita kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Jinny kembali menghampiri dita yang sudah tertidur pulas. Matanya tertuju pada pakaian dita yang kotor. Diambilnya waslap dan waskom berisi air untuk membersihkan tubuh dita.

"Ouhh shitt!!! Kenapa jantungku berdebar kencang seperti ini??!!" Ungkap jinny setelah duduk di samping tubuh dita. Dia menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum memberanikan diri membuka kancing kemeja dita satu per satu.

Sedikit menelan saliva jinny berusaha untuk tidak melihat tubuh dita yang kemejanya sudah setengah terbuka dan hanya menyisakan branya saja.

Jinny memeras waslap dan mengelap tubuh gadis itu dengan hati hati. Jinny hanya mengandalkan indra perabanya saja saat ini.

"Ooh come on dita ya!! Kenapa kau datang padaku dalam keadaan seperti ini?? " gerutu jinny kembali yang dengan cekatan membuka kemeja dita dan menggantinya dengan baju piyamanya. Sesekali jinny melirik tubuh dita agar tidak salah memakaikan piyamanya. Jakun kecil jinny naik turun ketika tidak sengaja melihat gundukan payudara dita yang masih berlapis bra itu bergerak naik turun.

"Jinny... focus please!!" Ucapnya berkali kali selama membantu dita mengganti pakaiannya. Begitu semua sudah selesai jinny lantas terbaring lelah di samping dita.

Di lemparkannya waslap itu ke sembarang arah sebelum benar benar merebahkan tubuhnya. Jinny memandang sekilas wajah dita yang masih tertidur.

"Hmm nomu yeppo" puji jinny pelan dengan sunggingan senyumnya yang khas, setelah beberapa lama tidak bertemu. Ia bahkan menyelimuti tubuh gadis itu sebelum benar benar ikut tertidur bersama dita.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

*Keesokan paginya

Jinny yang masih tertidur pulas pagi ini mengeluarkan dengkuran halusnya yang membuat orang di sebelahnya merasa sedikit terganggu. Tubuh gadis disamping jinny itu menggeliat bersamaan dengan dekapan erat gadis bermata kucing itu.

Dita mengerjapkan matanya perlahan yang masih berat. Ia meraba raba di sekitar ranjang ingin mencari ponselnya. Tapi ia sedikit merasakan geli saat sebuah gerakan kecil menyentuh area bawahnya. Dita lantas segera membuka matanya dan melihat ke sekitarnya.

Ini dimana?

Ia lantas menoleh ke sebelahnya dimana wajah seseorang yang dirindukannya selama ini sedang bersandar dibahunya.

Omooo!!!
Apa aku tidak salah lihat?!!
Jinny?
Apa aku di apartemennya??

Dita semakin mengerjapkan matanya dan menyusuri tubuhnya yang masih dalam dekapan gadis itu. Entah kenapa perasaannya mulai tidak enak begini. Dita merasakan kembali gerakan kecil di area yang sama yang hampir membuat nya mendesah. Dita lantas menutup mulutnya sebelum jinny mendengarnya

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang