* Dita's PoV
Angin yang sejuk membuatku sangat nyaman saat ini, semilir kurasa di tubuh ku mencoba menghilangkan rasa penat ku seketika.
Nyaman saat ini terasa sangat nyaman.
"God, please let me rest for a while now.." ucapku sebelum benar benar terlelap.
*Gambar hanya ilustrasi
"Dit... dita wake up.." aku mendengar seseorang mencoba membangunkan ku.
"Dita... hei... dita unnie!!!" Panggilan itu semakin keras sehingga membuatku mau tidak mau mencoba membuka mata walaupun berat.
"Jinny???" Pandanganku seperti melihat sosok siswi baru itu di hadapan ku.
"Jinny? Who is Jinny? Unnie sadarlah!! Kita bisa terlambat nanti!!" Si pemilik suara itu menampar pipiku dengan kuat sampai aku benar benar tersadar.
"Yakkk!!!! Appo!!" Teriak ku meringis kesakitan.
Kulihat adik ku tertawa puas melihatku yang akhirnya terbangun karena sedikit pukulan diwajahnya.
"Mian..mian.. lagian kenapa unnie susah sekali dibangunkan!" Kim beranjak dari kasurku sembari memegang perutnya yang sakit karena tawanya yang meledak melihatku.
"Get out of my room kim!!"kesal ku sembari melemparkan bantal kearahnya.
"Wooo...woo... tenanglah unnie.. aku akan keluar tenang saja. Tapi siapa jinny?? Kenapa kau memanggilku jinny tadi? Apa aku mengenalnya unnie?"
Degg...!!
Debaran jantungku menjadi tidak karuan begitu Kim menyebut namanya.
Jadi aku memimpikannya tadi?
Kejadian sore itu lagi??
Oh.. yang benar saja!!Ku tepuk keningku dengan kesal. Bagaimana aku bisa memimpikannya kembali. Ini sudah ketiga kalinya. Tidak ada yang spesial dengan itu kenapa aku harus membawanya kedalam mimpi ku? Sungguh tidak masuk akal gerutu ku berulang ulang.
"Unnie!! Apa kau akan diam saja? Kenapa tidak menjawab pertanyaan ku? " Tanya Kim kembali menatapku tajam.
"Bukan siapa siapa" jawabku datar sembari beranjak dari kasur untuk bersiap siap pergi ke sekolah.
"Benarkah?? Tapi aku baru dengar nama itu?" Kim memasang wajah penuh curiganya padaku.
"Apa kau ingin kita membahas itu saja Kim? Bukankah kita harus cepat cepat pergi ke sekolah!?" Aku balik bertanya pada adik ku yang sifat ingin tahunya itu terlalu besar.
"Arraseo... palli eoh?!... ku tunggu dibawah ne.." Dengan wajah kesalnya adik ku akhirnya memahami kata kata ku.
Ku berdiri memandangi cermin menatap dalam diam, bingung dengan apa yang terjadi padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
FanficRasa kagum itu mendadak menjadi sebuah tanda tanya ketika dirinya menyatakan cinta padaku. Ya..dia berkata mencintaiku begitu saja. Kata kata itu selalu berputar putar dikepalaku. Lidah ku menjadi keluh seketika, pikiran ku menjadi kosong. Apa aku h...